meski gerimis tak berkompromi dengan pikiran maupun sugesti untuk berhenti
tetap saja ia mengguyur kami secara bersamaan.
membuat kami basah dan terlihat berair
tapi entah kenapa ia tetap tersenyum, tertawa, dan mengatakan senang
senang, kagum, bahagia.
tak perlulah uang yang membayarnya
semua secara cuma-cuma ia dapatkan
meskipun memang butuh tenaga
toh semua tidak sia-sia
kini dalam dingin yang menyergap pori-pori kulit
ia menarik kain tebal
menghangatkan kebasahan dan kebebasan cerianya dengan mata yang terlelap
sebelum tertidur, ia sempat mengatakan sekali lagi: senang, kagum, dan bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar