Senin, 31 Agustus 2020

Rancangan pembelajaran seminggu Nusa

1.Melukis dengan batang kangkung

A.
Nusa 5y

B. 
Melatih motorik halus
Melatih imajinasi
Fokus dalam mendengarkan intruksi
Menyusun kata indonesia

C. In door
Alat dan bahan:
Kangkung
Pewarna makanan
Kertas

D.

Nusa mampu menyelesaikan misi memetik kangkung. Memisahkan antara batang yang tebal dan yang kecil

Mampu menuliskan kata Indonesia dengan baik

Membantu ibunya memetik kangkung dan mengenal bagian" kangkung



2.Bermain Dough

A.
Nusa 5y

B. 
Melatih imajinasi dan kreasi
Mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan
Melatih motorik halus

C.
In door
Bahan dough dan alat macam stick serta kertas pencetak.

Beri kertas aneka bentuk dan ajak Nusa untuk menyusunnya.



D.
Nusa mampu mencetak dough sesuai gambar

Nusa mampu berkreasi bebas membuat benda sesuai imajinasi


3. Bermain Clay
A. Nusa 5y

B. 
Melatih motorik halus, imajinasi, menantang berkreasi dengan membuat gantungan kunci

C. In door
Alat dan bahan clay dan stik eskrim serta lidi

Ajak Nusa untuk membuat aneka bentuk clay yang nantinya dijadikan gantungan kunci


D. Nusa menikmati kreasinya dengan membentuk aneka hiasan sesuai imajinasi

Claynya mampu dijaga dengan baik dengan cara dikeringkan

Memahami konsep bermain clay bawa benda lembut seperti doug namun mampu mengeras


4. Dengar, tulis, gambar

A. Audience

Nusa 5y

B. Behavior

-melatih indra pendengaran
-melatih motorik halus
-melatih imajinasi
-melatih cara berpikir (dalam menyusun huruf pembentuk kata)


C. Condition 

In Door

Alat dan bahan: 
Spidol, papan tulis.

Cara bermain:
-Mabun mengucapkan satu kata, Nusa menuliskan dan menggambarkan kata yang diucap.

Diberikan 5 soal.
Kata : gelas, buku, pesawat, bunga, dan sapu lidi


Berikan kesempatannpada anak menggambar sesuai dengan imajinasinya


D. Degree of Acceptable

-Nusa mampu menuliskan kata yang diucapkan dengan tepat


-Nusa mampu menggambar kata tersebut sesuai dengan imajinasinya

-Masih merasa gak pede saat disuruh menggambar sesuatu yang dirasa tidak mudah seperri pesawat.

-


5. Lomba 17an

A
Nusa 5y

B. 
-Nusa mengenal aneka 
lomba
- melatih sportivitas
-melatih motorik halus dan kasar
-fokus dan konsentrasi

C. Out Door

Alat dan bahan
Karung, sendok, kelereng, sale, pulpen, botol, tali rafia.

Kenalkan cara bermainnya dan bertanding dengan anggota keluarga


D. 
Nusa mengenal aneka lomba 17an

Nusa bersikap sportif selama lomba dan meskipun kalah dia menerima

Nusa senang menerima tantangan.

Mampu menyelesaikan misi dengan baik.


6. Berhitung ala cooding
A. 
Nusa 5y

B.
-melatih logika matematika
-recalling angka
-belajar mengenal bentuk 
-menjumlah dan mengurangi


C. In door

Siapkan soal dan ajak Nusa untuk mengerjakan sesuai dengan contoh dan petunjuk.

D. 
Nusa mampu mengenal bentuk bangun datar dengan baik

Mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar





7. Menebalkan huruf hijaiyah

A. Nusa 5y

B. -melatih motorik halus
-menulis huruf hijaiyah dari alif sampai ya.
-recalling huruf hijaiyah


C. In door

Alat dan bahan

Buku wipe clean hijaiyah
Spidol

Ajak Nusa menyelesaikan tantangan menulis huruf hijaiyah dan menyebutkannya.

D. Nusa mampu menebalkan dan menuliskan ulang huruf hijaiyah dengan baik.

Nusa mampu menyebutkan dengan baik huruf hijaiyah

Minggu, 30 Agustus 2020

Kira

Ketidak ridhoanmu sama sekali tidak berpengaruh dalam hidupku. 
Jika kau tidak menginginkan namun Allah dan suamiku meridhoi. Kau mau apa?
Apapun yg terjadi dalam hidupku sesungguhnya kau tidak berhak mengaturnya karena kau bukan Tuhan!
Bicaramu menyakiti, sikapmu tak mengandung empati dan simpati. Masihkah kau mengatakan bahwa kau ......ku?
-Kira-

Namaku Kira. Usiaku kepala 3 lewat lima. Baru 5 tahun menapaki rumah tangga. Namun ditangga ke-5 ini ujian bertubi-tubi tanpa ampun menghampiri. 
Dimulai dari kepergian putra sulungku yang berusia 3 beberapa pekan lalu karena kecelakaan. Ditambah kini anak keduaku terbaring sakit dengan selang infus yang tak kunjung lepas lebih dari 3 hari lamanya
Air mataku sudah habis tertuang hingga tak menyisakan ruang untukku menelan rasa asinnya.
Berat bagiku menerima kenyataan ini. Namun beban ini tak kutanggung sendiri. Ada suami yang senantiasa mengingatkan bahwa semua yang diberikan hanyalah titipan.
Suamiku begitu tegar meski kurasakan betapa berat dia menerima ujian ini. Belajar ikhlas dan sabar lebih dari sekadar mengucapkan kata itu sendiri amatlah tak mudah. Namun kami kembalikan lagi semua padaNya. Pemilik alam semesta beserta seluruh isinya.
Bismillah aku pasrah
Di tengah kepasarahan yang kami limpahkan kepada Rabbi lagi lagi ujian yang tak menyenangkan datang lagi. Dan lebih parahnya ujian ini datang dari keluarga dekat sendiri.
Ujian ini datang berupa lisan yang tak menyenangkan. Menyakiti hati lebih dari sekali. Di tengah luka yang masih menganga lisan menyakitkan itu seolah memperparah keadaan.

"ini semua gara-gara kamu gak becus ngerawat anak"
"dipikir jadi orangtua mudah?"
"Coba kalau waktu itu... Pasti gak akan gini kejadiannya"
Setiap bertemu kalimat" ini seolah sapaan wajar yang senantiasa ia lontarkan. Sekali dua kali kuanggap angin lalu yang kan berhembus jauh dan tak akan kurasakan lagi terpaannya.
Namun lambat laun ucapan menyakitkan itu menjelma bak racun yang membuatku mempecundangi diri sendiri bahwa semua yang terjadi karena salahku. Karena perbuatanku. Ya karena aku!
Aku tahu dia kehilangan cucu kesayangannya yang amat sangat dia banggakan. Namun tidakah dia tahu aku yang lebih kehilangan, seorang yang pernah satu tubuh denganku?
Sabar kujadikan perisai dengan diam sebagai tindakan. Suamiku selalu mengingatkan bahawa jangan pernah memasukan ucapan itu ke dalam hati. Tanpa dia ketahui ucapan menyakitkan itu telah merajam kalbuku dan membuatku jadi pesakitan.
Tapi semua kubungkus rapat. Seolah tidak apa-apa karena fokusku merawat si bungsu yang kini mulai berangsur membaik. Kesembuhan bungsu menjadi penglipur laraku. Penyembuh lukaku.
Sampai kesabaranku habis pada masanya. Diamku tak lagi menjadi senjata. Kujawab semua celotehnya dengan tetap menjunjung kesantunan dan meninggikan hormat.
Dia terdiam, nanar memandangku penuh ketidaksukaan. Setiap satu kalimat lemparannya kuterkam dengan penuh pamungkas dan rasenggan. Karena kemungkaran tak bisa serta merta didiamkan.
Dan aku bukan bonekanya!

Selasa, 25 Agustus 2020

Bunda Sayang Yuk Belajar (Aliran Rasa)




Bismillah

Akhirnya setelah menyelesaikan empat wahana dalam kelas pra bunsay saatnya nyemplung ke kelas bunda sayang beneran.


Yah namanya seorang ibu harus terus belajar. Karena ibu adalah tonggak peradaban. Pencetak generasi salih. Kalau tak mau belajar ya tentu akan menyesal nanti apalagi pertanggung jawaban seorang ibu sampai akhir kelak di akhirat sana tepatnya.


Dengan ridho suami yang tak lain dan tak bukan adalah ayahnya jagoan dan debay dalam perut saya akan bersiap melangkah belajar mengupgrade diri menjadi ibu profesional dan terus menjadi ibu pembelajar.


Alhamdulillah senang rasanya bisa bergabung dan terus bersama kawan-kawan matrik meski tak dipungkiri kondisi pembelajaran sekarang bedaaaaaa karena pakai fb dan saya kurang senang tapi mau gak mau suka gak suka ya dipaksakan dan terpaksa. Yasudah mau gimana lagi.


Jalani syukuri nikmati

Semoga saja jalan yang akan saya dan keluarga kecil lalui akan terus berwarna agar kebahagiaan senantiasa meliputi diri dan keluarga  namun jika berkelok menajak, menurun saya akan tetap melewatinya dengan semangat dan saling bergandengan tangan.


Semoga rekan" hima terus bisa saling support karena kalau bukan teman sendiri siapa lagi. Ah terima kasih dan teruslah berjuang bumil sayang


Kau tidak sendirian. Ada Allah dan keluarga kecil yang senantiasa bergandengan bersamamu. Tetap semangat tetap semangat dan terus semangat.

Alahmdulillah sudah sampai tahap ini. Terus tinggikan syuku dan terus luaskan sabar. Karena kalau bukan diri sendiri siapa lagi yang kan bahagia begitu adanya.


Tulisan ini dibuat saat sore hari ditengah kemualan yang melanda. Entah kenapa setiap sore tenagakunseperti habis terserap. Dan badan rasanya tak nyaman dan tak enak. Semoga saja semua baik-baik saja ya Allah. Aku nikmati nikmati nikmatindan syukuri proses kehamilan anak ketiga ini. Semoga anak yang kunadung kelak menjadi generasi shalih. Lahiran normal sehat walafiat selamat keduanya dan tanpa dijait. Aamiin

Dan kalau boleh berharap semoga yang ketiga ini perempuan. Jadi ingat kisah ultramen RB dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan aamiin



Jumat, 21 Agustus 2020

Menyelami diri (Wahana Diving)

Bismillahirahmanirahiim....

Alhamdulillah tak terasa sudah masuk ke wahana ke empat dalam pra Bunsay. Setelah sebelumnya mendapat pemaparan tentang kerangka berpikir dan piramida IP saatnya kini menyalami diri sendiri.



Yap! Memang sudah seharusnya sejak dahulu kala diri ini perlu mengenal diri sendiri. Namun apalah daya terkadang alpa dan lalai dan bahkan asing dengan diri sendiri.



Sebenarnya dengan mengenal diri kita pun belajar mengenal Allah. Untuk apa kita diciptakan? Mau apa hidup kita diisi? Bagaimana akhir yang ingin dicapai?



Saya Reisa Dara Rengganis jujur masih terus berusaha dan belajar mengenal diri sendiri agar semakin menjadi pribadi yang baik dan lebih baik lagi. 



Saat ini saya adalah seorang ibu dengan InsyaAllah 3 anak (1 anak masih di perut) sekaligus istri yang masih perlu belajar lagi dan lagi menjadi ibu yang baik. Saya berusaha terus membersamai, mendidik, meneladani buah hati semaksimal mungkin karena saya seorang ibu yang menjadi madrasah pertama mereka. 


Saya masih kurang sabar terkadang menghadapi mereka namun sejatinya dengan keberadaan mereka saya belajar lagi dan lagi.


Setelah masuk IP alhamdulillah saya seperti dituntun dan diarahakan bagaimana menjadibseorang ibu yang oke banget, yang saya banget dengan segudang aktivitas namun tetap menjunjung tinggi prioritas keluarga. Saya pun tak lupa menyuguhkan waktu bagi saya sendiri untuk terus berkembang. Alhamdulillah setelah bergabung dengan IP banyak teman yang sevisi dengan saya bahkan kami mampu berkolaborasi bersama dengan berkarya.


Setelah masuk IIP saya jadi terus belajar dan bersiap mengupgrade diri agar impian saya dapat diwujudkan dengan menaiki tangga menjemput ilmu setapak demi setapak sesuai rencana yang saya susun.


Suatu saat saya akan berdampak! Mungkin sebentar lagi atau bahkan besok. Saya masih dalam tahap menuju ke sana. Tapi saya yakin kelak saya akan mencapai tahapan itu.


Setelah masuk IP saya jadi lebih semangat dan percaya diri. Nilai" yang ada di IIP dan juga kerangka berpikir IIP seolah menjadi rujukan dan sejalan dengan visi misi hidup saya.



Semoga saya tidak larut terlalu dalam untuk menyelami diri karena saya butuh oksigen alami untuk kembali ke permukaan dan menjadi lebih baik lagi. Semakin saya selami diri saya semakin saya akan yakin akan ke mana selanjutnya setelah Diving ini.



Bismillah semoga Allah meridhoi langkah saya dan membuat saya senantiasa tangguh. Aamiin aamiin aamiin

Rabu, 19 Agustus 2020

Agustus

Merdeka Buat Jagoan!



MaaSyaAllah Tabarakallah, Alhamdulillah Indonesia menjejak di usia 75 tahun. 

Harapan Mabun di Usia 75 tahun ini setiap lapisan masyarakat dapat merasakan Merdeka yang sesungguhnya. Merdeka yang berarti bebas mengeskpresikan rasa syukur dan bahagia dalam hal kesehatan dan pendidikan tentunya.

Dalam hal kesehatan, harapan Mabun semoga wabah corona ini segera berlalu sehingga semua orang terutama anak-anak dapat beraktivitas seperti sedia kala. Serta semua lapisan masyarakat dapat menikmati fasilitas kesehatan.

Beberapa hal yang saya lakukan terkait kesehatan  di masa pandemi ini mencoba membatasi ruang gerak anak dengan #dirumahaja serta menjaga kebersihan diri dan keluarga dengan rajin cuci tangan serta menjaga kebersihan lingkungan.

Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan menurut Mabun setiap orang tua wajib memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak. Mabun sebagai seorang Ibu berusaha semaksimal mungkin memberikan pendidikan yang terbaik buat #NusaNTara usia 5 dan 2 tahun karena Mabunlah Madrasah pertama mereka. 

Berbagai hal yang sudah dilakukan Mabun diantaranya senantiasanya memberikan teladan (Meski belum sempurna karena terkadang lepas kesabaran) kepada jagoan dengan mengajarkan mereka berbagai hal dan mengenalkan mereka akan ilmu yang dapat diperoleh salah satunya dengan membaca buku.

Alhamdulillah kini membaca buku menjadi candu bagi mereka berdua. Proses memang tak akan pernah menghianati hasil, kebiasaan membacakan buku semenjak usia 1,5tahun kini dapat dirasakan nikmatnya. Mereka terbiasa dengan buku dan buku menjadi kawan yang paling setia. Untuk Mas sendiri di usia 5 sudah terbiasa membaca rangkaian kata. Alhamdulillah

Semoga semua rakyat Indonesia senantiasa sukses, tangguh, dan berjaya menjalani kehidupan yang hanya sendagurau dan permainan belaka ini. Aamiin 

Alhamdulillah ditengah situasi pandemi dan mual yang tidak tertahankan masih bisa yerus ikut meramaikan GA dalam rangka menjemput rezekinya jagoan. Semoga Allah senantiasa memudahkan hamba yang senantiasa berusaha. Aamiin


Alhamdulillah di bulan kemerdekaan ini banyak kabar bahagia yang didapatkan dari mulai menang GA sampai kabar akan segera melepas masa lajangnya adik laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah om Ukat. Yey! InsyaAllah bulan September tanggal 8 akan dilakukan proses lamaran dan semoga keluarga Ayam bisa datang di acara akad nantinya aamiin

Minggu, 16 Agustus 2020

Wake Boarding

Bismillah dalam Wahana Wake Boarding ini saya ingin menceritakan terkait ilmu yang ingin saya pelajari saat bermain di pulau Bunda Sayang.




Tentunya setiap tujuan harus didampingi oleh ilmu. Misal dalam membuat Istana pasir saya ingin sekali menjadi Ibu Profesional terbaik menurut versi saya. 



Saya ingin sekali belajar 12 Dasar Ilmu Mendidik anak agar saya mengetahui dan memahami bagaimana caranya mendidik anak yang tepat sehingga keinginan saya bisa terwujud. 



Tentu untuk mempelajari 12 Dasar Ilmu Mendidik anak saya harus punya bekal tersendiri dahulu agar bisa menerima ilmu tersebut.





Bekal-bekal tersebut saya beri nama amunisi. Amunisi yang saya perlu dan butuhkan adalah disiplin, sabar, syukur. Yap 3 amunisi menjadi senjata yang ampuh bagi diri saya untuk menerima ilmu-ilmu lainnya.




Amunisi Disiplin. Yap inilah amunisi pertama yang harus saya miliki. Setiap ada ilmu baru yang diberikan saya harus ontime menerimanya, mengerjakan tugasnya. Hadir di kelas lebih awal, disiplin dalam melaksanakan ilmu yang diterima, tidak terlambat menyerahkan laporan tugas. 



Amunisi Sabar. Di tengah kondisi hamil muda seperti ini saya harus ekstra sabar. Sabar dalam berbagai hal selain menjalankan peran sebagai ibu sekaligus mahasiswi aktif di IIP. Harapan saya kesabaran inilah yang menjadi landasan agar saya mampu mengerjakan segala seuatu dengan maksimal.



Amunisi Syukur. Yap syukur menjadi amunisi penutup yang harus saya gunakan dalam menjalankan segala aktivitas. Jika tidak ada syukur tentu setiap detiknya saya akan selalu merasa kurang lagi dan lagi. 


Saya senang membersamai buah hati dan menstimulus mereka dengan permainan edukatif. Hal yang ingin saya bagikan nantinya mengajak para ibu untuk menstimulasi buah hatinya dengan aneka permainan yang mengasah otot, otak, serta aneka motorik mereka. Saya sadari ilmu saya masih amat cetek jadi saya perlu menimba ilmu lagi dan lagi dengan para ibu-ibu yang mempunyai mimpi atau visi yang sama dengan saya. Semoga tantangan-tantangan yang kan datang kelak bisa saya taklukan dan hadapi terutama tantangan yang muncul dalam diri sendiri. Aamiin. 





Jumat, 14 Agustus 2020

Buah Cinta Ketiga

Biamillah

Lama tak menulis tentang diri dan keluarga. Kali ini mabun mau cerita kisah kehamilan anak ketiga. Iyaaa anak ketiga. Heeh seriusan mabun hamil. Alhamdulillah.



Semuanya berawal dari dua pekan lalu saat yayah pulang dari apotek. Entah kenapa yayah pulang bawa folavit. Padahal dia niatnya mau beli multivitamin. Karena salah beli walhasil Yayah nyurih mabun untuk minum folavit (suplemen makanan yang mengandung asam folat tinggi) biasanya diminum sama orang yang mau promil atau bahkan lagi hamil.


"Emangnya mabun lagi hamil apa minum folavit" Ujar Mabun kala ayah menawarkan minum folavit. Udah gitu hawabanbya rada sewot pula. Kebiasaan 😅


Yaya malah ketawa-ketawa. Nggak tahu kenapa dia malah beli folavit. Akhirnya itu folavit terongok begitu saja. Sampai suatu pagi entah kenapa rasanya keleyengan dan mual gak jelas. Pikiran sih masuk angin dan akhirnya minta dikerokin. Merah dong. Akhirnya perbanyak rebahan sama jagoan. Meski sebenarnya rada pegel juga. Gak jelas kenapa.



Tanggal 6 Agustus sore Mabun merasa ada sesuatu. Ada yang berbeda terasa di perut. Harusnya awal-awal bulan biasanya siklus bulanan datang. Akhirnya gak tahu kenapa mintol sama yayah untuk beli test pack. Cuss lah yaya beli dan tanggal 7 pagi mabun coba dong....


Jeng jeng jeng, alhamdulillah masih kaget sebenernya. Namun lambat lalu senantiasa bersyukur karena ini rezeki dari Allah. Sudah takdirnya meski rada sedih karena hamilnya di tengah pandemi macam ini. Bergegas ngabarin seluruh keluarga dan minta didoakan. Alhamdulillah semua menyambut bahagia dan gembira sentausa... Kecuali... Satu.


Nggak apa-apa dek, Mabun sama Yayah dan para Masmu ridho akan ketetapan Allah ini. Gak usah pedulikan orang yang gak suka karena kamu anak kami, keluarga kami. Tetap bahagia ya dek. Mabun awalnya berat menerima sikap orang itu tapi dipikir-pikir lagi kok capek sendiri. Bagi kami kamunadalah hadiah terbaik dan terbesar di bulan kelahiran Mabun. Selamat usia 6w. InsyaAllah kamu akan senantiasa sehat. Aamiin aamiin aamiin.


Afirmasi positif mabun untuk kamu adalah...


Mabun lahiran normal sehat selamat bahagia, tidak dijait, dan kamu terlahir sehat walafiat selamat dan senantiasa berbahagia. Aamiin aamiin aaamiin Ya Rabbal alamiin


Yayahmu minta lahiran di puskesmas. Semoga itu pilihan yang terbaik aamiin meski menurut mabun kejauhan 😆mabun patuh waelah.



Minggu, 09 Agustus 2020

Wahana Surfing

Bismillah



Setelah membuat istana pasir versi Mabun kemarin kali ini masuk ke wahana seru dan asyik lainnya yakni Wahana Surfing.


MaaSyaaAllah setelah sebelumnya Mabun menonton kolaborasi asyik nan seru dari Bunda Yani dan Bunda Ratna alhamdulillah seolah merecall kembali ilmu-ilmu yang sebelumnya pernah didapatkan terkait internalisasi diri terkait COC IP dan perinsip berkomunitas.


Duh bahasanya berat banget sih. Enggak ding, sebenarnya dalam wahana surfing ini seolah kita melihat bagaiamana diri kita dalam berkomunitas. Diri di sini maksudnya sikap, akhlak kita selama menjalani peran sebagai seorang mahasiswa IIP yang ingin mewujudkan Istana Pasir dengan aturan yang telah diberlakukan selama menjadi mahasiswa.


Gini... Gini...
Intitut Ibu Profesional sebagai wadah belajar dan berkomunitas tentu agar tujuan mahasiswanya (misal yang udah punya cita-cita memabangun istana pasir versi dirinya terwujud). Nah jalan untuk menempuh itu dilakukan dengan IIP sebagai medianya. Nah sebagai bagian dari IIP tentu ada adab dan COC yang harus kita jalankan agar kita bisa menjaga nama diri, keluarga, dan tentu komunitas dengan baik. Ada aturan-aturan yang harus disipilin kita terapkan. Ada adab-adab yang harus senantiasa kita nomor satukan.


Mabun sendiri tentu saja berharap agar tidak sampai melakukan perbuatan nista yang melanggar COC di IIP. Salah satunya jika ingin menyampaikan materi yang telah diterima harua disertai sumber rujukannya. Bahkan kalau perlu sudah dilalui dulu pengalamannnya.


Selama perkuliahan berusaha me jaga adab dengan cara menghadiri tatap muka (kegiatan belajar live) mengkondisikan diri agar ilmu yang diterima menjadi berkah bagi diri dan keluarga. Sehingga nantinya istana yang mabun buat berjalan penuh dengan kebahagiaan.

Mengerjakan tugas yang diberikan semaksimal mungkin dan sungguh-sungguh. Agar ilmunya bermanfaat dan tak sekadar mengugurkan kewajiban semata.



sesama mahasiswa IIP senantiasa saling menghargai, menghormati, dan mengasihi karena secara tak langsung kami semua sekeluarga (komunitas) saling mengingatkan satu sama lain dengan cara yang baik. 


InsyaAllah mabun berkomitmen untuk melaksanakan coc yang sudah dibuat. Aamiin aamiin aamiin



Semoga aneka wahana ini dapat terlalui dengan baik. Begitu pula dengan ilmu yang didapat semoga dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya.


Kitalah yang mampu mengukur diri. Jadi, tetaplah mawas diri, rendah hati, dan berbuat baiklah.




Selasa, 04 Agustus 2020

Bermain bersama sepupu


Kalau jadi anak Desa, main masak-masakannya beneran lho. Bikin tungku, masaknya pakai batok kelapa, meski yang dimasak aneka daun, air, dan segala macam pernak pernik empon-emponan yang dijadikan bumbu.

Dua hari lalu sebelum bermain ke sungai belakang rumah, jagoan dan para sepupu main masak-masakan. Katanya mau masak gule. Jadilah mereka cari bata, batok kelapa dan aneka dedaunan sebagai bahan masakan. 

Mereka nyalain beneran dong tungkunya pakai daun kelapa yang sudah mengering. Mabun sih memperhatikan dan mengawasi saja takut-takut kenapa-kenapa. Membiarkan mereka bereksplorasi, berkreasi, dan berimajinasi dengan permainan yang mereka usulkan Sendiri. 

Alhamdulillah betah mainan masak-masakan sampai dua jam. Disuruh udahan gak mau. Akhirnya ditawarin main ke sungai baru deh pada beranjak. 


Alhamdulillah seru-seruan bareng sepupu berlanjut saat Mabun dan Yayah kasih tawarkan main ke sungai belakang.

Langsung deh jagoan dan sepupunya siapkan bekal makanan banyak karena tahu habis berenang di sungai bakalan laper. Heheheh

Sebelum berangakat seperti biasa kami berdoa dulu karena kalau menuju sungai harus melewati kebon yang masih banyak dihuni hewan melata macam ular, biawak, hiiiy. Jadi minta perlindungan ke Allah harus banget.

Jam 10 kami sudah tiba di sungai. Yaiyalah orang cuma 8 menitan jalan kaki dari rumah. Jalannya juga pelan-pelan karena licin dan berbatu. Udah deh begitu lihat hamparan air langsung pada cebar cebur kecuali adik.

Tadinya Mabun hanya niat sebagai seksi dokumentasi. Namun karena gregetan lihat bocah berenangnya asik ya otomatis nyemplung juga meski emang renangnya cuma bisa gaya batu sama gaya perut 😂😂 eh emang ada ya?

Sebelum zuhur anak-anak disuruh udahan. Mana udah pada biru-biru kedinginan 😂😂 tetep aja mereka hepi. Sambil ngemil terussss makan bekal jajanan sampai habis. 

Alhamdulillah dikasih nikmat sehat dan bahagia meski dengan cara yang amat sangat sederhana murah meriah alias gratis. 😂😂😂


Esoknya kami berekreasi menuju kemit forest education
wisata wana pinus dan jagoan menikmati sekali wahana di rumah pohon. alhamdulillah

Oke ini #KisahMabunNusaNTara
#MabunNusaNTara #belajarrasamain #seruseruan