entahlah... saya sudah sampai di sini. saya tidak akan mundur. bertemu dengan orang-orang baru. mendapat pengetahuan baru bahkan pengetahuan besar yang belum pernah saya dapatkan. saya akan berkuliah lagi. untuk mendalami hal yang sebelumnya tak pernah terlintas bahkan tak terjamah pikiran saya. sesuatu yang menemukan saya di hari ini. menemukan saya yang baru dan saya yang lain. ketika ikrar dikumandangkan bersama dan itu pertama kalinya saya mendengar dan tentu mengucapkan. hati kecil saya menangis. tapi tentu tidak di hadapan orang-orang yang akan membatu menggali potensi saya. Mampukah saya menjalani ikrar tersebut? ikrar yang tak pernah saya pikir bahkan bayangkan keluar dari mulut saya yang senang sekali berbohong. ikrar yang menuntut hati saya untuk segera dimerdekakan dari tindakan-tindakan yang selama ini sepertinya tidak relevan. saya... belajar sehingga disetiap baris dari ikrar tersebut saya mengucapkan Insya Allah. semoga Allah senantiasa menjaga saya agar saya istiqamah atas apa yang saya lakukan. saya toh tidak bisa langsung berubah 180 derajat menjadi muslimah yang benar-benar muslimah. saya terkadang masih brutal dan tak tahu aturan. Tapi sekali lagi saya tekankan.... saya belajar... saya belajar... semoga Dia selalu menjaga saya dan kita semua. Amien
Bismillah
Hari ini adalah hari pembukaan acara IADP (International Amil Development Program) yang diselenggarakan oleh IMZ (Indonesian Magnifience Zakat). Saya mengikuti ini dengan sebuah keputusan dan pertimbangan yang besar. saya bodoh dan tidak tahu apa-apa tentang zakat. di sini selama 5 bulan saya akan dididik dan dilatih serta digali potensi yang saya miliki untuk memberdayakan diri saya nantinya di tengah-tengah masyarakat menjadi seorang Amil.
Saya yang buta karena tidak tahu apa-apa tentang hal perzakatan hari ini mulai mengisi gelas kosong di otak saya. Pengetahuan baru tentang zakat khususnya zakat di Indonesia. Tepat di hotel Sofyan Betawi di daerah gondangdia sekitar pukul 09.00--16.00 saya dan ke delapan orang lainnya (Yana Inai Wilda Erik Reza Wawan Ryan dan Sani) yang berhasil terpilih sebagai peserta IADP mendapat semangat baru dan penecerahan baru dengan pengetahuan dan wawasan yang diberikan oleh berbagai narasumber baik dari Indonesia (Erie Sudewo) maupun dari Malaysia (Bpk. Abdul Halim. Ibu Muhammad (lupa namanya) dan Bpk. Hajar Opir) (maaf jika ada salah penulisan nama)
meskipun dengan bahasa yang berbeda serta ada beberapa kata-kata yang tidak begitu kami pahami. setidaknya sedikit-sedikit kami mengerti tentang zakat bagi yang dibahas tentang zakat di Indonesia maupun di Malaysia yang ternyata negara kita dapat dikatakan sedikit tertinggal.
tak banyak yang bisa saya ungkapkan di sini. tapi yang pasti saya senang. saya akan belajar hal-hal yang Insya Allah akan menyenangkan sekaligus membuka hati dan pikiran saya dengan baik. Oh iya... berikut saya tampilkan sebuah foto kami para peserta yang akan menjalani program IADP serta ikatan dinas selama 1 tahun nanti dengan lembaga zakat di Indonesia. Insya Allah.
Untuk teman-teman baru saya... kecuali Inai... hehehehe dia kan teman lama saya. Semoga kita bisa menjalin kerja sama dengan baik. tak lupa saling tolong menolong. terutama menolong saya jika saya mendapat kesulitan untuk memahami materi dan bahasa Inggris tentunya. hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar