Bismillah
Setelah akhirnya diskusi berjalan sampailah pada pembagian untuk membuat materi. Dalam grup Hima setiap sobat petualang bebas ingin menambah atau memilih materi mana yang akan mereka tulis tentu dengan berbagai sumber baik cetak maupun internet.
Mabun ikut opsi D membuat materi terkait berbagaibcara yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam mengenalkan pendidikan seksualitas bagi anak usia dini.
Berikut materi yang mabun rangkum dari membaca referensi.
Orang tua memiliki peranan penting untuk mengenalkan pendidikan seksualitas kepada anak sejak usia dini.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk memberikan pendidikan seksualitas untuk anak usia dini diantaranya
1. Mengenalkan anggota tubuh anak dan fungsinya.
Hal ini bisa dilakukan dengan permainan dengan menunjukkan anggota badan bisa dibantu dengan alat peraga seperti gambar atau boneka.
2.Mengajarkan anak untuk merawat tubuh mereka.
Misalnya saat mengajak anak mandi memberikan alasan untuk menjaga kebersihan tubuh sambil menunjuk dan menyebutkan anggota tubuh. Bisa juga saat menemani anak ke toilet dengan mengenalkan alat kelamin dan mengajarkan cara menjaga kebersihannya.
3.Membacakan buku bertema pendidikan seksual.
Saat ini sudah banyak buku-buku cerita anak yang mengajarkan anak untuk mengenal anggota tubuhnya, cara menjaganya, dan mengajarkan kepada anak bahwa tubuh mereka berharga sehingga tak sembarang orang yang bisa menyentuh tubuh mereka. Melalui buku, anak akan memiliki pengetahuan bahwa mereka memiliki hak sepenuhnya atas diri mereka dan wajib menjaga serta melindungi tubuh mereka.
4. Mengenalkan ke anak lagu-lagu yang mengedukasi terkait pendidikan seksual seperti lagu Sentuhan Boleh dan Sentuhan Tidak boleh (https://youtu.be/uphffrhNqBo) serta video animasi yang bertema kesehatan, dan keselamatan anak.
5. Memberikan pemahaman ke anak untuk berani mengatakan "Tidak!" pada orang asing yang ingin menyntuh tubuh mereka terutama pada bagian yang tertutup pakaian dalam mereka. Kecuali orang-orang tertentu seperti orangtua atau tenaga medis (dokter, perawat) yang memeriksa tubuh mereka.
6. Memberikan pemahaman dan keyakinan pada anak untuk berani bercerita kepada kita selaku orangtua, jika ada orang asing yang menyentuh dan menyakiti diri anak. Katakan pada sang anak jika ada yang berusaha menyakit mereka, kita sebagai orangtua akan senantiasa melindungi mereka dan melaporkan hal tersebut kepada polisi.
Sumber referensi:
Siti Khasiroh(Pengasuh di BA ’Aisyiyah Bajong, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga).5 Cara Memberikan Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini. https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/m/index.php?r=tpost/xview&id=4812, 28 Mei 2018 11:13:32
Kim Hyeon,Jeon,2020. Ini Bukan Salahmu!.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Dari saling share materi ternyata banyak juga yang sharing hal-hal yang ditemui bersama anak-anak. Terutama anak usia 2y-4y yang lagi suka banget pegangin penis. Gak terkecuali anak mabun sendiri. Meski katanya fitrahnya usia segitu lagi suka eksplor macem-macem terutama alat vital sebagai ortu perlu tetap mengenalkan kebenaran baik dari nama alat kelamin sampai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dg alat kelamin anak.
Tentu dengan bahasa yang ramah anak. Semoga grup IPBR bisa menyusun dan menyelesaikan dengan baik materi untuk pengumpulan tugas di sabtu nanti. Aamiin.
Hashtag:
#harike2
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar