Tenang, aku tidak akan membagi gerahnya. Seperti biasa aku mau mau berbagi cerita. Itu pun kalau kalian masih suka baca, kalau tidak tinggalkan saja. Gampang!
Hahahaha ini sepertinya efek panas yang merajalela. Padahal kipas udah bolak balik kanan dan kiri. Badan ini pun sudah mandi. Namun entahlah kenapa panasnya benar-benar terasa. Sa... masih panasan api neraka! Hus... nauzubillah, jangan sampai nyobain panas yang itu. Di dunia ini aku berprasangka masuk surga. Kan Allah berserta prasangka hambaNya. Aamiin
Weitss ini mau berbagi kisah apa? Cinta? Wah. Udah lama pas nih di hari Sabtu yang katanya orang waktunya bermalam minggu. Asseeekk. Hiy... ngapain dulu? Kalau kumpul keluarga asyik alhmdulillah. Kalau pacaran, ish nauzubilah kecuali kalau udah pada nikah ya ^_^
woi... ini ke mana-mana, belum runut. Hahaha suka-sukalah. Lha wong ini dunia saya.
Oke-oke, kali ini mau berbagi kisah romantis. Ciyeee... kisahnya siapa? Husss diem dulu. Ini masih mikir siapa yang mau diceritaain. Hahaha --" <---- sepertinya mulai gangguan.
Uhuk-uhuk... ehem ehem... oke...
Bismillahirahmanirahim...
Kumulai kisah cinta sederhana yang tak bisa di lukiskan dengan cat atau crayon. Ini kisah cinta antara guru dengan muridnya. :D
Hampir setahun antara guru dan murid saling berbagi. Entahlah... mereka begitu dekat hingga wajah senantiasa merekah saat mereka berjumpa di halaman sekolah.
Mungkin cinta murid terhadap guru sudah tertancap pada setiap bulir doa yang diucapkan bersama. Atau pada sebuah sentuhan pengingat saat baris tak beraturan di sebuah halaman.
Senyum mereka berantai dan menular. Berkali-kali hormat dengan mencium tangan sembari mengucapkan salam. Mereka belajar tentang banyak hal. Di sebuah tempat yang bernama sekolah...
Cinta mereka tak sebatas seragam yang beragam atau pun sebatas salam yang diucapkan. Lebih dari itu, percayalah.
Pak guru dan Bu guru senantiasa menyemai ilmu agar mereka semua bisa dan mampu tahu terhadap sesuatu yang mungkin dulu abu-abu.
Awalnya soal warna lalu meluas menjadi angka,rangkaian huruf hingga akhirnya mereka bisa membaca.
Tak lelah mereka berolah baik waktu atau tenaga. Pastinya semua dilakukan untuk murid tercinta agar mereka kaya karya :)
Cinta mereka sederhana, mengena, dan nyata. Melalui kata-kata mereka saling menyulam rasa untuk bersama-sama mengenal dan mempelajari segala hal. Tak hanya yang diajar belajar, yang mengajarpun praktis ikutan. Bukankah ilmu saling berputar dan bersentuhan?
Guru.. murid... sesuatu yang tak bisa dipisahkan karena tali temali mereka sudah terikat kuat saling kasih dan mengasihi meraih ilmu dengan pasti...
Mari kita bernyanyi sejenak...
pagiku cerahku. matahari bersinar
ku gendong tas merahku di pundak
selamat pagi semua, kunantikan dirimu
di depan kelasmu menantikan kami
guruku tersayang, guru tercinta
tanpamu apa jadinya aku
tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal
guruku, terima kasihku
nyatanya diriku
kadang buatmu marah
namun segala maaf kau berikan
guruku tersayang, guru tercinta
tanpamu apa jadinya aku
tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal
guruku, terima kasihku
*tulisan ini kupersembahkan untuk guru dan murid PAUD KM yang sebentar lagi akan mengadakan wisudaan/perpisahan*
Aku bukan siapa-siapa, tapi bertemu kalian membuatku berkata: kalian membuatku menjadi lebih Reisa :)
Published with Blogger-droid v2.0.4
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus