Dunia saya

baru sadar ternyata memang saya belum sempurna. Meskipun Dia menciptakan saya sempurna menurut-Nya. tapi saya sadari bahwa rasa ketidaksempurnaan yang saya rasakan karena saya belum menerima diri saya sendiri apa adanya. parah. yayayaya sering kali saya merasa ah kurang ini... kurang itu... kadang terhasut suara-suara dari orang lain. minta dinilai lah baik dari sikap... fisik... dan semuanya. Seringkali kata-kata yang keluar seperti ini "menurut lo gue gimana sih?" haduh... ini jadi pertanyaan bodoh yang sebenarnya bisa dijawab diri sendiri. tanya deh pada hati kecil kita orangnya gimana sih. siapin pulpen dan kertas. Tulis kelebihan dan kekurangan kita. itu jawabannya. nggak perlulah tanya ke orang untuk pembenaran. Yang tahu kita... diri kita... yang kita rasain... cuma Tuhan dan diri kita sendiri. selebihnya... ya liat aja sendiri kadang pendapat orang lain yang keluar tentang kita nggak kita iyakan juga toh?
hah! saya terkadang merasa hancur sehancur hancurnya meskipun saya sendiri tidak tahu apa yang sedang saya hancurkan. toh pondasi-pondasi yang saya buat untuk hidup saya belum selesai sepenuhnya. hanya saja rasa kehancuran itu terkadang saya maknai dengan pasrah. karena saya masih berusaha berbuat sesuatu dan menunggu hasilnya. saya pikir penggunaan kata yang saya paki terlalu berlebihan. saya suka kata yang sadis dan sedikit jahat untuk memecut diri saya sendiri. harapan saya sih agar saya bangkit. meskipun nggak bisa dalam waktu sedetik dua detik setidaknya ada perenungan yang saya pahami dan hayati sehingga suatu waktu nanti saya justru bisa mendapatkan inspirasi. seperti perenungan malam ini. saya tahu saya sedang "sakit" tapi saya pura-pura bersikap biasa-biasa saja. ayo belajar ikhlas nduk! (T-T). ini sebenernya lagi kenapa sih? agak sakit setengah gila kaynyanya. perasaan dari tadi normal-normal aja. tahu...tahu... maklum banyak perubahan drastis dalam hidup. semoga saya bisa memaknai hidup saya dan membuat hidup orang bermakna atas kehadiran saya. amien.