Sabtu, 18 Mei 2019
Duniaku
"Bunda masih lama nggak?"
"Sebentar ya, Sayang. Sambil nungguin Bunda selesai, Langit baca surat Al-Ikhlas ya, Bunda ingin dengar" Ujarku sambil menyentuh pipi kanan Langit. Langit tersenyum mengangguk. Dia pun mulai merapal hapalannya sementara tanganku beradu dengan keypad laptop di hadapan. Satu paragraf lagi tugasku mengedit selesai.
"Walam yakullahu kufuwan ahad, Shadaqallahul adzhiim" Ujar Langit mengakhiri bacaannya begitupun dengan tugasku, Alhamdulillah.
"Wah, Langit hebat sekali, Tante baru tahu lho Langit sudah punya hapalan padahal baru dua tahun" Ujar Tante Lugie sambil duduk di samping Langit. Seketika Langit mendekat ke arahku. Entah kenapa selalu ada rasa takut kalau tante Lugie berada di sampingnya. Padahal setiap seminggu sekali kami selalu bertemu.
"Tante, ini semua sudah saya edit. Monggo, Lho diperiksa" Ujarku sambil menunjuk ke arah laptop yang kugunakan tadi.
"Iya, makasih lho ya, kalau udah diedit sama kamu tante berasa makin pede nulisnya." Ujar tante Lugie kemudian mengambil laptop dan memeriksanya sebentar.
"Wid, tante bacanya nanti malam saja ya. Hari ini mau latihan yoga. Kalian pulangnya nanti diantar sama Pak Aiman ya?" Ujar Tante Lugie kemudian menutup laptopnya. Aku menggangguk tersenyum sambil memangku Langit dan duduk berhadapan dengan tante Lugie.
"Berarti bulan ini sudah selesai ya, Tan?" Tanyaku getir. Entah kenapa aku merasa sedih karena menurut perjanjian, ini adalah minggu terakhir kami bekerjasama. Sudah lebih dari setahun aku bekerja dengan tante Lugie sebagai editor tulisannya. Sebenarnya sih lebih laik jika disebut sebagai Ghost Writer karena aku yang membuat sebagian isinya sementara beliau hanya menuliskan ide dan gagasannya. Tapi, predikat sebagai editor terasa begitu beradab bagiku.
"Iya, ya nggak kerasa cepat sekali. Tapi tenang saja aku masih butuh kamu, Wid. Nanti Tante buatkan kontrak kerjasama yang baru ya" Ucapan Tante Lugie seolah menjadi angin segar buatku. Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk berpenghasilan.
"Beneran, Tan? tanyaku semangat.
"Iya, oh iya ini kamu uangnya mau cash saja? Kenapa sih gak ditransfer saja" Tante Lugie menyodorkan amplop cokelat ke arahku.
"Mau langsung dipakai buat bayar tukang, Tan. Kalau nanti mampir atm malah takut." Ujarku dan memasukkan amplop cokelat itu ke dalam tas. Alhamdulillah pekerjaan ini benar-benar membuatku bersyukur. Inilah duniaku sekarang. Aku bisa selalu membersamai Langit, buah hatiku dan tetap berpenghasilan. Yah, hitung-hitung membantu suamiku yang sudah bekerja siang dan malam. Satu hal lagi yang kami syukuri impian memiliki istana mungil sendiri di dunia ini sudah terwujud.
#Faksi #Paragrafpertama #tugas #kisah #racau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus"Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
BalasHapusminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino"