ya judul itu benar-benar saya tulis dalam keadaan sadar... hidup(pastinya) dan tidak terpengaruh desakan atau tekanan orang lain. Titik
saya pikir saya perlu menumpahkan ini hari ini karena ini adalah puncak dari kesabaran saya terhadap seseorang yang baru saya kenal sekitar satu bulan belakangan ini. saya tak akan pernah menyebut namanya yang pasti dia adalah seorang lelaki. ya lelaki pecundang, aneh, gak tahu malu, labil, dan berpotensi membuat saya marah karena tidak bisa menahan amarah. sebenarnya sedikit perasaan tidak suka sudah muncul waktu saya bertemu dengan dia pertama kali. Dia adalah salah satu rekan di tempat saya bekerja. Hari itu, adalah hari kedua saya masuk kerja... saya ingat sekali kalau hari itu masih dalam keadaan bulan ramadan. bulan yang membuat saya belajar agar lebih bersabar.... saat itu saya tentunya masih anak baru.... yang belum mengenal dengan cepat mengenai pekerjaan yang saya lakukan. jadi kebanyakan jika tidak tahu saya akan bertanya dan pastinya kalau tidak ada pertanyaan saya akan diam. saat itu jam 12 siang, waktunya untuk istirahat sejenak karena saya baru mulai bekerja lagi pukul satu siang. yang tadinya saya ingin beranjak dari ruangan kerja untuk mengerjakan salat zuhur tiba-tiba tertunda... karena dengan tiba-tiba lelaki itu yang tak lain dan tak bukan menjabat pada posisi di atas saya, bertanya dengan sekenanya dan seenaknya. menayakan apakah saya bisa membantu dia. ketika saya tanya saya harus membantu apa... eh dia malah bentak-bentak saya. mending kalau bentak-bentaknya di ruang pribadi. ini bentak-bentaknya di rung umum... tempat karyawan bekerja. saat itu yang bisa saya lakukan hanya diam dan menuruti perintah dia. sekali lagi saya tekankan saya bersikap demikian karena saya masih anak baru yang bekerja di tempat itu. Saya hanya disuruh menyebutkan satu persatu jenis barang yang tertera pada sebuah kertas dan dia akan menceklisnya atau mencentangnya. baru saja beberapa nama barang saya sebut saya sudah kena semprot lagi. katanya bukan barang yang itu. saya bingung ini orang maunya apa sih. untung lagi puasa... jadi saat itu tingkat kesabaran saya masih tersedia 500%. tapi sungguh disayangkan... ngak ada angin nggak ada hujan tahu-tahu kertas yang sedang saya baca atas perintah dia tiba-tiba disahut begitu aja. eh dia bilang "kamu nggak ngerti ya? ya udah diem aja" gubrag.... ni orang udh maksa minta dibantuin, giliran dibantuin malah begini. mending kalau lelaki pecundang ini ngomongnya berdua saja... eh dia ngomong di depan karyawan yang lain. malu asli. langsung saja saya berdiri dari tempat duduk saya dan melangkah meninggalkan ruangan. saya langsuing menuju musolah. Tahu apa yang terjadi ? tiba-tiba itu orang menghampiri saya dan mengatakan "gitu aja ngambek, dasar anak kecil" Argggggggghhhhhhhhhhhhh rasanya pengen saya telen itu orang.... waktu itu jujur saja ingin nangis.... tapi untung ketahan. eh nggak lama kemudian dia malah bilang ke karyawan yang lain "saya itu bercanda sama dia... eh dia malah ngambek. kaya anak kecil" haduhhhhh itu orang bener-bener ngajak perang. saya mana tahu bercanda atau serius... orang jelas-jelas saya baru bertemu dia hari itu... memangnya saya bisa langsung bisa tahu sifat dan karakternya dalam sehari berkenalan? sungguh lelaki pecundang.... tapi anehnya.... jika sudah di luar kantor ini orang jadi berubah jadi domba. alias baik banget. nawarin pulang bareng segala lah. nanya rumah di mana lah aneh. sungguh aneh labil. tapi masa dia gak minta maaf. hingga sampai lebaran usai dan saya baru dipertemukan dengan dia lagi tepat di hari ini. ya tepat sekali di hari ini.
Dan masih sama seperti pertama kali saya mengenal dia... DIA BERBUAT ULAH LAGI. hari ini saya bekerja full dari pagi hari... saat siang saya bertemu dengan lelaki ini lagi (dia baru masuk lagi hari ini). entah kenapa itu orang menatap saya dengan tatapan sengit. giliran saya sapa eh dia malah ngeloyor pergi. nggak punya kuping apa ya? nah yang paling nyebelin nih, saat dia mau mencari sebuah file di lemari tumpukan file-file nggak tahu dari tahun berapa... setelah ketemu dia geletakin begitu aja file-file yang berserakan di meja dan kursi. dan tahukah kalian dia berkata apa ke saya "Tolong diberesin dan dikembaliin ke tempatnya ya!" udah begitu doang. ngomongnya hanya ke arah saya bukan ke arah karyawan yang lainnya. ASEM banget tuh orang sumpah. yang ngeberantakin siapa.... yang beres-beres siapa. mendingan deh kalau tu orang Bilang Terimakasih... senyum aja enggak. Sumpah pengen ditelen tu orang. Filenya buanyak amat tahuuuuu.... nambah-nambahin kerjaan aja. mending kalau gaji saya ikut ditambah. Terakhir saat jam pulang... eh dia lewat di depan saya sambil sedikit berteriak di dekat kuping saya "Saya mau pulanggg" IHHHHHH apa sih... alay banget ini orang. mau pulang aja ngapain pake teriak di kuping orang lain... lagian dia mau pulang kek, nginep kek, sebodo amat. siapa lo? dasar lelaki pecundang. Inget ya... semenjak pertama kali ketemu saya sudah dibuat geram oleh anda... terlebih hari ini.... sampai kapanpun saya tidak akan memaafkan anda, menyapa anda, kecuali... anda meminta maaf duluan terhadap saya. titik. bodo amat. cukup sudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar