Tuhan selalu punya cara membuat saya bahagia.
Seteleh emosi yang teredam akibat tidur. Siang tadi saya dikejutkan dengan berita gembira.
Kegembiraan ini bahkan masih saya rasakan sampai sekarang.
Ternyata jujur dan menyatakan kegelisahan itu menghasilkan kebahagiaan tersendiri.
Dan syaitan... hahahaha aku menang denganmu hari ini.
Siang tadi seorang lelaki tiba-tiba menghampiri diri yang tengah sibum mengutak atik resume.
Dengan lancar dan pedenya *karena belum kenal* dia menyapa saya dengan memberikan banyak wejangan.
Dia bisa membaca saya dengan melihat kondisi mata. Alamak, padahal saya sudah pakai kacamata.
Inti pembicaraannya adalah kesehatan dalam diri saya yang berpengaruh pada emosi. MashaAllah ya, ada manusia bisa baca sifat dan kebiasaan saya sampai sedetail itu.
Bahkan dia sangat tahu kalau saya sering telat makan. Dan itu berimbas pada keadaan emosi. Selayakanya dokter atau ahli gizi, dia memberikan saya resep.
Resep sederhana yang wajib dipraktekkan. Ketika usai membaca saya, tiba-tiba saya penasaran ingin mengenalnya. Dia terkekeh dan hanya bilang. " Saya sudah tahu kamu. panggil saja saya Bang Miun."
Kocak parah, habis itu dia kembali sibuk dengan peralatan sound systemnya dan saya kembali menatap layar netbook saya karena bersiap untuk menjadi notulis.
Di tengah-tengah acara diskusi terkait evaluasi, tetiba seorang adik kelas di kampus mengirimkan pesan WA ke saya. Percakapan ringan itu pada akhirnya membuat saya tertawa dan menahan senyum-senyum sendiri.
Memang benar, bersama kesedihan akan ada kebahagiaan. Dan saya merasakan itu di hari ini. :D
Alhamdulillah masih dikasih nikmat berbahagia.
Gara-gara gambar ini salah satu pemicunya :) *ini gambar saya sendiri loh*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar