Kangen papan catur dan perangkat kelengkapannya. Disertai seruput hangat teh naga dan iringan musik di bawah sinar bulan purnamanya chrisye. Sedetik dua detik ada jeda berpikir adu. Mencari titik celah lawan yang memang tak biasa dilawan. Lalu menyeruput lagi, setia dan tak akan berganti kopi. Pungung-punggung yang tersapu angin seketika menoleh. Tersadar ada yang memanggil. Lalu ia berpaling, berdiri dan melangkah pergi.
Dan malam pun Masih menanjang tak beranjak berganti dini.
Sabtu, 30 Juni 2012
papan catur
Selasa, 26 Juni 2012
kembali padamu
Tak selaras kinerja otak dan sikap.
Berjalan sendiri-sendiri lalu pergi.
Tak ada yang diselesaikan. Lalu kaki mana lagi yang harus diikuti? Ini sudah menapak tahap awal yang merangkak secara perlahan. Mencari kesatuan otak yang berceceran di tengah jalan. Sekali lagi janganlah dibiarkan menjalang.
Jika tak mampu kau temukan kembalikan saja kepada si petualang. Ia tahu jalan pulang. Ia tahu jalan pulang.
Kembali saat malam kembali di tengah petang, setelah lelah memapah sikap dan kinerja yang berpencar tanpa arah dan tujuan. Kembali padamu, kembali padamu
Minggu, 24 Juni 2012
ke mana nuranimu, remaja? dan petinggi negri?
Remaja-remaja zaman gila
Menggrogoti tubuhnya sendiri demi tubuh yang lainnya. Menikmati fase kelam dengan balutan atas nama cinta. Semu yang merajalela dan dijadikan sebagai takhta kehidupan fana. Lalu masihkan perlu batas kawat benteng berdaulat? Diri saja tak mau peduli bahkan nurani sudah mati. Mati dengan mudahnya dengan membunuh yang suci dengan alasan malu yang tak tahu. Petinggi-petinggi negri ini pun tak ayal sapi. Digembala arus kebodohan yang tak mencerdaskan? Inikah wajah kalian sebenarnya? Ber-make up- tebal dan bebal? Mengayomi dengan menjerumuskan? Hah? Remaja zaman sekarang bagaikan cawan api yang siap disiram geni.
Remaja... kemana nuranimu?
Sabtu, 23 Juni 2012
untuk kamu
18 juni 2012
Hijau kacau yang terlalu banyak tawa. Seketika menitikan air mata. Rasakan kau!
23 juni 2012
Semua tahu. Tak ada lagi rahasia. Tak ada lagi yang ditutupi. Tak ada lagi yang dinanti. Pengakuan dalam canda siang tadi terbayar di malam ini. Tak malu dalam segala ragu. Bukan berarti berkesesuaian. Hanya saja dampak atas pernyataan siang dapat membuka tabir peluang. Lagi-lagi yang dibutuhkan hanya sekadar keberanian. Dan sekali lagi, hadapi esok yang tak lagi mempecundangi!
Bertautan (untuk rissa)
Rindu-rindu yang digantung sudah kupetik. Kuhadiahkan padamu. Kau simpan dan kau cerna perlahan. Kau rasakan dan kau bagi. Lalu rindu mana lagi yang akan kuberikan. Kutanam semua sekarang untuk kupetik dan kubagi lagi bersamamu. Lagi dan lagi. Agar bersemai dan melunturkan segala yang menggantung dan terantuk.
Tahukah kalian
Berada di antara dan mengenal beragam individu menjadikan saya kaya. Tak perlu lagi iming-iming menyesatkan semata. Meski awalnya beralasan sekadar coba-coba lalu sekarang seketika jalan terbuka. Belajar mengenal Nya melalui mata-pikiran-sikap kalian. Lagi-lagi arus kebaikan menyelamatkan saya. Dan saya katakan saya siap tenggelam dan menyelam sampai dasar.
Untuk membangun diri dan pribadi tentunya Rabbi. Tangan-tangan yang diulurkan, terikat pada ujung-ujung hidup. Semua yang diminta dikabulkan. Tanpa tanda-tanda dan seketika. Melalui kalian, teman-teman tercinta. (Iadp)
Jumat, 22 Juni 2012
yang mudah dicinta
semunya nampak bersahaja
bahkan dalam langkah yang teramat pelan ia selalu meyakinkan
ia lebih diam dari tetesan embun yang tak pernah jatuh
ia lebih syahdu dari sunyi senyap yang mencekam malam tanpa kata-kata
melihatnya nampak kehijauan dalam nuansa gelap yang bercahaya
secercah yang tersimpan dalam senyum dan rasa yang membuncah meskipun sekejap saja
termiliki meski tak memiliki
dalam lalu yang berlalu
yang mudah dicinta oleh semua cipta
22 Juni 2012
Rabu, 13 Juni 2012
Ibrahim 45
lalu semua buyar
seperti ditinggalkan
bahkan dalam sujud asar
saya ulang lagi
kekhawatiran rasa yang teramat menyiksa
lalu saya bertemu dengan ibrahim di ayat 45
"saya menzalimi diri sendiri"
amat mengena.
Selasa, 12 Juni 2012
racaukacau
pelajaran berharga untuk hari ini
tak selamanya berbagi yang selalu indah ternanti
kadang ada yang tak perlu dibagi karena mengecewakan hati
disimpan dalam-dalam atau kotak hati
kunci terikat
tinggalkan
sewaktu-waktu kau butuh
bisa dibuka lagi
Batas Pelangi
hujan yang ditunggu saat senja tak perlu kau antar pulang
angin yang akan membawanya dengan halauan yang teramat dalam
ia tak sendiri dan sudah ditemani.
bermain-main membuatnya lelah dan salah kaprah
lagi-lagi terulang dalam ketololan yang tak diperhitungkan
kembali pada matahari yang dialiri cairan bening
temukan aliranmu... temukan aliranmu
rintik-rintik yang berada di batas pelang
sudah. diamnya tak berartikan apa-apa. hanya saja kamu kalut sendiri dalam pemikiran yang tak kunjung henti. membuatmu serasa terbakar meskipun kamu tak kepanasan. tak perlu menunggu ketika keyakinan sudah kamu dapatkan. Lagi-lagi yang dibutuhkan hanya sekadar ikhlas atas segala dan ketaksaan hidup yang rasa-rasanya terlalu remeh untuk disepelekan. bahkan kawan-kawan kini menjadi lawan. tak ada yang bisa dipercaya. semua harus dilawan. atau diri sendiri yang akan terbuai. dalam kesia-siaan. kamu? tidak hanya saya saja yang meracau tak karuan. menikmati batas kata yang tak keluar lagi dalam pikiran.
Senin, 11 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
biarkan Indah
Kikis masa yang menjadi ketiadaan. Perangai yang berpura rupa kadang saling berbeda. Dalam dimensi nur yang masam cahaya masihkah dipertautkan
Hilang dengan jegal, lalu selaras seirama membinasakan kotak. Tak berpuing dalam nanti yang dijanjikan. Ingat, racauan sang pendusta termakan gurauan. Bersahabat meski tak telat. Berakar meski tak kuat. Lalu masih ada kesempatan,habiskan dengan malu yang terelakan. Tanpa terdustakan tanpa suara tanpa kata-kata
Sabtu, 09 Juni 2012
Catatan 9 Juni
Sang kecil
Biarpun kecil tapi keringat yang mengucur dari dahinya berbingkai cinta dan kasih tiada tara
yang tak pernah takut habis dan semakin merasa kaya jika berbagi bersama
itulah cinta yang tak bisa dijamah dengan kekuatan panca indra
yang bermain hanya hati... hati... dan nurani
pada siapa lagi? yang merasa mampu memberi dan merasa.
menerima lalu bahagia
bukan itu saja... ia juga akan melihat cinta yang terbalas dalam seulas senyum kehidupan
lalu... nikmat keindahan yang mana lagi yang kamu dustakan dan sia-siakan?
