Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri dan orang-orang yang penasaran dengan diri. Cieh
Malam ini saya mendapat undangan pernikahan dari tetangga di komplek. Isinya undangan pernikahan. Bentuknya lumayan indah, bernuansa serba pink dengan bunga-bunga tak lupa dengan kilau emas di pinggir kanan dan kirinya.
Melihat undangan itu saya jadi ingat undangan pernikahan saya dulu, yang pernah saya buat di tanggal 17 Maret 2014 untuk pernikahan di tanggal 19 Maret 2014. kalau ingat itu lucu rasanya. Saya membuat undangan jelang dua hari pernikahan. Hehehe
Undangan saya hanyalah selembar kertas hvs dengan ketikan tangan saya sendiri. Undangan itu hanya terdiri dari tiga paragraf saja. Undangan diprint oleh abang saya, Adit sekaligus di fotokopi sebanyak 50 lembar. Untuk nama tamu undanganya saya menuliskan menggunakan pulpen manual.
Lalu dilipat jadi empat bagian kemudian distaples bagian tengahnya.
Keluarga saya awalnya kaget dan geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak? biasanya orang yang akan menikah akan membuat undangan sebagus mungkin, bertolak belakang dengan saya. Tapi, saya punya alasan kuat mengapa saya gunakan kertas hvs biasa seperti undangan arisan RT atau Rw.
Tujuan saya menikah adalah mencari ridho Allah sekaligus mensosialisasikan bahwa menikah itu mudah, murah, yang penting berkah. Yap saya hanya habiskan 5400rupiah untuk undangan dan satu kali ngeprint. Kebanyakan undangan pernikahan sebagus apapun dibuatnya jatuhnya akan ke tempat sampah juga. Mubazir toh, kalau buat undangan mahal-mahal ujung-ujungnya masuk tempat sampah sama penerimanya. Jadi saya buat undangan semurah mungkin namun tidak terkesan murahan. Uniq lagi, di saat semua orang undangannya keren-keren dan oke punya, undangan saya ternyata lebih keren. *muji diri sendiri* Yaiyalah, orang yang buat undangan pengantennya sendiri. hahahah
Selembar undangan itu pada akhirnya mampir ke rumah-rumah tetangga pada malam di tanggal 17 Maret. Saya memang hanya mengundang orang satu RT saja dan beberapa teman dekat orangtua. Sementara untuk sahabat-sahabat saya, undangan menghampiri mereka lewat sms dan juga WA.
Responnya? Ahamdulillah, semua tetangga yang diundang datang, padahal acara nikah saya jatuh pada hari Rabu, hari kerja. Selembar undangan itu ternyata ampuh untuk menarik doa restu dari para undangan bahkan beberapa dari mereka terkesan dengan undangan tersebut. Hehehe
Oh iya tepat di hari ini setahun yang lalu saya dan suami sepakat memutuskan untuk menikah di tanggal 19 Maret.
24 Feb kami berkenalan
26 Feb Saya resmi dikhitbah
4 Mar memutuskan untuk menikah
10 Maret urus-urus KUA
17 Maret membuat undangan dan souvenir
19 Maret resmi saya sandang gelar sebagai isteri
saat ini 4 Maret 2015, saya sedang elus-elus perut yang di dalamnya ada cinta kami. InshaAllah April nanti kami akan memiliki hadiah terindah dari Rabbi :)
Barakallah, Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah :D
Kamis, 05 Maret 2015
Undangan pernikahan termurah dan terindah :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar