Mungkin kalau bukan
karena kuasa Allah swt. Saat ini aku
tidak akan berada di Malaysia tepatnya Kuala Lumpur. Sudah dari beberapa tahun
yang lalu aku menuliskan dalam resolusiku bahwa aku ingin sekali ke Luar
negeri. Alhmdulillah di tahun ini tercapai. Tanpa keluar uang sepeser pun
bahkan tidak hanya sehari dua hari. Tapi 2 minggu.
Aku berangkat pukul
05.00 dari rumah Depok. Om dan rissa sahabatku yang mengantar. Tadinya om
berniat mengantarkanku hanya sampai pasar minggu. Alhmdulillah om berubah
pikiran bahkan mengantarkan aku sampai Bandara Soekarno Hatta. Rissa sahabatku
bersedia mengantar kepergiaanku. Kami punya mimpi yang sama. Tapi untuk
sekarang aku yang memulainya. Aku yakin seyakin-yakinnya kalau dia akan
menyusulku nantinya J
Penerbangan kami
dimulai dengan menunggu satu persatu sahabat. Mang wawan. Wilda. Lalu tak lama
datang Yana. Kamng Eri dan juga Mbak Dian yang merupakan perwakilan dari Dompet
Dhuafa. Akhirnya aku berpisah dengan
rissa dan rombongan dari IMZ yang mengantar kami. Kami pun mulai masuk ruang
periksa. Beberapa kali diperiksa. Alhmdulillah semua berjalan lancar meskipun
Kang ery mendapat perhatian yang lebih dari para penjaga bandara. Mungkin
karena penampilannya yang berjenggot. Maklum akhir-akhir ini isu terorisme
sedang merebak di Negara tercinta.
Kami naik pesawat Lion
Air yang lepas landas pukul 08.45. sudah lama aku tak naik pesawat. Terakhir
kali aku menaiki mesin terbang itu saat pergi ke Surabaya. Hal yang paling
membuatku deg-degan adalah saat take off
dan lending. Aku benar-benar tidak
kuat mendengar suara denging pesawat saat itu. Tapi alhmdulillah… sepertinya
Allah ingin sekali melatihku dan membuatku terbiasa untuk menaiki mesin terbang
buatan manusia itu. Aku mendapatkan tempat duduk bernomer 17 B dan berada tepat
di samping jendela dan sejajar dengan sayap sebelah kiri peswat. Mesin terbang
berwarna oranye itu yang mengantarkan kami ke negeri tetangga. Sebelum pesawat
lepas landas seperti biasa para pramugari cantik yang maaf terlihat memamerkan
kakinya melalui belahan memberikan instruksi kepada kami dari mulai memakai
sabuk pengaman hingga menggunakan alat bantu pernapasan dan juga pelampung.
Setelah itu dengan berdoa dalam hati meskipun sebelumnya kami telah berdoa
bersama pesawatpun lepas landas ke
angkas.
Sungguh Allahlah
penguasa pencipta segalanya. Keindahn hanya milik Allah dan Allahlah yang
terindah. Bagaimana tidak? Tujuan penerbanganku dan teman-teman adalah Negara
tetangg (Malaysia) tapi sebelum menuju ke sana kami secara tidak langsung
melalui dan melewati pulau-pulau bagian dari Negara kami Indonesia yang belum
semuanya dapat aku dan semua teman-temanku kunjungi. Negeriku yang kucintai.
Kulalui engkau lewat angkasa dengan segala nuansa Hijau. Pantas kau dijuluki
negeri Khatulistiwa. Dari atas langit saja aku melihatmu sungguh Indah tiada
dua. Negeriku besar dan amatlah kaya. Aku mengakui kebesaran dan
kebersyukuranmu melalui pergi ke Negara lain. Justru karena menuju Negara
tetanggalah aku mengetahui negeriku Indonesiaku. Semua serba hijau dan tampak
rapi dari udara. Sungai berkelok-kelok dengan rupawan tiada tara. Dan saat nitu
pun tetesan air dipelupuk mata tak bisa kubendung lagi. Allah menunjukkan
kebesaranNya melalui penerbangn itu. Agar aku mencintai negeriku lebih jauh dan
dalam lagi. Indonesia…
Kami tiba di Malaysia
tepat pukul 11.00 waktu Indonesia dan ternyata di Malyasia sudah pukul 12.
Setelah menadarat di Kuala Lumpur kami berenam mulai mencari tahu rute untuk
mengambil barang atau koper kami. Malaysia kuakui sebagai Negara yang maju.
Dalam Bandara saja sudah ada monotrain atau kereta api yang berjasa untuk
mengantarkan kami mengambil barang bawaan kami.
Setelah mendapatkan
koper dan mendapt stampel dari imigrasi Malaysia barulah kami dapat keluar
dengan lega. Tak lama kami dijemput oleh Pak Cik Khairul dan Pak Cik …. Mereka
utusan dari PPZ (Pusat Pungutan Zakat) tempat kami menempa ilmu nantinya.
Kami bertanya banyakhal
seputar Malaysia. Sepanjang perjalanan pun kami lalap habis dengan mata untuk
tahu seberapa maju dan kerenkah Malaysia. Selama meninggalkan bandara sepanjang
yang aku dan teman-temanku lihat adalah perkebunan kelapa sawit. Banyak sekali.
Sungguh. Setelah melewati itu Kami juga sempat melihat beberapa baliho yang menurut
kmi adalah iklan yang unik. Menggunakan bahasa melayu yang hampir-hampir mirip
dengan bahasa Indonesia sangat lucu juga. Aku teruatama sempat melihat iklan
Visit To Indonesia dari mendbudpar. Tapi kok nggak ada taglinenya kaya Malaysia
“Malaysia Trully Asia” kita apa?
Pak Cik khairul dan Pak
Cik… tahu kalau kami datang dalam keadaan perut yang lapar. Merekapun tak
segan-segan mengajak kami untuk makan di rumah makan kepala ikan terkenal
Pandan. Rame sekali di sana J
Setelah selesai makan kamipun diantar oleh mereka ke Hotel bintang 3.
Hotel Seri Cempaka yang masing-masing dari kami mendapat teman sekamar
berpasang-pasangan. Aku berpasangan dengan Yana. Wilda dengan mbak dian dan
Mang wawan dengan kang ery. Kami berenam berada di lantai yang berbeda. Maklum
kedatamgan kami bertepatan dengan hari libur nasional Malaysia. Hari persatuan
daerah serawak dan sabah ke Malaysia. Tadi saja acaranya ramai sekali di TV.
Perdana mentterinya hebat dan pintar. J hidup Malaysia.
J
Betapa bahagianya kami
karena menadapat kamar yang menurut kami terbilang sangat mewah. Terlebih kami
akan tinggal selama 2 minggu di sini J maka nikmat
mana lagi yang kan aku dustakan? Terima kasih rabbku.
Setelah sempat
beristirahat kamipun melakukan jalan sore untuk mencari kartu provider yang
akan kami gunakan selama di sini. Makum kalau pakai nomer local bayarnya amat
sangat mahal. Sekali sms aja bisa sampai 3000.
Setelah mendapatkan
nomor provider milik malaysia kamipun berlanjut bergegeas mencari makan malam.
Lebih tepatnya mencari nasi sih. Maklum sisa makan siang tadi masih banyak dan
kami bungkus semua. Hehehehe. Oh iya… minuman the tarik di sini mantap. Kalu es
the atau orang sini biasa bilang Tea O harganya Cuma 1RM. Nasipun segitu.
Kalaun ngomongin makanan sudahlah negaraku rempah-rempahnya tiada dua. Nikmat
tak tertandingi. J
Sudah nggak sabar besok
akan melakukian apalagi dan semoga memang banyak hal. Aamiin sebelum kami
nantinya akan magang di PPZ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar