Rakyat sudah kehabisan hasrat
untuk sekadar berjabat
atau mendengarkan curhat
para pejabat yang rasanya sudah tak bermartabat
hati nurani mereka yang menyeruak
dianggap bejat
oleh penguasa yang tak tahu adat.
masihkah dirinya merasa baik-baik saja
berdiri di atas tangan-tangan yang memberi
hingga mereka menangis dan berteriak?
ataukah kini... dengan rasa tenang dan bangga
sehingga mendongakkan wajahnya ke atas mereka merasa lebih berkuasa?
sesekali saja mereka terlihat seperti mengintip! bukan melihat.
dengan mata-mata biadab yang mereka pipili dengan tangan sendiri?
merasakah mereka kepada yang berkeringat
yang dengan ikhlas dan tak pernah bertanya
ke mana penghasilan mereka dibawa lari?
dan ketika mereka sudah tak tahan
dengan neraka buatan para pengerat berjas hitam
mereka bertalu-talu sedikit... hei hanya sedikit
mungkin setitik meminta keadilan yang dulu dielu-elukan dan dijanjikan
justru dipukuli seperti anjing-anjing liar.
ke mana hatimu Pak?
Kemana hatimu Om?
Kemana hatimu Mbak?
sudah dibawa larikah oleh atasanmu yang lain
sehingga kini kalian tergugu membisu di bawah kolong
menyumpal kuping-kuping kalian dengan emas yang ditimbun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar