Sabtu, 30 Juni 2012

papan catur

Kangen papan catur dan perangkat kelengkapannya. Disertai seruput hangat teh naga dan iringan musik di bawah sinar bulan purnamanya chrisye. Sedetik dua detik ada jeda berpikir adu. Mencari titik celah lawan yang memang tak biasa dilawan. Lalu menyeruput lagi, setia dan tak akan berganti kopi. Pungung-punggung yang tersapu angin seketika menoleh. Tersadar ada yang memanggil. Lalu ia berpaling, berdiri dan melangkah pergi.

Dan malam pun Masih menanjang tak beranjak berganti dini.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Selasa, 26 Juni 2012

kembali padamu

Tak selaras kinerja otak dan sikap.

Berjalan sendiri-sendiri lalu pergi.

Tak ada yang diselesaikan. Lalu kaki mana lagi yang harus diikuti? Ini sudah menapak tahap awal yang merangkak secara perlahan. Mencari kesatuan otak yang berceceran di tengah jalan. Sekali lagi janganlah dibiarkan menjalang.

Jika tak mampu kau temukan kembalikan saja kepada si petualang. Ia tahu jalan pulang. Ia tahu jalan pulang.

Kembali saat malam kembali di tengah petang, setelah lelah memapah sikap dan kinerja yang berpencar tanpa arah dan tujuan. Kembali padamu, kembali padamu


Published with Blogger-droid v2.0.4

Minggu, 24 Juni 2012

ke mana nuranimu, remaja? dan petinggi negri?

Remaja-remaja zaman gila

Menggrogoti tubuhnya sendiri demi tubuh yang lainnya. Menikmati fase kelam dengan balutan atas nama cinta. Semu yang merajalela dan dijadikan sebagai takhta kehidupan fana. Lalu masihkan perlu batas kawat benteng berdaulat? Diri saja tak mau peduli bahkan nurani sudah mati. Mati dengan mudahnya dengan membunuh yang suci dengan alasan malu yang tak tahu.  Petinggi-petinggi negri ini pun tak ayal sapi. Digembala arus kebodohan yang tak mencerdaskan? Inikah wajah kalian sebenarnya? Ber-make up- tebal dan bebal? Mengayomi dengan menjerumuskan? Hah? Remaja zaman sekarang bagaikan cawan api yang siap disiram geni.


Remaja... kemana nuranimu?


Published with Blogger-droid v2.0.4

Sabtu, 23 Juni 2012

untuk kamu

18 juni 2012


Hijau kacau yang terlalu banyak tawa. Seketika menitikan air mata. Rasakan kau!


23 juni 2012


Semua tahu. Tak ada lagi rahasia. Tak ada lagi yang ditutupi. Tak ada lagi yang dinanti. Pengakuan dalam canda siang tadi terbayar di malam ini. Tak malu dalam segala ragu. Bukan berarti berkesesuaian. Hanya saja dampak atas pernyataan siang dapat membuka tabir peluang. Lagi-lagi yang dibutuhkan hanya sekadar keberanian. Dan sekali lagi, hadapi esok yang tak lagi mempecundangi!


Bertautan (untuk rissa)

Rindu-rindu yang digantung sudah kupetik. Kuhadiahkan padamu. Kau simpan dan kau cerna perlahan. Kau rasakan dan kau bagi. Lalu rindu mana lagi yang akan kuberikan. Kutanam semua sekarang untuk kupetik dan kubagi lagi bersamamu. Lagi dan lagi. Agar bersemai dan melunturkan segala yang menggantung dan terantuk.


Tahukah kalian

Berada di antara dan mengenal beragam individu menjadikan saya kaya. Tak perlu lagi iming-iming menyesatkan semata. Meski awalnya beralasan sekadar coba-coba lalu sekarang seketika jalan terbuka. Belajar mengenal Nya melalui mata-pikiran-sikap kalian. Lagi-lagi arus kebaikan menyelamatkan saya. Dan saya katakan saya siap tenggelam dan menyelam sampai dasar.

Untuk membangun diri dan pribadi tentunya Rabbi. Tangan-tangan yang diulurkan, terikat pada ujung-ujung hidup. Semua yang diminta dikabulkan. Tanpa tanda-tanda dan seketika. Melalui kalian, teman-teman tercinta. (Iadp)


Published with Blogger-droid v2.0.4

Jumat, 22 Juni 2012

yang mudah dicinta

Terlalu sederhana jika dibandingkan dengan yang lainnya
semunya nampak bersahaja
bahkan dalam langkah yang teramat pelan ia selalu meyakinkan
ia lebih diam dari tetesan embun yang tak pernah jatuh
ia lebih syahdu dari sunyi senyap yang mencekam malam tanpa kata-kata
melihatnya nampak kehijauan dalam nuansa gelap yang bercahaya
secercah yang tersimpan dalam senyum dan rasa yang membuncah meskipun sekejap saja
termiliki meski tak memiliki
dalam lalu yang berlalu
yang mudah dicinta oleh semua cipta


22 Juni 2012

Rabu, 13 Juni 2012

Ibrahim 45



saya sempat kehabisan kata-kata
lalu semua buyar
seperti ditinggalkan
bahkan dalam sujud asar
saya ulang lagi
kekhawatiran rasa yang teramat menyiksa
lalu saya bertemu dengan ibrahim di ayat 45
"saya menzalimi diri sendiri"
amat mengena.




Selasa, 12 Juni 2012

racaukacau

Tak akan berbagi
pelajaran berharga untuk hari ini
tak selamanya berbagi yang selalu indah ternanti
kadang ada yang tak perlu dibagi karena mengecewakan hati
disimpan dalam-dalam atau kotak hati
kunci terikat
tinggalkan
sewaktu-waktu kau butuh
bisa dibuka lagi


Batas Pelangi
hujan yang ditunggu saat senja tak perlu kau antar pulang
angin yang akan membawanya dengan halauan yang teramat dalam
ia tak sendiri dan sudah ditemani.
bermain-main membuatnya lelah dan salah kaprah
lagi-lagi terulang dalam ketololan yang tak diperhitungkan
kembali pada matahari yang dialiri cairan bening
temukan aliranmu... temukan aliranmu
rintik-rintik yang berada di batas pelang




sudah. diamnya tak berartikan apa-apa. hanya saja kamu kalut sendiri dalam pemikiran yang tak kunjung henti. membuatmu serasa terbakar meskipun kamu tak kepanasan. tak perlu menunggu ketika keyakinan sudah kamu dapatkan. Lagi-lagi yang dibutuhkan hanya sekadar ikhlas atas segala dan ketaksaan hidup yang rasa-rasanya terlalu remeh untuk disepelekan. bahkan kawan-kawan kini menjadi lawan. tak ada yang bisa dipercaya. semua harus dilawan. atau diri sendiri yang akan terbuai. dalam kesia-siaan. kamu? tidak hanya saya saja yang meracau tak karuan. menikmati batas kata yang tak keluar lagi dalam pikiran.

Senin, 11 Juni 2012

klik 2


Tepung olahan







                                                                          Tak bergerak







                                                                    Hunian Ilmu








                                                                      Meninggalkan








                                                                          Butuh satu jam

Minggu, 10 Juni 2012

biarkan Indah

Kikis masa yang menjadi ketiadaan. Perangai yang berpura rupa kadang saling berbeda. Dalam dimensi nur yang masam cahaya masihkah dipertautkan

Hilang dengan jegal, lalu selaras seirama membinasakan kotak. Tak berpuing dalam nanti yang dijanjikan. Ingat, racauan sang pendusta termakan gurauan. Bersahabat meski tak telat. Berakar meski tak kuat. Lalu masih ada kesempatan,habiskan dengan malu yang terelakan. Tanpa terdustakan tanpa suara tanpa kata-kata


Published with Blogger-droid v2.0.4

Sabtu, 09 Juni 2012

Catatan 9 Juni



Sang kecil


Biarpun kecil tapi keringat yang mengucur dari dahinya berbingkai cinta dan kasih tiada tara
yang tak pernah takut habis dan semakin merasa kaya jika berbagi bersama
itulah cinta yang tak bisa dijamah dengan kekuatan panca indra
yang bermain hanya hati... hati... dan nurani
pada siapa lagi? yang merasa mampu memberi dan merasa.
menerima lalu bahagia
bukan itu saja... ia juga akan melihat cinta yang terbalas dalam seulas senyum kehidupan
lalu... nikmat keindahan yang mana lagi yang kamu dustakan dan sia-siakan?




Sebongkah
Betapa batu-batu yang mengerat dalam ulu hatimu tiada lagi terpecah
dalam kekakuan yang sudah berpuluh-puluh hasta tak terjamah
tak juga memantik kamu untuk melelehkan sekadar tetes dalam rona yang tersulut
detak-detak bahagia serta langkah-langkah ringan dengan merangkul senyuman merana juga
mendengar kisahmu yang tak lagi bisa dicerna dalam kejernihan pikir dan kekalutan semua
untuk kamu dalam lalu yang tertinggal waktu




Merendahlah cinta


Bukan berarti sebuah kerendahan adalah kekalahan
bukan juga kerendahan sebagai artian dari penyerah
ia adalah bentuk kesederhanaan hati yang tak tergugah mata
hanya bisa terasa dengan hati yang penuh gegap gempita atas kebahagian yang lainnya
bukan untuk dirinya sendiri
bukan juga semata untuk seseorang
tapi untuk sesama
yang hidup bersama dalam satu dunia :D l

Rabu, 06 Juni 2012

Belajar dari gadis kecil :D

saya tak ingin sekadar curhat. seriusan. Tapi ingin berbagi cerita. Cerita pagi yang menginspirasi di malam hari. lho kok bisa? ya bisalah... orang saya jago sekali bercerita. Mau percaya atau tidak itu sih terserah. Yang jelas semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita yang akan saya jelaskan berikut ini. Akan tetapi... kalau dari kisah saya tak ada yang bisa dipanen hikmahnya ya sudah. Anggap saja saya sedang mendongeng untuk anda. Tidak panjang kok ceritanya hanya saja saya ingin sekali berbagi ini. seriusan. yuk kita simak.

Suatu pagi... seorang anak berseragam merah putih naik angkot yang saya naiki juga.  Kalau saya taksir umurnya kira-kira sekitar 8-7 tahun yah mungkin kelas dua SD lah. Rambutnya ikal sebahu. Tangan kanannya membawa sebuah tas berbahan kain berwarna biru muda yang terlihat berisi tempat minum dan sebuah kotak makanan. saya melihat karena memang tas kain tersebut diletakkan persis di sebelah saya.
 Tak ada yang spesial dari gadis kecil itu hingga suatu ketika seorang anak laki-laki naik dengan kecrekan tutup botolnya. Tanpa aba-aba dan komando dari siapa pun ia menyanyikan lagu cinta... saya lupa judulnya. pokoknya yang saya ingat intinya sih kasih tak sampai. Pengamen kecil berkaos coklat lusuh tersebut menyanyi dengan suara yang lantang dan keras sehingga mau pura-pura dengar atau enggak yang jelas suaranya mampu membuat ke empat penumpang dalam angkot termasuk saya terperangah. Pagi-pagi semangat pengamen kecil ini boleh juga. 
Saya segera saja menyiapkan uang dan sepertinya ibu-ibu yang duduk di depan saya pun berlau demikian. Setelah pengamen kecil itu mengakhiri alunan suaranya ia pun segera mengeluarkan kantung kresek berwarna hitam dan menyodorkannya kepada kami semua. setelah memasukkan uang ke dalam kantong... tiba-tiba... anak perempuan berseragam SD tadi membuka suara dan melakukan tindakan yang sungguh di luar nalar saya.
"Kamu udah sarapan belum?" pertanyaan itu dijawab dengan gelengan kepala oleh pengamen kecil tersebut. seketika gadis kecil tadi memberikan tas kain yang berisi tempat minum dan bekal tadi kepada pengamen tersebut. Yang diberi tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih. lalu kemudian turun begitu saja setelah angkot berhenti di dekat perempatan yang memang super macet.
Seketika itu juga pertanyaan yang ada di benak saya... berbondong-bondong terlontar menanyakan perihal tindakan yang ia lakukan. Saya ingin tahu apa sih yang ada di pikiran gadis kecil itu.
"Loh... itu di kasih semua?" 
"iya... habis kasihan pasti tadi dia belum sarapan. Kalau aku udah sarapan di rumah. Itu buat bekal makan siang tadinya. Tapi dia kayanya laper. sedih ngelihatnya harusnya kan dia sekolah kaya aku." jelasnya polos sekali. aku tersenyum. Wah... hatinya lembut sekali. beruntung orangtua yang punya anak sebaik dan sepeka dia hatiku membatin.
"Tempat makannya juga?" tanyaku lagi ingin tahu alasan apa yang membuat ia juga rela menyerahkan kotak tempat makanan dan tempat minumannya.
"Kemarin kata bu guru aku kalau kita bisa memberikan apa yang paling kita sukai ke orang lain... kita belajar untuk membuat orang lain bahagia. aku sih belum ngerti maksudnya. tapi yang aku rasain pasti dia seneng dapat sesuatu yang aku juga seneng kalau aku punya. di rumah masih banyak tempat bekal yang bisa dipakai kok" jelasnya sambil tersenyum.
 saya bersorak gembira dalam hati... berteriak hebat kepada prilaku gadis kecil ini. Alhmdulillah masih ada guru-guru hebat yang bisa mendidik dan mengajarkan kebaikan kepada seorang anak. entah bagimana caranya tapi saya dapat sekali gregetnya. Sang gadis kecil turun di halte setelah pertigaan rel kereta api. saat gadis kecil itu mengatakan "kiri" bermaksud untuk menghentikan angkot... seorang ibu di depan saya tiba-tiba memberikan bungkusan untuk gadis kecil itu seraya berkata.
"Nak... ini buat bekal siang ya" ucap ibu tersebut sambil menyerahkan bungkusan berwarna putih bening berisi beberapa jenis kue. Gadis kecil itu pun tersenyum berusaha menolak tapi sang ibu memaksa hingga ia pun mengucapkan terima kasih. Saat turun... dan bermaksud ingin membayar angkot pak supir pun enggan menerima uangnya.
"Udah nggak usah neng." ujar abang angkot lalu berlalu begitu saja. Subhanallah....

Lihat... ceritanya mungkin biasa aja. atau bisa juga luar biasa. Tergantung siapa yang membaca atau siapa yang dapat mengambil hikmahnya. selama ini kita kalau memberi paling-paling memberi sesuatu yang mungkin sudah tidak kita perlukan. contoh... kalau ngasih baju buat baksos ngasihnya yang udah nggak bagus atau layak pakai. Ngasih uang ke pengamen ngasih uang recehan kaya seratus dua ratus dan soon. Pernahkah kita memberikan sesuatu yang terbaik yang kita punya dan kita suka atau cintai untuk orang lain yang mungkin saja membutuhkan? mungkin sudah kita lakukan atau juga mungkin sebaliknya. Yuk belajar dari gadis kecil ini. Dia masih kecil loh... tapi lihat apa yang dia lakukan. kita yang sudah besar? sudah melakukan hal apa? sudahkah melakukan hal kecil? atau malah kita membuat masalah kecil hingga besar? haduh jangan sampai deh. masalah nggak perlu dibuat juga datang dengan sendirinya. hahahaha
yasudah ceritanya cukup sekian semoga bermanfat.

Depok 6 Juni 2012

(belum) selesai

Jalan masih terbentang. Tak harus dipadamkan jika api menyala menggelora pada tempatnya. Sudut kota perbatasan yang menjadikannya jarak, Air, tanah, dan angin semuanya masih sama. Hanya pengisi jiwa-jiwa ini yang berbeda.


*Kapan balik ke sini lagi? Menyelesaikan yang tertunda. Waktu semoga tak berkenan dihabiskan secara sia-sia.

Bunuh waktu dengan kebermanfaatan yang tiada tara.

Karena kamu adalah waktu.

Dan waktumu tak banyak!


Published with Blogger-droid v2.0.4

Senin, 04 Juni 2012

untuk purnama penuh

Kupinjami
kupinjami kau cinta dengan syarat
yang tak menyudahimu sebelum memulai
tak melepaskanmu sebelum terikat


Malam ini
Tak menemuimu di kala hujan bergelayut
tak rindu jika tak mengadu
semua mengandung unsur tak
tak ada kamu tak lanjutkan
tak bisa tapi kamu tak diam
dalam sekat-sekat keterbatasan yang sekali lagi
tak kauhiraukan itu
semoga kamu dapat menentukan jalanmu
yang akan memayungimu disaat basah



Lenong

kami melahirkanmu dengan prematur
tanpa ayah dan ibu berusaha terakur
kalaupun kamu tertidur percayalah
suatu saat nanti di saat jalan sudah menjulurkanmu dengan indah
kubangunkan kau dengan surat terindah tiada kalah
Alhamdulillahiladzi ahyana ba'dama ama tanaa wa ilaihinnusyur






di kepalaku


tak akan sesederhana itu
dalam hitungan jam semua angka-angka terus berputar
mencari kawan baru untuk dijumlahkan
lalu mencari kawan lama untuk dikurangi
belum... belum usai
ia masih harus dibagi lagi dengan jumlah yang pasti
untuk sekadar memperoleh persentase
yang dikalikan dengan penggembala dua telur



*purnama penuh

Minggu, 03 Juni 2012

Aku tak akan kalah dengan esok :D

pengakuan atas dasar suka
katanya seperti cerita zaman dahulu. ada yang tertawa ketika kubagi tentang sepenggal kisah. mau bagaimana lagi tapi nyatanya memang itu kok yang terjadi. katanya masih tak berubah. seperti anak kecil. tadinya tak mau terakui tapi semua terbantahkan dengan sebutan nilai diri. bukan berarti murah lantas jadi murahan. Hanya saja bersahaja pada setiap orang ternyata bisa mendatangkan tali silahturahmi yang baru.
ikatan yang tak pernah disangka-sangka. lagi-lagi dan ternyata memang harus belajar lagi. sikap dan kiat semua yang tercurah saat senja tadi sedikit demi sedikit membuka mata dan hati. apa iya karena sikap acuh yang selalu dibentengi untuk mengingkari rasa suka hanyalah sebuah kesia-siaan belaka? ataukah memang ternyata ini jawaban atas semua?
lagi-lagi jangan pernah sekalipun bertanya pada rumput yang bergoyang ditiup angin karena ia tak akan pernah tahu jawabannya. tanyakan pada hati nurani yang punya jawaban atas segala. lalu terus kenapa harus berdiam diri lagi? ini sedikit demi sedikit mencoba membuak peluang. salah! peluang sudah didapatkan yang belum hanyalah mencoba memanfaatkan kesempatan yang ada.
Baginya mungkin kemarin bukan apa-apa. tapi bagiku kemarin sebuah pelajaran berharga tentang sebuah rasa yang tak ejawantahkan dalam bentuk sikap dan perilaku yang menyiratkannya secara tersirat. lagi-lagi secara tersirat. bukan tersurat sebagaimana kenyataan yang terkadang diekspresikan secara lebai. mawas diri dan sikap antisipasi memang perlu... tapi semua sekali lagi tak lebih dari rasa muram yang tergambar dengan sikap dan perilaku luar biasa judes. tak perlulah meminjam topeng. Tuhan toh sudah memberikan kelebihan pada umat manusia menyampaikan beberapa ekspresi diri melalui bentuk wajah yang tak pernah bisa disamai persis atau bahkan ditiru dengan yang lain. Berbeda! itu pilihan.



dan kamu yang sudah tenggelam dalam penglipur lara
kuselamatkan kau dengan sebuah tali simpul yang tak akan kulepas
semua ada di tanganmu
melanjutkan atau meninggalkan
sebuah dan sebening cinta
tanpa kata-kata dan tanpa suara
hilang bukan berarti meninggalkan
sekali lagi semua ada di tanganmu



Aku tak akan kalah dengan esok :D

Sabtu, 02 Juni 2012

racauan

Sunyi
semua yang terkapar tak mati
tak juga beristirahat
ia hanya sekadar membangunkan hasrat sang pecintaNya
melalui mata yang terpejam dengan napas yang tersengal
dalam kesendirian yang terseok-seok
tak juga berkesudahan
tak juga terambil alih
lagi-lagi semua terbayangkan meski tak juga terbayar
menemui di kala janji
dalam diam dengan diam
tak bersuara apa-apa

Laut sudah mati
Tak kutemui Laut dalam pelabuhan
bahkan garam sudah tak lagi berasa asin
ikan-ikan tak perlu ditangkapi lagi
ia bisa masuk sesuka hati dan berenang-renang ke sebuah jaring
yang tentunya ia kehendaki
tak perlulah bersiap jangkar
tak perlulah bersiap jaring
bahkan nelayan-nelayan sudah pulang kembali
menemukan jalan pintas di laut yang sudah mati



khusus untuk seseorang yang tak pernah tahu ke arah tujuan jalan hidupnya.


Jumat, 01 Juni 2012

Pagiku belum mati

Ia tertidur dalam rumpun yang bergema

Menarikan tarian bulan yang akan tenggelam

Lalu berlari lagi dan menghilang

Sekali lagi, pagiku belum mati

Bahkan dalam lelap fajar yamg berkesudahan. Damai, damai, damai


Aku tak pernah main-main

Hanya sesekali kadang kuingkari

Lalu aku hanya bisa apa lagi?


Published with Blogger-droid v2.0.4