Tadinya aku sabar dan menerima
Aku tersenyum dengan lepas dan lama
Apapun yang terjadi aku pasti bisa
Tegarnya berulang tahan banting pula
Syukurku penuh hingga berpeluh
Tak ada kesah yang terasah
Namun lambat laun aku tergoda
Menggoyahkan sabar dalam kesyukuran
Aku pecah pada malam yang lelah
Sujudku sudah berairmata
Lidahku sudah tak berkata
Sesak jiwa rapuhlah raga
Lepas kulampiaskan juga
Terkasih terdiam begitu lama
Sabarku hilang syukurku bertualang
Entah sampai kapan kuat bertahan
Sejatinya aku rapuh
Sejatinya merasa beban
Namun semua terbungkus damai dalam sabar dan syukur
Ketika tegoyah iman tergoda
Habis sudah semua jadi sia-sia
Bak debu dan puing belaka
Kini bermula dari 0 jua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar