saya sepertinya yang memulai semuanya. tapi entah kenapa saya merasa tertinggal jauh. jauh dari lubuk hati saya yang terdalam saya merasa jatuh. entah berapa kali saya melewati krikil dan bebatuan tak berujung hingga kaki ini terasa melepuh. begitu panas dan memerah.
saya melihat orang yang memulainya setelah saya justru memakai sendal bahkan beralaskan karpet kin. saya benar-benar tertinggal jauh. tidakkah ada yang bersedia membantu saya berlari. atau setidaknya mengajak saya berlari bersama. saya benar-benar merasa ditinggalkan. tapi entah kenapa selama ini saya merasa belum memulai. belum melakukan sesuatu. belum bergerak. bahkan belum berpaling sedikitpun. selama ini yang bergerak hanyalah pikiran saya. sementara fisik saya terdiam dan berkarat. saya seperti lumutan. lama-kelamaan saya takut ini menjalar hingga ke otak. hingga pada akhirnya saya tidak bisa berpikir lagi.
dalam kegundahan yang saya ibaratkan berlebihan menjadi sebuah nesatapa. saya mengutuk diri saya. mencerca ketakutan saya. dan saya merasa jauh lebih buruk dibandingan eekor keledai. ketika saya membandingkan diri saya dengan seekor binatang sebenartnya saya sedang meratap ketidakbergunaan saya selama ini.
Saya memang tertinggal jauh dari kalian. tapi entah kenpa saya hanya sedikit merasa sedih. saya yakin saya percaya pasti ada saatnya saya akan terbang ke manapun saya suka. saya akan bergerak ke mana pun orang membutuhkan saya. saya merasa lebih berarti jika saya dibutuhkan oleh orang lain. saya lebih berarti lketika menjadi matahari ketimbang menjadi awan putih.
saya sedang "sakit"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar