Selasa, 18 Maret 2014

Rasa H-1

Sekarang sudah 18 Maret 2014, tinggal menghitung dentangan jam saja menuju tanggal 19.

Ini beneran mau nikah? Ya Rabb, seperti main-main saja. Tapi, ini main-main yang serius. Saat ini jika ditanya sudah siapkah saya menikah? Jawabannya InshaAllah siap. Semoga Allah senantiasa memampukan dan melancarkan.

Malam tadi, sekejab saja selepas salat Isya bbman sama adik. Dia masih kerja, sementara di sisi lain saya butuh dia. Pun halnya dengan kakak. Eh jam satu malam saat saya terlelap dengan pakaian mukena lengkap dia datang membangunkan. Hahahaha

Antara sadar dan tidak, saya sih iya iya saja. Nggak tahunya waktu mau salat subuh tadi dia sudah tidur di sebelah. Aku, kakak, dan adik tidur bertiga. Huaaaa senangnya.... belum tentu nanti-nanti bisa keruntelan bareng-bareng begitu. Pasti aku akan kangen. Hehehe

Nanti malam persiapan akan sampai pada tahap 80%. Keluarga suami mama sudah datang semua, komplit. Malam nanti keluarga mama dari Surabaya datang juga. Mau ikut jemput tapi nggak boleh, di suruh di rumah saja. Dari kemarin belum keluar ke mana-mana. Bahkan ngambil jahitan pun belum. :))

Kocak ih...
Mendadak nikah... lucu
Persiapan tak sampai sebulan
Allah yang jadi sandaran
Bismillah sajalah... Tuhan kan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Selama niat mencari dan berharap ridhonya InshaAllah jalan akan senantiasa dimudahkan.

Ya Rabb, Engkau lebih tahu apa yang kukhawatirkan di dalam hati, hilangkanlah rasa khawatir itu, gantilah dengan semua kenyamanan dan nikmat yang Engkau berikan.

Pagi ini tugasku menuliskan nama-nama undangan untuk tetangga rt dan rw.

Jangan berpikir undanganku yang aneh-aneh ya. Undanganku hanya terdiri dari selembar kertas fotokopian yang kata-katanya mengundang seseorang agar bersedia hadir dan mendoakan aku dan abang yang esok akan melangsungkan pernikahan :) Pernikahan sederhana kami
Impian saya :D

Okeeee hari ini juga tugasnya membuat surat cinta untuk mama, ayah, adik, dan kakak. Eh perlu nggak sih? Sama mereka bicara langsung saja deh. Heheheheh

Aku cinta keluargaku
Dan akan mencintai keluarga baruku InshaAllah :))

Senin, 17 Maret 2014

Souvenir pernikahan

Souvenir pernikahan

Kemarin aku membuat 300 bundel souvenir pernikahan. Isinya? Hahahaha hasil dari pengalaman hidupku bertemu dengan abang. Alias cerpen. :)

Rasanya puas sekali jika setiap orang yang datang ke pernikahanku nanti menerima souvenir dari hasil buatanku sendiri. Kisah nyata kujadikan sebagai cerita, jadi ketika tamu undangan datang memberikan kami doa dan sepucuk surat cinta, aku akan memberikan mereka cerita.

Mereka pulang akan membawa cerita! Tujuanku bercerita juga sekaligus berdakwah :)

Semoga mereka senang dan berkenan berbagi bahagia atas kisahku.

Terima kasih untuk aprilia dan mbk lilly yang berkenan membantu menggulung souvenir terindah yang aku buat. Tentu semua berkat Allah yang memberikan ide dahsyat semacam itu.

Barakallah

Jumat, 14 Maret 2014

13 Maret 2014

Acara berlangsung lancar, alhamdulillah meski sederhana namun elegan. Allah memang Maha Penyayang :D
Yasinan menjadi perajut acara yang terang.

Terima kasih atas rekan/sahabat/saudara yang hadir. Terutama untuk Kak Theona, Rina, dan April. Kalau mama sih udah pasti, terima kasih sekali :D

Dan terima kasih untuk rekan-rekan AF yang dengan suka cita menemani Abang.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah...

13 Maret 2014
Pinangan silahturahmi...

Jadilah spesial karena Allah #Abang

Jangan marah, rahmat Allah nanti tidak turun #Abang

Rabu, 12 Maret 2014

Manusia memang jahat ya
Ya memang tidak semua
Tapi adalah
Mungkin saya sendiri dan mungkin juga kamu
Dia tenang kamu gamang
Dan malam apabila telah sunyi...
Istirahatlah reisa
Kamu lelah dan lengah
Pulanglah padaNya.
Hanya padaNya







Selasa, 11 Maret 2014

Kua, kecamatan, dan piring

Kua
Perjalanan ke sana lancar
Prosesnya cepat
Meski harus urus surat dispensasi camat di kecamatan namun semua berakhir penuh khidmad

Sesekali ada silang pendapat
Terhadap pungli yang begitu akrab
Indonesia... di kua saja, sila pancasila tak berharga apa lagi agama... rasanya mngkin berat untuk jadi hebat!

Fiuh....

Piring-piring

Putih dengan debu cokelat yang menggumpal
Dicuci bersih dengan busa putih wangi jeruk lime
50-100, 100-200
Cukuplah... untuk semua rekan tamu undangan.

Senin, 10 Maret 2014

Pemenuh jiwa

Saat tadi

Semangat itu kendur
Tahukah kalian, Dia pandai menegur
Padahal belum sempat berkata apa-apa
Dia bisa terasa padahal jarak beribu-ribu hasta
Sepertinya ada aliran dalam hati kami
Dengan Tuhan sebagai sumbernya

Jika kau tanya alasannya

Aku akan tersenyum dan menjawab
Karena Allah, kalau bukan karenaNya entahlah...

Bebenah

Mati lampu
Berlalu
Lelah
Lesu
Lemas
Lalu...
Bebenah

Minggu, 09 Maret 2014

Sahabat, Gosip, dan kenyamanan

Sahabat

Siang tadi kau datang riang
Antusias mendengarku berkisah
Dari awal pertemuan hingga keputusan
Semua kau simak penuh kejutan
Syukur Hamdalah yang terucapkan
Bahwasanya meski jarang kita bersua namun sejatinya kamu tetap sahabat di jiwa
Terisa... sahabat yang namanya mirip denganku.
Terima kasih atas kunjungan siang dan setia mendengarkan :D

Gosip
Mulut manusia itu jahat
Apalagi kata-katanya
Hamil duluan?
Aku tersenyum perlahan seteleh kuutarakan
Sejatinya mereka curiga
Biarkanlah, yang penting aku taati Allah saja.
Biarkanlah, bebas mereka cakap apa
Biarkanlah, yang penting aku taati Allah saja...
Allah...
Allah...
Allah...

Kenyamanan

Nyaman rasanya ketika tahu urusannya selesai
Kisah sederhananya terkait memanen petai
Dalam kaku nan lugu
Aku suka! :D

Adik, kisah kemarin

Harusnya ini saya tulis kemarin, namun sayang lelah lebih kuat mengantarkan diri ke pelabuhan kelelapan.

Kemarin pagi usai salat subuh, diri ini segera bebenah kamar. Begitu usai dan bermaksud menaiki tangga menuju lantai atas guna mencuci pakaian, tiba-tiba saya melihat seorang manusia yang tergeletak di ruang tengah. Alamak, syaukat! Adik saya tengah pulas tertidur di sana.

Sangking senangnya, bergegas saya goncang-goncangkan tubuhnya untuk bangun. Aaakkkk saya punya banyak cerita untuknya. Namun setelah beberapa lama dia terbangun, tiba-tiba saja dia mengatakan bahwa pagi ini ia kembali ke Mess Bandara lagi untuk kerja. Yah... padahal jarang juga bisa ketemu dia. Banyak hal yang ingin diceritakan.

Usai merecokinya menikmati tidur pagi, saya bergegas menunaikan tugas suci, ceilah... nyuci. Hehehe. Begitu usai, langsung turun lagi dan mendapati sang adik sudah rapi karena mandi.

Tanpa banyak berpikir, diri ini langsung saja cerita panjang lebar tentang beberapa kejadian setelah tanggal 26 Februari. Entahlah saya merasa bahwa adik saya tak pernah bosan mendengar saya bercerita meski saya cerita panjang lebar dan detail.

Sampailah pada saat saya berhenti bercerita dia mengungkapkan satu hal yang membuat saya berpikir, bahwasannya semua yang saya katakan saat lalu dan dulu ternyata diingat olehnya.

"Nanti nikah Lo, gue kasih perkakas aja ya. Kan lu dulu pernah bilang kalau orang yang menikah jarang-jarang ada yang kasih alat perkakas karena kebanyakan ngasil setrika, magicjar, blender, dll. Padahal perkakas itu kan perlu, tapi orang-orang nggak pernah kepikiran. Nah nanti lu gue kasih perkakas ya" Ujarnya sambil senyum-senyum.

