Tuhan, kau ciptakan tubuh ini lalu kau isi dengan dua kesempurnaan yang tiada duanya. Akal sebagai tempat berpikir dan hati sebagai asa yang merasa. Tahukah tuhan rasanya berat sekali jika tidak ada kesinambungan antara ketiganya yang seharusnya berjalan beriringan, senada, dan sepakat. Tapi entah mengapa ada kalanya hanya dua diantara tiga yang bergenggaman sementara yang satu sedikit mengabaikan diri. entahlah apa ruh yang menjejaki tubuh ini mampu membantu tubuh menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. ataukah terkadang sengaja kau ciptakan tiga hingga ada kalanya satu yang membelot. rasanya sakit Tuhan jika ketiga nikmat yang kau berikan kau ambil semua tapi tetap saja masih kau hidupkan dan kau beri O2. Kalau dapat diibaratkan rasanya seperti zombi meski saya sendiri tidak tahu pasti zombi itu seperti apa.
kepala yang saya bawa hampir setiap waktu ini sebenarnya tidak terlalu berat Tuhan, buktinya saya masih sanggup membawanya ke manapun ia pergi meskipun otak saya sedang memikirkan sesuatu yang berat.
Cukuplah pikiran ini yang kau bebani atau lebih tepatnya kau uji. karena memang sepengetahuan saya otak memiliki ratusan ribu sel yang dapat mengingat, mencerna masalah, dan mencari jalan keluar termudah. Tuhan, cukuplah hati ini yang terasa sakit karena ucapan-ucapan disertai ancaman yang rasanya tak pantas dikemukakan oleh sebangsa manusia yang mengaku beradab dan bertanggung jawab itu. ketika dibeginikah saya belajar apa yang namanya ikhlas. Tuhan untuk kali ini saja.... meskipun hari seterusnya akan minta lagi sih.... lindungi kaki ini Tuhan.. hanya itu untuk saat ini. amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar