Hujan, kenapa kau malu
tak percaya diri tampilkan diri
masih saja kau bertopeng matahari
padahal yang kutahu kau ingin menari
Tanah merasa tak puas
kau sajikan percikan tak begitu luas
padahal dari tadi ia menantimu dengan sabar dan awas
karena ia akan melukismu dengan kuas
Kini kau berhenti
tidak sampai setengah jam kau di sini
penggemarmu seakan mati suri
karena kau begitu saja berlalu dan pergi
aku suka kau seperti dirinya
yang tersenyum manis dan selalu berteriak saat kau ada
kehadiranmu membuatnya bahagia
entah sampai kapan, tanyakanlah padanya
kau tahu payung unguku?
yang kubeli bersama kawanku saat itu
jarang kubentangkan saat kehadiranmu
karena yang aku tahu
kau pasti akan kecewa jika aku menghindarimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar