Kamis, 27 September 2012

Untukku saja 9






Aku jatuh cinta. Sederhana sekali. Ia datang begitu saja lewat sebuah tatapan mata. Lalu tadinya aku berpaling. Jatuh cintaku bukan karena wajahnya. Bukan pula karena usia ataupun hartanya. Bukan pula karena jabatan dan pendidikannya. Hanya karena dia pintar. sederhana saja bukan. hati mudah saja tertakluk. aku mungkin salah jika memaknai ini cinta. Lebih tepat jika aku katakan sangat terkagum atau terpesona. tsahhh.... eits beneran deh ini suka karena kagum dan pintar. Ya Rabb... lewat ciptaanMu aku banyak dan sangat mengakui kebesaranMu.

Perasaan bodoh. Siapa saja juga bisa mendapatkan perasaan itu. Bahkan kucing tetangga pun bisa. Kenapa tidak? Dasar cinta/suka/kagum/terpesona ia mudah saja hadir dan muncul dalam hati siapa saja termasuk aku. Selamat pagi cinta... Rabbku... yang menciptakan manusia dengan kesempurnaan masing-masing yang dimilikinya. Sekali lagi. Terima kasih.

Yusuf... Aku masih ingin bertemu denganMu


Untukku saja9#

Rabu, 26 September 2012

Selasa, 25 September 2012

kesal, marah.

Kesal.

Siapa sih yang tidak pernah kesal? Saya rasa setiap orang pernah mengalaminya. Entah kesal terhadap keluaraga, teman, atau bahkan kesal terhadap diri sendiri. Lalu apakah kesal itu salah? Saya pikir tidak juga. Rasa kesal yang muncul dalam diri seseorang mungkin berakibat pada kondisi orang tersebut. Maksudnya? Yah mungkin saja seseorang kesal terhadap seseorang karena pada saat itu mood seseorang sedang tidak baik istilah kerennya lagi bad mood kali. Dari bad mood lalu dapat tambahan bonus suasana atau candaan yang kurang menyenangkan saya rasa juga menambah bara kekesalan yang tiada dua. Seperti kejadian malam ini. Saya hanya pegang sesuatu yang menurut saya setiap orang berhak untuk menyentuhnya eh malah dilarang. Kesannya kaya punya dia aja. Tuh kan jiwa kanak kanak saya muncul. Ambekan. Yasidah, mungkin maksud orang tadi bercanda. Tapi entahlah, semua orang ada di pihak dia. Jadi saya saja yang pergi dan berlalu. Saya tahu banyak syaitan yang sedang mengelilingi saya saat inu. Memantik saya untuk marah. Ya rabb sesungguhnya marah itu temennya syaitan. Jauhkan saya dari rasa marah ini. Aamiin :)

Hapuskan marahmu sa...


Published with Blogger-droid v2.0.4

Gagak Hitam

Ini adalah kali ketiga, sang gagak menggagahi dunia.

melalui sayap hitam yang terbentang ia naungi semua.

Angin yang biasa mengejar dan menaungi langkahnya terkejap seketika. Katanya angin sudah lelah. Ganti ia meminta yang lain menggantikan. Lalu awan mejawab dalam gumpalan hitam. Ia bilang ia bosan mencerahkan jika hanya dilalui oleh gagak hitam. Ia butuh pelangi. Lalu matahari menyahut, ia sudah lelah menghangatkan. Terlalu banyak energi yang ia keluarkan. Katanya ia butuh hiburan melebihi suara nyanyian gagak hitam. Gagak hitam tercenung, tak ada yang menghendaki lalu ia pergi. Dan mati :)


@PPZ Kuala Lumpur


Published with Blogger-droid v2.0.4

Jumat, 21 September 2012

Klik 3

\ppppp
Bendera 

jhcjhskvljcnf kvlfvjhhbj

panggil aku dan aku menoleh 












senang memandangmu
  
duduk dan tertib



pilihanku




di antara
kembar separuh

pose 1 2 3
usahaku
Taman rumah
cantik
Masing-masing
model baru
persatuan bahasa
tiang miring
Tomyam dagig dan Es barlie

Kamis, 20 September 2012

Rindu

Tanah air kutidak kulupakan. Kau terkenang selama hidupku. Biarpun saya pergi jauh. Tidak lan hilang, dari kalbu. Tanahku yang kucintai. Engkau kuhargai.


Tiba-tiba salah seorang sahabat saya menyanyikan lagu itu. Dia bilang dia sudah kangen dengan Indonesia. Padahal kami baru lima hari di sini. Bukan karena perbedaan makanan, rasa, selera yang membuat tak betah berlama-lama di sini. Bukan juga karena kami sebagai orang Indonesia di hina-hina seperti kebanyakan cerita orang. Tapi kami rindu dengan segala suasana dan nuansa Indonesia. Benar-benar terasa ketika di sini. Persatuan bangsa Indonesia atau bhineka tunggal ika terjaga dan tersimpul erat dan kuat. Perbedaan di Indonesia benar-benar terhapuskan. Saling memilili, menghargai, menghormati benar terjadi. Aku dan mungkin kami di sini melihat masih ada gap atau batasan bagi orang atau penduduk di Malsysia. Antara melayu, cina, dan mungkin orang Indonesia sendiri terasa berkoloni atau berkumpul sendiri-sendiri. Entahlah mungkin perasaan saja. Tapi memamg seperti itu terlihatnya.


Di Malaysia sepertinya benar-benar tak ada angkot. Mobil dan motor juga tak sebanyak di Jakarta. Layanan transportasi publik benar-benar matang, lancar jaya. Semua melayani masyatakat sepenuhnya. Pemerintahnya juga sudah sangat beres. Kebersihan juga patut diacungui jempol. Dan yang penting atau lebih penting, untuk wilayah persekutuan (putrajaya, labuan, dan KL) kesadaran masyarakatnya untuk membayar zakat tinggi. Salut. Pantesan rakyatnya makmur. Tapi jujur, aku dan sahabatku di sini rindu sekali dengan Indonesia. Rindu angkot, kalau macet mah enggak ya! Rindu keramahan masyarakatnya. Di sini orangnya rada cuek-cuek. Dan yang paling penting rindu makanannya. Meskipun yang utama rindu keluarga sih. Hehhheh. Di sini malanannya kurang ada rasanya. Maklum kebiasaan Indonesia bumbunya banyak rempah dan pedes. Di sini nyari yg pedes susah. Mana mahal lagi. Hahahahahah curcol.

Biarinlah. Lagi kangen lagi mau racau kacau. Cieeeeh

Indonesia... ah... selamanya aku mengabdi padamu. TERIMA KASIH RAB, Engkau turunkan aku dalam sebuah negara Indah, kaya, penuh cerita seperti yang Kau turunkan dalam Al-Quran surat An-naba.

Salam cinta untuk Indonesia


Published with Blogger-droid v2.0.4

Selasa, 18 September 2012

hari ke dua dan ketiga di negeri tetangga :)

Merasa punya hutang karena kemarin tidak menulis. kemarin kelelahan habis putar-putar KL. ada beberapa tips nih bagi para backpacker atau pelancong yang ingin menikmati wisata di Malaysia secara efektif.


museum negeri malaysia
  • Bagi para pelancong yang tak ingin buang waktu banyak untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Kuala Lumpur silakan naik bus Hop On Hop Off yang tersedia di sekitar kuala lumpur. kalau waktu itu saya dan tim naiknya dari Bukit Bintang. Tiket bisa di beli di kounter yang tersedia di dekat halte Bas Hop On Hop Off atau bisa dibeli di dalam bus secara langsung dengan harga 38RM atau sekitar 100ribuan. Dengan naik bus ini kita bisa berkeliling ke 22 tempat wisata di Kuala Lumpur dari mulai Museum Negara Malaysia, Little India, China Town, sampai Twin tower atau Petronas hingga KL tower. tiket Bus/bas ini dari pukul 08.30 sampai 19.30. jadi kita bisa berhenti di setiap tempat yang ingin kita kunjungi. tapi ada beberapa tempat yang harus memang untuk memasukinya harus bayar lagi. jadi kalau mau irit foto-foto di sekitarannya sajalah. Hop On Hop Off ber ac bus ini tingkat dua dan ada juga bagian yang terbuka atapnya jadi bisa kena angin sepoi-sepoi.

  • Manfaatkan juga waktu kalian yang ingin ke Malaysia untuk mencoba beberapa moda transpotasi dari mulai Bus, MRT,dan LRT. Semuanya serba canggih, tertib, dan juga modern. Kalau naik bis kisarannya hanya 2RM sedangkan kereta atau tran memang lebih murah sekitar 1,2RM tapi tergantung juga sih sama jaraknya. Kalau nggak tahu jalan mending tanya orang deh. Tapi yang ditanya petugas aja karena kalau tanya warga lain takutnya juga nggak ngerti. kebanyakan orang yang kita kira warga ternyata turis juga. oh iya pengalaman kemarin kami nyasar loh. tapi nggak apa-apa kan jadinya pelajran buat kami juga. hehehe

  • Kalau soal makanan nih ya... Malaysia makannanya berkaitan erat dengan santan. Kebanyakan bersantan sih memang. Kisaran harga makanan 2RM-6RM kalau mau dan iseng coba deh ke kedai-kedai di pinggir jalan biasa yang jual orang india dan ada juga loh orang indonesia. rata-rata emang hargnya segitu. Oh iya lupa 1RM sekitar 3000 rupiah. jadi silakan dikalikan sendiri yak.

  • Kemarin setelah puas berkeliling KL kami kelelahan. Sampai hotel langsung tepar... Maklum besoknya sudah mulai hari pertama alias hari ini. Seruuu... bertemu dengan orang-orang baru yang senang sekali berbagi ilmu dengan kami para peserta IADP. Mereka memberikan wawasan terkait zakat i Malaysia dalam hal ini yang dilakukan oleh perusahan penghimpun zakat yang dikenal dengan PPZ (Pusat Pungutan Zakat). Banyak hal baru berkaitan dengan budaya berkenalan atau beralaman terutama dengan para puan atau perempuan Malaysia yang sehabis salaman tangan mereka cipika cipiki sebanyak tiga kali. sedangkan kalau saya kebiasaan hanya dua kali jadi pas saya cipika cipiki kanan kiri mereka mencoba untuk cipika satu lagi. hehehehe
  • Berkaitan dengan negara Malaysia nih ya... satu hal pelajaran yang didapat yakni... himbauan terhadap masyarakatnya terkait dengan isu persatuan 14 negara atau wilayah sangatlah bijak dan kuat. di setiap jalan selalu ada pengingat atau iklan atau semacam ajakanlah bagi masyarakatnya untuk terus menjunjung persatuan dan kesatua. Bahkan lagu-lagu persatuannya unik lucu dan memang menggugah masyarakatnya untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan
  • Terkait dengan Indonesia beuh.... di sini artis-artis Indonesia sepertinya mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat malaysia. Iklannya aja kebanyakan artis Indonesia dari mulai Nidji, Rossa, Hijau Daun, BCL, dan masih bnyak lagi. bahkan lagu ayu ting-ting berkumandang dahsyat di sini. mantap kan ya...sama kaya lagu-lagunya... semuanya lagu Indonesia. heheheh jadi kaya di negeri sendiri pas denger lagu-lagu itu diputer.
  • Macet. Di Malaysia... macetnyamh nggak separah di Jakarta. Udah deh ya... Jakarta mah ampun alias juara kalau urusan macet. hohohohoh
  • Orang malaysia suka sekali mengenakan pakaian yang tabrak warna. tapi mereka PDnya tinggi jadi cuek-cuek aja tuh. Emang sih nggak semua tapi kebanyakan iya.
  • Bunga sepatu sebagai bunga negara bangsa malaysia. alasnnya enthalah ya. aku juga kurang tahu.
  • Pastinya kalangan orang-orang intelek Malaysia amatl;ah ramah dengan kedatangan orang sing termasuk orang Indonesia meskipun ada selentingan yang mengatakan bahwa orang Indonesia di sini di indon2 kan. Sejauh ini alhmdulillah semuanya ramah dan semoga begitu seterusnya. aamiin
  • udah ya sekian dulu ngantuk. hehehe

Minggu, 16 September 2012

Penerbangan pertamaku ke luar negeri.




Mungkin kalau bukan karena kuasa Allah swt.  Saat ini aku tidak akan berada di Malaysia tepatnya Kuala Lumpur. Sudah dari beberapa tahun yang lalu aku menuliskan dalam resolusiku bahwa aku ingin sekali ke Luar negeri. Alhmdulillah di tahun ini tercapai. Tanpa keluar uang sepeser pun bahkan tidak hanya sehari dua hari. Tapi 2 minggu.
Aku berangkat pukul 05.00 dari rumah Depok. Om dan rissa sahabatku yang mengantar. Tadinya om berniat mengantarkanku hanya sampai pasar minggu. Alhmdulillah om berubah pikiran bahkan mengantarkan aku sampai Bandara Soekarno Hatta. Rissa sahabatku bersedia mengantar kepergiaanku. Kami punya mimpi yang sama. Tapi untuk sekarang aku yang memulainya. Aku yakin seyakin-yakinnya kalau dia akan menyusulku nantinya J




Penerbangan kami dimulai dengan menunggu satu persatu sahabat. Mang wawan. Wilda. Lalu tak lama datang Yana. Kamng Eri dan juga Mbak Dian yang merupakan perwakilan dari Dompet Dhuafa.  Akhirnya aku berpisah dengan rissa dan rombongan dari IMZ yang mengantar kami. Kami pun mulai masuk ruang periksa. Beberapa kali diperiksa. Alhmdulillah semua berjalan lancar meskipun Kang ery mendapat perhatian yang lebih dari para penjaga bandara. Mungkin karena penampilannya yang berjenggot. Maklum akhir-akhir ini isu terorisme sedang merebak di Negara tercinta.
Kami naik pesawat Lion Air yang lepas landas pukul 08.45. sudah lama aku tak naik pesawat. Terakhir kali aku menaiki mesin terbang itu saat pergi ke Surabaya. Hal yang paling membuatku deg-degan adalah saat take off dan lending. Aku benar-benar tidak kuat mendengar suara denging pesawat saat itu. Tapi alhmdulillah… sepertinya Allah ingin sekali melatihku dan membuatku terbiasa untuk menaiki mesin terbang buatan manusia itu. Aku mendapatkan tempat duduk bernomer 17 B dan berada tepat di samping jendela dan sejajar dengan sayap sebelah kiri peswat. Mesin terbang berwarna oranye itu yang mengantarkan kami ke negeri tetangga. Sebelum pesawat lepas landas seperti biasa para pramugari cantik yang maaf terlihat memamerkan kakinya melalui belahan memberikan instruksi kepada kami dari mulai memakai sabuk pengaman hingga menggunakan alat bantu pernapasan dan juga pelampung. Setelah itu dengan berdoa dalam hati meskipun sebelumnya kami telah berdoa bersama  pesawatpun lepas landas ke angkas.
Sungguh Allahlah penguasa pencipta segalanya. Keindahn hanya milik Allah dan Allahlah yang terindah. Bagaimana tidak? Tujuan penerbanganku dan teman-teman adalah Negara tetangg (Malaysia) tapi sebelum menuju ke sana kami secara tidak langsung melalui dan melewati pulau-pulau bagian dari Negara kami Indonesia yang belum semuanya dapat aku dan semua teman-temanku kunjungi. Negeriku yang kucintai. Kulalui engkau lewat angkasa dengan segala nuansa Hijau. Pantas kau dijuluki negeri Khatulistiwa. Dari atas langit saja aku melihatmu sungguh Indah tiada dua. Negeriku besar dan amatlah kaya. Aku mengakui kebesaran dan kebersyukuranmu melalui pergi ke Negara lain. Justru karena menuju Negara tetanggalah aku mengetahui negeriku Indonesiaku. Semua serba hijau dan tampak rapi dari udara. Sungai berkelok-kelok dengan rupawan tiada tara. Dan saat nitu pun tetesan air dipelupuk mata tak bisa kubendung lagi. Allah menunjukkan kebesaranNya melalui penerbangn itu. Agar aku mencintai negeriku lebih jauh dan dalam lagi. Indonesia…
Kami tiba di Malaysia tepat pukul 11.00 waktu Indonesia dan ternyata di Malyasia sudah pukul 12. Setelah menadarat di Kuala Lumpur kami berenam mulai mencari tahu rute untuk mengambil barang atau koper kami. Malaysia kuakui sebagai Negara yang maju. Dalam Bandara saja sudah ada monotrain atau kereta api yang berjasa untuk mengantarkan kami mengambil barang bawaan kami.
Setelah mendapatkan koper dan mendapt stampel dari imigrasi Malaysia barulah kami dapat keluar dengan lega. Tak lama kami dijemput oleh Pak Cik Khairul dan Pak Cik …. Mereka utusan dari PPZ (Pusat Pungutan Zakat) tempat kami menempa ilmu nantinya.
Kami bertanya banyakhal seputar Malaysia. Sepanjang perjalanan pun kami lalap habis dengan mata untuk tahu seberapa maju dan kerenkah Malaysia. Selama meninggalkan bandara sepanjang yang aku dan teman-temanku lihat adalah perkebunan kelapa sawit. Banyak sekali. Sungguh. Setelah melewati itu  Kami juga  sempat melihat beberapa baliho yang menurut kmi adalah iklan yang unik. Menggunakan bahasa melayu yang hampir-hampir mirip dengan bahasa Indonesia sangat lucu juga. Aku teruatama sempat melihat iklan Visit To Indonesia dari mendbudpar. Tapi kok nggak ada taglinenya kaya Malaysia “Malaysia Trully Asia” kita apa?
Pak Cik khairul dan Pak Cik… tahu kalau kami datang dalam keadaan perut yang lapar. Merekapun tak segan-segan mengajak kami untuk makan di rumah makan kepala ikan terkenal Pandan. Rame sekali di sana J  Setelah selesai makan kamipun diantar oleh mereka ke Hotel bintang 3. Hotel Seri Cempaka yang masing-masing dari kami mendapat teman sekamar berpasang-pasangan. Aku berpasangan dengan Yana. Wilda dengan mbak dian dan Mang wawan dengan kang ery. Kami berenam berada di lantai yang berbeda. Maklum kedatamgan kami bertepatan dengan hari libur nasional Malaysia. Hari persatuan daerah serawak dan sabah ke Malaysia. Tadi saja acaranya ramai sekali di TV. Perdana mentterinya hebat dan pintar. J hidup Malaysia. J
Betapa bahagianya kami karena menadapat kamar yang menurut kami terbilang sangat mewah. Terlebih kami akan tinggal selama 2 minggu di sini J maka nikmat mana lagi yang kan aku dustakan? Terima kasih rabbku.
Setelah sempat beristirahat kamipun melakukan jalan sore untuk mencari kartu provider yang akan kami gunakan selama di sini. Makum kalau pakai nomer local bayarnya amat sangat mahal. Sekali sms aja bisa sampai 3000.
Setelah mendapatkan nomor provider milik malaysia kamipun berlanjut bergegeas mencari makan malam. Lebih tepatnya mencari nasi sih. Maklum sisa makan siang tadi masih banyak dan kami bungkus semua. Hehehehe. Oh iya… minuman the tarik di sini mantap. Kalu es the atau orang sini biasa bilang Tea O harganya Cuma 1RM. Nasipun segitu. Kalaun ngomongin makanan sudahlah negaraku rempah-rempahnya tiada dua. Nikmat tak tertandingi. J
Sudah nggak sabar besok akan melakukian apalagi dan semoga memang banyak hal. Aamiin sebelum kami nantinya akan magang di PPZ.

Selasa, 11 September 2012

ketika 100.000 jadi 1.000.000 Alhmdulillah

Ini kisah saya. kisah yang baru beberapa hari ini terjadi dalam diri saya. Tentang sebuah kepercayaan bahwa Allah Memang Maha Kaya. Tiada daya dan Upaya selain mendapat Pertolongan dan kekuatan darinya.
         
Pagi itu saya kehabisan uang. Sebenarnya nggak kehabisan-kehabisan banget sih. masih adalah sekitar 200 ribuan uang di dompet. Tadinya uang itu mau saya pakai untuk nyaldo pulsa plus ditambah ganti kaca spion sepeda motor dan beli boneka tangan untuk sepupu saya tercinta. Kalau nggak salah pas hari minggu  kemarin kejadiannya. Pagi-pagi habis nyuci baju dan beres-beres saya pergi keluar. niatnya mau isi bensin. yasudah keluarlah uang saya 10ribu rupiah. uang tinggal 190 ribu. 

Terus habis isi bensin saya ganti kaca spion. Habis 15 ribu. sisa uang tinggal 175ribu. karena saya udah pesen secara online 3 buah boneka tangan jadilah hari itu saya metrasfer sebesar 57ribu. sisa uang jadinya tinggal 118ribu. yup... uang itu tinggal 118ribu dan harus bertahan sampai akhir bulan. emang bisa? yah mau gimana lagi. bisa nggak bisa harus nggak bisa. cukup nggak cukup harus cukup. Emang beneran uangnya tinggal segitu. Belum lagi buat persiapan pergi ke negeri tetangga hari minggu nanti. modalnya bismillah sajalah.

Sampai minggu malam... ada informasi gempa di Bogor. Huaa. Tahu info dari twitter. Ng-retweet info dari ACT. aksi cepat tanggap. Dan entah kenapa rasanya ingin berbagi. Senin pagi-pagi sebelum ke kantor KM hati saya emang udh niatin banget pengen transfer duit. Ya karena sudah niat saya pun akhirnya melaksanakan. Saya transfer juga akhirnya meski cuma 100ribu.bismilah...
saya berangkat modal sisa uang 18 ribu. hahahaha

Tapi anehnya... pas habis transfer... karena buru-buru nggak sempet masukin kartu atm ke tas sayapun memasukkannya ke jaket hitam saya. saya malah nemu uang 10ribuan 3 dan 2ribuan 5. hahaha. alhmdulillah. mungkin itu kali ya... yang namany rezeki. meskipun lupa pernah naruh uang di situ rasanya gimana gitu kalau nemu uang tiba-tiba di saat nggak punya uang. Alhmdulillah

Itu baru hal yang biasa saja bagi saya. sampai akhirnya ketika pulang kantor dan sampai di rumah. Allah dengan mudahnya mengembalikan uang saya menjadi 10 kali lipat. Tiba-tiba sampai rumah ada 4sms. dan 2 panggilan tak terjawab. 2 sms dari ayah yang mengabarkan kalau beliau meminta no rekening saya. 1 sms dari adik saya yang menyuruh saya angkat telepon. dan satu sms dari seseorang yang pernah saya tuliskan kisahnya di sini laki-laki spesial  yang biasa aku sebut dengan panggilan Eyang.

isinya sebagai berikut.

Dear Nines; Eyang    tlh kirim Rp 1 Juta   untuk   uang saku Nines.      Karena Eyang besok  akan keluar negeri,  maka stlah terima    harap  sms ke h/p   Eyang 0812316****. Best wishes for ur succesful journey.     With love, Eyang &   Grandma.


huaaa... Alhmdulillah. Bener-bener deh ya... Allah kalau janji mah pasti ditepatin. Mana pernah kepikiran hari itu--tepatnya kemarin bakal dapat transferan uang 1juta. Dari Eyang lagi. (Eyang di sini bukan Eyang yang sesungguhnya ya... bukan ayahnya ayah atau ayahnya mama.) silakan baca  laki-laki spesial Udah gitu uangnya untuk uang saku lagi. Berarti emang rezeki untuk persiapan nanti. Alhmdulillah. Lalu nikmat yang mana yang kamu dustakan? Ya Rabb... semoga engkau senantiasa melimpahkan kesehatan untuk Eyang dan Grandma. Aamiin

Huaaa... 100 ribu sekarang jadi 1 juta. Masya Allah. Sesuatu banget ya. ^_^. Jadi ingat kata-kata ust. Yusuf Mansyur. hehehe yasudah. Yuk terus kita tingkatkan ibadah kita. Salah satunya melalui sedekah. Sudahkah saya bersedekah hari ini?

Minggu, 09 September 2012

Racau Sadar tanpa kacau!


Keris

Ayahku menggantungkan keris dalam sebuah almari
tapi tak menggantungkan hidup padanya
keris berwarna hitam dengan selimut emas pelindungnya digantungkan begitu saja
ada yang meminta memandikannya dalam satu malam syuro
kupikir ayah akan mengiyakanya nyatanya ia malah terkekeh
"cukup dengan sabun cuci piring" ungkapnya
bukan dengan berbagai macam rupa bunga dan warna
beberapa telur dan dupa serta ayam hitam yang katanya punya seribu makna
Ayahku punya keris
katanya keturunan raja
iya memang
tapi tak untuk disembahnya
atau dijadikan pusaka hidup
hanya sebuah benda sederhana meski aku tahu ada sesuatu di dalamnya
yang tak pernah sinkron dengan manusia yang berakal
karena menarik dimensi lain kehidupan
bisa saja terpelanting jauh
tapi biarkan saja
yang kutahu hanya satu sembahannya: Rabbnya:Rabbku: Rabb kita!


Untukku saja 9

Aku suka
Sekejap saja
bukan lewat kata-kata
atau pandangan sesaat mata
aku suka
melebihi sederhana
ada kharisma
dalam cermin yang kupandang selama hatiku diliputi bahagia


Waktu Sujud

Waktu yang selalu diperutukkan
dihabiskan dengan berbagai kegiatan
tak adakah waktu untuknya
dirinya yang menggemparkan urat-urat manusia
dalam detik menit jam hari
24 jam
365 hari
terkadang 366 hari
hanya satu saat bersujud. berapa lama kau habiskan?


Jangan sampai

Seperti ada yang takut mati
bukan diriku saja barangkali
sangkakala meniup mungkin aku mati berdiri
sebelum itu
semoga rabbku menculiku
merindukanku
jangan sampai 
dalam keadaan:
aku hitam dalam belanga yang pekat


Kapan aku memberi?

Waktu itu aku pernah meminta
lalu Kau berikan dengan mudahnya
Lalu aku meminta lagi
tak sampai sewindu kau beri lagi
Aku masih saja meminta
dengan cara yang sederhana Kau hadirkan juga
Lalu aku meminta lagi
Kapan aku memberi?
Aku memberi saat aku tahu tahu aku butuh
aku memberi saat aku sadar aku ingin
dan aku memberi disaat aku tahu aku harus!


Ali
kalau saja aku isterimu
aku mungkin sudah di surga saat ini


Ipung
Ingin rasanya aku yang menjadi Paulin
Yang kau acuhkan tapi kau pikirkan!
Sial!
cc:"Prie GS"

Kalau Aku
kalau aku berlebihan itu biasa
kalaupun aku kurang itu sudah sewajarnya
yang pasti aku tak punya alat timbang
sejauh mana kau pandang dan kau nilai
sekali lagi Kau bukan Tuhanku bukan
karena hanya Dia yang tahu siapa aku yang sesungguhnya


Aku sensitif

benar sekali
aku perempuan
aku perasa
aku sensitif
benar sekali
aku berhati
aku sensitif
benar sekali
aku perempuan
aku bernyawa

Cicak yang memutuskan ekornya
Tampak biasa saja
tak kesakitan
tak mepedulikan
lalu ia tinggalkan
sendirian
di antra pintu yang berdecit
ekor yang menjadi teman selama berapa malam
katanya
aku akan punya yang baru lagi
Tenang... Jangan takut kehabisan.



Ya Manusia
Aku manusia
senang dihargai
bukan dengan uang
tapi dengan hati. lebih tepatnya perhatian. Perhatikan!

Sabtu, 08 September 2012

Ingatlah hari ini



Heboh di perpustakaan FIB sebelum dipindah



kegilaan di UPT (perpus pusat UI yang lama)





selalu ada waktu di manapun


hanya beda ekspresi tanpa beda personalisasi
(ini di perpus UI yang baru)



awal-awal perkuliahan



siluet di museum Bank Indonesia



Reisa DR
Rissa NM






Ini koleksi foto-foto yang masih tersimpan di salah satu folder kuliah saya beberapa tahun yang lalu... beberapa bulan yang lalu... dan telah lama berlalu. Sepertinya saya pernah sekali memasang foto saya dan sahabat saya ini. Sahabat... ah tidak bagi saya dia saudara saya. Terlalu sederhana kalau saya katakan sahabat. Kami pernah gila bersama. Sedih bersama. Senang bersama. Jalan bersama. Bahkan nggak punya uang sama-sama. Sabtu malam minggu pun sering kami lalui bersama. Salah? tentu tidak. Kami senang berbagi apapun. Cerita.Makanan.Tangis.Tawa. Semuanya. Maklum selain karena teman satu jurusan juga kami sering sebelahan tempat duduk waktu kuliah. Meskipun kami punya sifat yang beda. sikap yang beda. pemikiran yang beda. Muka aja beda. Yaiyalah. Cape deh. Nama hampir mirip!

"Pasangan lesbi" hahahahah ini candaan tante saya kalau kami menghabiskan waktu bareng. Hahaha tenang. Kami berdua normal kok. Masih dan akan terus tertarik dengan lawan jenis. Insha allah aamiin. Oh iya... kami juga punya kriteria "pemimpin" (pasangan hidup) yang super duper beda. jadi Insha allah nggak akan rebutan. hahaha

2-5 tahun yang lalu kami sering bersama. iyalah dunia kampus! lalu setelah kami lulus kami jarang bersama meski masih bersama. apa sih Sa? hahaha. Ya... kami punya impian yang harus kami kejar dan wujudkan. kami saling dukung dan berbagi semangat. di saat saya jatuh dia berusaha narik biar saya berdiri begitupun sebaliknya. dan itu berlaku sampai sekarang dan seterusnya. komunikasi kami lancar seperti air mengalir lewat pipa. (perumpamaan yang aneh -_-")

Tiba-tiba gegara denger lagu yang liriknya " Jika tua nanti kita telah hidup masing-masing ingatlah hari ini" hehehe Kesannya kaya berasa tua aja Sa. Ya emang iya semakin hari umur semakin bertambah meski waktu hidup berkurang. Istilahnya ini ngulik-ngulik episode zaman kuliah dulu. masih ababil. narsis gila. nggak jelas. tapi hepii. hahahahaha

sekarang masing-masing dari kami memilih jalannya sendiri. Semoga tetep kompak ya. Aamiin.
Eh jangan salah. Teman saya. eh sahabat. saudara saya ini nggak hanya dia doang lho. masih banyak. belum dipublikasikan saja. mungkin selanjutnya salah satu dari kalian yang muncul. assseeekkkk
udah ah ngantuk. tulisan ini dibuat atas perhatian khusus saya untuk mawar yang hari ini belum bisa saya temui dan temani "kondangan" karena saya masih sakit. Sorry ya neng. Jadi kepikiran gitu. hahaha

Terima kasih ^^v

Jumat, 07 September 2012

untukku saja 8 #malas menyingkirlah

kalau diberi kesempatan itu jangan disia-siakan. Kamu tahu kesempatan kata orang tidak datang dua kali. tapi bagiku kesempatan itu akan ada kalau kamu mau berusaha dan mau menciptakan peluang untuk dirimu sendiri.

Sore ini aku sedang terduduk di layar. beberapa menit lalu baru saja aku melanjutkan kisah yang sedang kutulis. tapi lagi-lagi buntu. Sebenarnya bisa saja sih dituliskan. tapi nggak tahu kenapa rasanya malas banget. Padahal aku punya impian dan target tentunya untuk menyelesaikan tulisanku itu. Malas. itulah musuh bebuyutanku. Ada saja rasa malas itu muncul di saat semangat sedang menggebu. lalu apa yang bisa aku lakukan. Segera menatap layar lalu memejamkan mata sebentar sambil berdoa.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk!"

HUaaa... ini menulis kacau. tentu sekacau penulisnya. ya aku sendiri. suka-sukalah. ini yang ada diotak sengaja kubiarkan tertulis. mau nulis apapun hayuk. Kapan ya bisa ngerasain posisi itu? posisi apa? ya posisi apa aja. posisi hidup bahagia. lho memangnya sekarang belum bahagia? salah bukan! sebenarnya saya sudah bahagia. tapi belum bisa menikmati kebahagiaan itu sepenuhnya. jadi takut nggak bersyukur. Enggak Tuhan. Please.... aku senang dengan skenario hidupku yang Kau rancang ini. Penuh petualangan dan berliku-liku. Meski aku sendiri dan orang-orang lain tak ada yang akan mamp menebak kisah hidupku.

ini tentang saya. pikiran saya. racauan saya. kegundahan saya. assseeekkk. nggak. ini tentang sebuah kemalasan yang diungkapkan melalui tulisan. saya sedang malas. padahal saya punya semangat. Salah. kalau malas mah namanya nggak semangat sa. hahahha biarin. ini dunia saya. mau ngapain juga suka-suka saya. hahahahahah

senangnya... lho... malas kok senang? nggaklah nggak senang. justru dengan begini sebenarnya saya sedang berusaha mengusir rasa malas. beuh keren amat. hus--- huss---- menyingkirlah rasa malas. datanglah semangat menulis. ayo kita kerjasama bukan kerja paksa. bareng-bareng hadapin sebelum waktu berakhir.


paling suka lihat emotikon ini. lucu. menebar cinta. menyemangati untuk mewujudkan cita. #Tsahh

Reisa... :) jangan stres-stres. coba sekarang bayangin kamu jadi tokoh utama. terus apa yang kamu lakukan? kamu jadi tuhan untuk tulisanmu. kamu yang nentuin apa yang harus dihadapin tokoh utamamu. mau dibahagiakan sok atuh lakukan!

Cieee
Yayayayayayyayayayayya ayo lanjutkan

Kamis, 06 September 2012

Balada Mas Juki: Balada kacamata





Namanya Mas Juki
Sebelumnya aku memanggilnya dengan sebutan mas saja.
sederhana saja... ia adalah seseorang yang kukenal sekitar tiga hari yang lalu. sebelum aku sakit. Cara berkenalan kami pun biasa saja. Tiada yang istimewa. aku mengenalnya karena ia adalah seseorang yang memang kubutuhkan untuk membantu memenuhi kebutuhanku. Membeli kacamata.

Ya... Dia adalah salah seorang pegawai di sebuah toko optik ternama di daerah Depok... Jawa Barat.
Saat itu dengan pakaian bernuansa ungu muda aku menghampirinya. Ia sedang asyik merapikan ratusan kacamata dalam sebuah etalase bening. Aku langsung saja duduk berhadapan dengannya. Tersadar dengan kedatanganku ia menyapaku ramah. Kutaksir umurnya tidak jauh denganku. Mungkin setahun di atasku. Dengan bahasa yang sederhana ia menanyakan keperluanku.

"Mau cari kacamata mas... yang udah supershine sekalian ya. anti silau maksudku.hehehe" jawabku cengengesan. Dengan senyum ramah ia menanyakan jenis yang kuinginkan. Aku bilang saja aku tidak mau yang berbahan plastik. Ia mengerti. Langsung saja ia mengeluarkan sebuah box berwarna hitam yang berisi ratusan kacamata. 

"Kenapa saya ditawari yang ini?" Tanyaku bingung karena menurutku kacamata yang di etalase juga lumayan bagus-bagus.
"Ini yang bermerk Mbak... Saya lihat kacamata yang mbak pakai merk polo" ujarnya sambil menunjuk kacamata pinkku. Ya kacamata pink yang kukenakan saat itu memang kacamata terawet yang kupunya. bayangkan hampir 5 tahun aku memakainya dan sampai sekarang masih terasa nyaman kugunakan.Tapi... jujur saja aku mau beli kacamata yang biasa saja saat itu. Budgetku hanya 300 ribu rupiah! nggak kurang nggak lebih.

Aku menurut saja ketika dia mengeluarkan koleksi merk andalannya. dari mulai Levi's polo prada dan semacamnyalah ya... aku bingung memilih dan sepertinya mas itu tahu kebingunganku.
"Coba deh mbak yang ini... kayanya pas" ujarnya sambil menyerahkan kacamata berwarna merah bata dengan bentuk lonjong full frame kepadaku. akupun mencobanya. Lucu! 
"Tuh kan Mbak... pantes banget. Mukanya mbak kan kecil. pas banget mbak" ujarnya sambil memuji. Ya iyalah secara dia jualan biar dagangannya laku juga kali ya. hahahah
"Atau yang ini Mbak" ujarnya lagi seraya menyerahkan kacamata berwarna ungu. glamor sekali.
"Bagus sih mas... tapi kaya ibu-ibu pejabat" jawabku sekenanya. ia pun terkekeh dan membenarkan ucapanku
"iya Mbak... terlihat sedikit sok... gimana gitu" ujarnya sambil melihatku? emangnya bisa nilai kesan orang pakai kacamata yang dipakainya gitu?
"Bisa mbak... ada lho kacamata yang dipake malah bikin kesan orang itu jadi judes... atau malah sebaliknya jadi anggun dan ramah." ujarnya sambil mengeluarkan beberapa model kacamata dari box itu dan mensejajarkannya di hadapanku.

"Terus kalau saya pakai yang pink ini kesannya emang gimana mas?
"heheheh mbak judes. "jawabnya apa adanya. aku hanya tertawa mendengar pengakuannya saat itu. aslinya juga sih sebenarnya. "eh.. tapi kalau mbak pakai yang ini... mbak kelihatan anggun. beneran deh. lebih terang" ujarnya lagi sambil tetap mempertahankan pilihan pertamanya yang memng aku juga tertarik sih.
"Sebelum cocok nih mas... harganya berapa dulu?" tanyaku sambil melipat kedua tangan.
"kalau pakai lensa Essilor harganya jadi 550 mbak" ujarnya santai. What? lumayan mahal. hampir setengah juta. terakhir aku beli kacamata coklat harganya 250ribu. sesaat aku terdiam. mikir... mau pake uang mana lagi.

"Yah mas... mahal. kantong mahasiswa nih. Budget saya cuma 300" aku ku jujur. Mas itu sesaat tersenyum. Masih ramah. wah... kalau segitu pakai lensa lokal aja mbak. saya kasih harga 300 deh. ujarnya lagi.
"Yah... mas... bedanya apa sih? pakai lensa Essilor sama lokal?" jujur aku emang nggak ngerti. ngertinya cuma pakai. biasanya yang beliin om dan tante sih. sekarang harus beli sendiri meskipun sedikit dapat subsidi. heheheh
"bedanya kalau Lenasa Essilor lebih bagus mbak.. standar interansional. coba deh kacamata Mbak yang pink saya pinjem." akupun langsung menyerahkan kacamataku padanya
"Nah... ini Essilor juga nih... mahal.. di atas 600an ya?" tanyanya dan aku hanya mengangkat ke dua bahu.
"Sekitar itu kali mas... udah lama sih belinya.. itu beli di Ambasador garansi 2 tahun. iya kali ya.. awet gitu" ujarku dan mas-mas itu mengangguk.
"Kalau kataku sih Mbak... mending yang Essilor aja.. sekalian bagus.. awet.. garansi juga dua tahun.." rayuna dan aku pun bimbang.
"maunya sih gitu... tapi uangnya mas... masa saya ngerampok dulu. hahaha" jawabku asal. mas-mas itu tersenyum.
"Yaudah saya kurangi jadi segini" sambil memijit kalkulator di hadapanku. 435.
"ye... si masnya... ngeyel deh kalau dibilangin. saya kan bilang budget saya cuma 300. mau mas hargain 310 aja nggak akan saya ambil mas" jelasku lagi sambil menandarkan kepalaku pada lengan kiri. Mas-ms itu berpikir sejenak. sambil melirikku.
"Yah mbak... yaudah pakai lensa lokal aja ya. udah supershine juga kok. harganya 300" ujarnya merayuku.
"yah mas... kalau lensa lokal mah harganya di bawah itu" tawarku lagi.
"Mbak orang mana sih?" tiba-tiba ia bertanya pertanyan di luar konteks. akupun menjawabnya.
"kuliah di mana mbak?" tuh kan pertanyaannya nggak nyambung
"jurusan?" semester berapa? pasti udah sambil nyambi kerja ya?" dan akupun hanya mengangguk. mengiyakan pertanyaannya.

"Mas kok nggak nyambung sih... ngapain nanya-nanya saya? ini gimana kacamata?" aku mengembalikan ke topik awal. Tawar menawar.
"Eh... yaudah deh mbak... 400 gimana... ini saya yang nombokin nanti" jelasnya masih dengan senyum semangat ala Smash. hahah
"Mas... pelissss... budget saya cuma 300. aduh... mas nya ngerti nggak? aku sudah mulai terlihat kesal. meskipun tahu sebenranya orang ini bermaksud baik. ia ingin agar aku memilih kacamata dengan kualitas maksimal alias bagus.
Mas-mas itu tertawa lagi. kemudian membuang napas perlahan. "Yasudah saya tanya bos saya dulu ya mbak." Ujarnya kemudian pamit dan berjalan melewatiku. Tak berapa lama ia kembali.

"Mbak kata bos... 400 kalau essilor... kalau lensa lokal 300 mbak" ujarnya sedikit terlihat kecewa. sepertinya ia berusaha menawar hebat untukku.
"Yaudah deh mas... yang lokal saja. tapi harganya di bawah 300" jelasku tetepa kekeuh. 
"Yah... mbak... ini framenya aja harga 225. masa iya lensanya dihargai 75ribu"
"Yaudah kalau gitu yang lain aja deh framenya.. ada nggak "
"Mbak tuh cocok pakai yang ini... sederhana tapi keren" ujarnya sambil menyerahkan kacamat merk Levi's merah itu kepadaku. "Muka mbak tuh mungil... jadi pas... kalau yang model kotak... agak kurang pas mbak" komentarnya dan aku hanya mengiyakan saja. mau geer sih ... jarang-jarang ada orang lain muji. tapi gak jadi... habis penjualkan maunya barangnya laku... jadi memuji dijadikan salah satu teknik merayu pembeli. hahahah

"nih mas... 250 lensa lokal. kalau iya saya ambil. kalau nggak yasudah" jawabku pasrah
"Yah mbak... jangan 250lah... gini-gini saya tanya bos saya lagi ya... sebentar" ujarnya dan dia pun kembali meninggalkanku meski tak berapa lama.
"Mbak... kata bos 275"
"yaudah... nggak usah pakai angka 5 deh mas. lempeng aja 270 deal" jawabku dan akhirnya masnya setuju. akupun diperiksa kembali. meskipun menurutku minusku tak berubah -1.75 kanan dan -2 kiri.
"berapa lama mas jadi...?
"satu jam... mbak muter-muter aja dulu... atau duduk sini aja mbak biar nggak capek. ajaknya dan akupun memilih opsi ke dua. Akupun segera membayanya lunas. sebelumnya dia menuliskan disebuah kuitansi. menanyakan nama dan no ponselku.

 Mas-mas itu lalu menyerahkan kacamataku ke karyawan satu lagi. sementara dia... sibuk menayakanku. kegiatanku. dan apapun. masih sewajarnya kujawab saja. terlebih orangnya memang sangat ramah. sampai akhirnya azan isya berkumandang. 
"Mas... saya salat dulu ya" ujarku dan pamit. setelah melaksanakan kebutuhanku (read:salat) akupun kembali ke toko optik. Mas-mas itu kelihatan senang sekali ketika aku datang. kelihatan banget serius
"Mbak... bentar lagi ya... oh iya... nanti-nanti kalau lewat sini main ke sini ya mbak. main-main aja. nemuin saya gitu" ujarnya cengenegsan. aku hanya mengernyitkan dahi. sambil nahan tawa
"maksudnya mas? main-main beli kacamata lagi? tanyaku sambil memperbaiki posisi duduk.
"ya enggak... nggak beli kacamata ya nggak apa-apa. ngobrol aja gitu. eh namanya mbak reysya ya?" tanyanya lagi berusaha membaca namaku yang tadi ditulisnya di kuitansi
"iya tapi tulisannya salah tuh. hahahha" jawabku dan masnya garuk-garuk kepala. untuk nggak garuk-garuk besi. reisa mas" jawabku membenarka ejaannya.
"ya mbak ya?" 
"Iya apa?" tanyaku bingung
"iya... nati main-main ke sini... ngobrol-ngobrol aja. oh iya ini garansi seminggu untuk lensa kalau untuk frame sampai rusak. kan merk asli mbak" sambil menyerahkan kertas berukuran kartu nama. lalu dia mengeluarkan sebuah kotak berisi kacamata merah itu dan menyerahkannya padaku.
aku pun sebenarnya mikir. sebenarnya dari tadi udah selesai toh. si mas nya bener-bener deh. tana aaa iii uuu ee  ooo lagi aku pun segera mncobanya. pas!

"Cantik mbak" ujarnya. seketika aku tertegun. shok! ini orang.. bener-bener dah pengen banget ditimpuk. mau ngeles geer juga susah. hahahaha
"iya mas makasih. yaudah ya.. saya pulang dulu. makasih loh... eh iya lupa.. mas namanya siapa?" tanyaku karena dari tadi aku nggak tahu orang yang lagi aku ajak ngobrol ini siapa namanya.
"juki mbak. asli sunda" jawabnya senyum. 
"yaudah mas juki. makasih ya..."
"iya mbak... pokonya inget pesan saya yang tadi yaaa"
"iya nanti-nanti mampir deh. Assalamualaikum"
"Walaikumsalam" jawabnya dan aku pun berlalu.
Kacamata itu sengaja kusimpan sampai sekarang belum sempat aku pakai ke luar rumah. habis dua hari ini aku sakit. nanti saja deh dipakai hari senin. hahaha #apasih

Catatan: kisah ini terinspirasi dari kisah nyata beberapa hari yang lalu. hahahaha