Ternyata ujaran-ujaran saya saat lalu benar-benar diingat olehnya. Aaakkkk senangnya. Saya mengiyakan saja kalau adik ingin memberikan perkakas. Tapi saya katakan dengan tegas padanya bahwa yang diharapkan itu adalah doa. Agar semua bisa dilancarkan dan dimudahkan. Aamiin

Usai bercerita, adik saya meminta dibuatkan sarapan. Ya sebagai kakak yang baik (tumben) saya mengambilkannya sarapan berupa nasi dan telur asin (maklum belum belanja). Sembari makan saya menanyakan kesediaannya menjadi panitia kecil dalam acara pernikahan saya nanti. Tanpa banyak alasan dia langsung menyanggupi. Alhamdulillah semoga dilancarkan dan dimudahkan Allah. Aamiin.

Bagi saya, adik adalah pendengar yang baik. Jadi teringat saat lalu waktu kami berdua masih kecil dan tinggal di Tumpang, Malang. Semua senang dan sedih kami habiskan berdua saja karena memang kami jauh dari orangtua yang tengah berpisah.

Cepat sekali waktu berlalu, dulu kami masih kecil namun kini adik sudah bekerja dan sebentar lagi saya akan berumah tangga (InshaAllah) semoga dilancarkan.

Dan pada akhirnya saat ini tak pernah sebersitpun terbayang di masa lalu. Mudahkan langkah kami, Rabb...

Dulu saat kecil kami terbiasa berkawan dengan susah, izinkanlah kami berkawan dengan bahagia,  Rabb. Mudah-mudahan Syaukat segera lulus kuliah (ayolah tinggal skripsi doang) aamiin

Terima kasih Rabb...

Jumat, 07 Maret 2014

Kelurahan~kontrakan

Usai memasak sayur asam di rumah, pagi-pagi tadi saya sudah bersiap untuk meluncur ke kantor kelurahan bersama mama.

Apalagi coba kalau bukan mengurus surat ini itu terkait pernikahan. Alhamdulillah tak sampai satu jam surat itu sudah diterima tangan setelah membayar Rp30.000 sebagai biaya administrasi.

Satu kegiatan usai, selanjutnya tinggal menunggu berkas-berkas Abang untuk selanjutnya diajukan ke KUA. Semoga lancar jayaaa. Aamiin

Sehabis salat jumat, april datang ke rumah. Kami ada janji untuk membahas jilbab dan kontrakan rumah. Akhirnya sekitar pukul 14.00 kami lepas landas menyusuri aneka rupa gang dari yg setapak kaki sampai semotor saja. Nyasar seolah menjadi hal yang biasa membuat tertawa. Hingga pada akhirnya putar-putar membuat pusing.

Azan ashar berkumandang, pada akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Guna menghadapNya Sang Maha Pemberi Kebaikan. Tak lupa mengabari abang bahwasannya ternyata tak mudah mencari kontrakan. Abang bilang rehatlah ashar dulu. Menurut saja... memang itu yang lebih utama.

Usai salat, sahabat April mengajak diri untuk mencari lagi. Alhamdulillah semangat. Sampai pada akhirnya kami bertemu dengan sebuah bangunan baru. Nyaman untuk tempat tinggal. Dan itu tinggal satu-satunya...

Alhamdulillah, bergegas niat memberi panjer, namun apa daya sang pemilik hanya mau melepas jika lunas. Padahal baru akan digunakan sekitar pertengahan bulan. Pada akhirnya pulang ke rumah, konsultasi dengan mama dan tentunya abang lewat pesan singkat.

Abang bilang kalau aku suka dia pun suka, alhamdulillah. Saat itu juga abang bersedia meluncur bertemu untuk memberikan uang. Ya Allah lancarkanlah rezeki kami. Aamiin

Budget plan yang kuajukan meleset, Alhamdulillah abang bilang tidak apa-apa, abang sudah siap.

Rabb, istiqomahkan kami senantiasa berada di jalanMu dan dalam Ridhomu. Engkau sudah kirimkan hadiah spesial, terima kasih atas segala kemudahan yang Engkau berikan. Sesungguhnya Engkau Maha Keren :* Love Allah so much :D

Terima kasih juga untuk sahabat April yang senantiasa menemani di saat-saat seperti ini. Barakallah dear...

Kamis, 06 Maret 2014

Ayah, kamu, dan aku yang menyebalkan

Ayah, malam ini beliau datang tepat pukul 20.00. Tangan kanannya menenteng sebuah kardus berisi bawang merah dan sebuah bingkisan kado berwarna ungu. Ayah bilang itu titipan dari Bude di Brebes.

Tadinya aku hanya ingin berbincang berdua saja, namun tak disangka ayah ingin bertemu denganmu lebih cepat

21.15 kamu datang, obrolan sederhana pun dimulai. Diawali dengan tiga perinsip hidup petuah bijak ayah hingga berlanjut ke obrolan daun sirsak. Sejarah masa muda ayah pun menjadi bagian yang kamu dengarkan, sesekali obrolan melesat ke ruang angkasa dan ibnu sina hingga pada akhirnya kembali ke ayat Quran dan juga teladan manusia terbaik sepanjang masa, Muhammad saw.

Kamu seperti biasa, tenang dan diam mendengarkan. Dan sepertinya diri ini terbiasa dengan sikap dan sifat itu.

Sesekali pertanyaan muncul darimu terkait diri di masa lalu, ah sudahlah... tatap masa depan, raih, dan ingatlah untuk kembali "pulang"

22.30 ayah bergegas beranjak pulang, kamu mengantarkan sampai depan. Ada sebersit sebal yang hadir kala itu. Terkait revisi actionplan yang tidak dibawa.

Sudahlah... saya memang menyebalkan

KUA, Cipadu, Rumah :D

Tak pernah terbayang sedetik pun dalam hidup, jika hari ini saya melangkahkan kaki dengan lancar ke KUA. Ditemani sahabat April akhirnya kami berangkat setelah salat zuhur. Perjalanan yang tak lebih dari satu jam terasa begitu ringan, Allah memang senantiasa memudahkan.

Ruangan yang berukuran tak kurang dari tiga kali empat meter menjadi saksi bahwasanya di siang itu, saya dan april mendengarkan penjelasan seorang penghulu setelah saya sampaikan tujuan saya datang ke sana.

Penjelasan tak kurang dari 30menit cukup membuat kami paham terkait syarat administrasi untuk mengajukan pengesahan pernikahan di KUA :)

Pertama, yang perlu dilakukan adalah mengajukan surat keterangan dr RT dan RW terkait pengantar nikah yang nantinya diajukan ke kelurahan.

Kedua, dari kelurahan nanti akan diberikan formulir terkait apa-apa saja yg berkaitan dengan calon maupun orang tua sang calon manten. (fotokopi ktp, kk)

Jika sudah, yang ketiga membawa surat pengantar dari kelurahan menuju KUA. (lampiran fotokopi ktp, kk, akte, ijazah dan juga pas foto 3x4 dan 4x6.

Melakukan pendaftaran sebesar Rp50.000

Terkait mempelai pria harus membuat surat numpang nikah dari KTP dia setempat yang diajukan ke KUA wilayah calon manten perempuan

Untuk biaya, tadi dikasih range antara 500000-bebas. Maklumlah karena memanggil orang (nikahnya di luar kantor) kecuali nikahnya di KUA dan pas jam kerja maka dikenakan biaya Rp50.000. Kalau nggak mampu, gratiss! Asalkan ada surat keterangan tidak mampu.

Alhamdulillah setelah dari KUA lancar jaya meski baru tanya-tanya, di perjalanan pulang kami hampir nyasar tapi alhamdulillah sampai juga di CIPADU untuk cari jilbab.

Ada kejadian unik saat kami berniat makan siang di cipadu, makanan yang kami makan sudah busuk/basi dan kami tak sanggup memakannya. Aaaakkkk kalau ingat itu rasanya mual.

Alhamduliklah jilbabnya dapat dan langsung meluncur kembali ke rumah setelah sebelumnya beli cilok :)

Di rumah? April, sang tata busana pengantin, bergegas mengekspresikan kemampuannya dalam menata jilbab saya. Cantik! Mama dan kakak ipar saya bilang demikian pun halnya saya  :)

Alhamdulillah, malamnya setelah lancar mengurus surat RT dan RW,  saya berdiskusi dengan Abang terkait action plan menuju hari pernikahan kami. :D

Barakallah reisa!
Barakallah April yang bersedia menemani dan menjadi seksi repot sang caten
Barakallah untuk Abang yang mesih setia dengan kepatuhan dan ketaatan terhadapNya, terima kasih untuk terus mengingatkan

Oh iya Barakallah juga untuk Mbak Ike Siwi yang pagi-pagi dari Bogor langsung meluncur ke rumah demi sebuah silahturahmi dan cerita tentang pernikahan saya :D

Untuk keluarga besar yang terkaget-kaget mendengar niat saya untuk menikah, Alhamdulillah telah memberi saya doa yang berlimpah ruah. Barakallah...

Selasa, 04 Maret 2014

Diskusi masa depan

Diskusi tadi
Serius santai
Alhamdulillah kesepakatan terjadi
KekuatanMu, Rabb...
KehendakMu, Rabb...
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah :D

Untuk 4 Maret 2014...
Menuju 19 Maret 2014...

Bismillahirahmanirahim :D

Senin, 03 Maret 2014

Alhamdulillah

Mendapat jawaban dariMu lewatnya
Mendapat hadiah dariMu lewatnya
Nikmat mana lagi yang kudustakan?

Terima kasih Rabb, semakin yakin dengan cintaMu lewat mereka :)