Sebongkah
Betapa batu-batu yang mengerat dalam ulu hatimu tiada lagi terpecah
dalam kekakuan yang sudah berpuluh-puluh hasta tak terjamah
tak juga memantik kamu untuk melelehkan sekadar tetes dalam rona yang tersulut
detak-detak bahagia serta langkah-langkah ringan dengan merangkul senyuman merana juga
mendengar kisahmu yang tak lagi bisa dicerna dalam kejernihan pikir dan kekalutan semua
untuk kamu dalam lalu yang tertinggal waktu
Merendahlah cinta
Bukan berarti sebuah kerendahan adalah kekalahan
bukan juga kerendahan sebagai artian dari penyerah
ia adalah bentuk kesederhanaan hati yang tak tergugah mata
hanya bisa terasa dengan hati yang penuh gegap gempita atas kebahagian yang lainnya
bukan untuk dirinya sendiri
bukan juga semata untuk seseorang
tapi untuk sesama
yang hidup bersama dalam satu dunia :D l
Rabu, 06 Juni 2012
Belajar dari gadis kecil :D
(belum) selesai
Jalan masih terbentang. Tak harus dipadamkan jika api menyala menggelora pada tempatnya. Sudut kota perbatasan yang menjadikannya jarak, Air, tanah, dan angin semuanya masih sama. Hanya pengisi jiwa-jiwa ini yang berbeda.
*Kapan balik ke sini lagi? Menyelesaikan yang tertunda. Waktu semoga tak berkenan dihabiskan secara sia-sia.
Bunuh waktu dengan kebermanfaatan yang tiada tara.
Karena kamu adalah waktu.
Dan waktumu tak banyak!
Senin, 04 Juni 2012
untuk purnama penuh
kupinjami kau cinta dengan syarat
yang tak menyudahimu sebelum memulai
tak melepaskanmu sebelum terikat
Malam ini
Tak menemuimu di kala hujan bergelayut
tak rindu jika tak mengadu
semua mengandung unsur tak
tak ada kamu tak lanjutkan
tak bisa tapi kamu tak diam
dalam sekat-sekat keterbatasan yang sekali lagi
tak kauhiraukan itu
semoga kamu dapat menentukan jalanmu
yang akan memayungimu disaat basah
Lenong
kami melahirkanmu dengan prematur
tanpa ayah dan ibu berusaha terakur
kalaupun kamu tertidur percayalah
suatu saat nanti di saat jalan sudah menjulurkanmu dengan indah
kubangunkan kau dengan surat terindah tiada kalah
Alhamdulillahiladzi ahyana ba'dama ama tanaa wa ilaihinnusyur
di kepalaku
tak akan sesederhana itu
dalam hitungan jam semua angka-angka terus berputar
mencari kawan baru untuk dijumlahkan
lalu mencari kawan lama untuk dikurangi
belum... belum usai
ia masih harus dibagi lagi dengan jumlah yang pasti
untuk sekadar memperoleh persentase
yang dikalikan dengan penggembala dua telur
*purnama penuh
Minggu, 03 Juni 2012
Aku tak akan kalah dengan esok :D
Sabtu, 02 Juni 2012
racauan
semua yang terkapar tak mati
tak juga beristirahat
ia hanya sekadar membangunkan hasrat sang pecintaNya
melalui mata yang terpejam dengan napas yang tersengal
dalam kesendirian yang terseok-seok
tak juga berkesudahan
tak juga terambil alih
lagi-lagi semua terbayangkan meski tak juga terbayar
menemui di kala janji
dalam diam dengan diam
tak bersuara apa-apa
Laut sudah mati
Tak kutemui Laut dalam pelabuhan
bahkan garam sudah tak lagi berasa asin
ikan-ikan tak perlu ditangkapi lagi
ia bisa masuk sesuka hati dan berenang-renang ke sebuah jaring
yang tentunya ia kehendaki
tak perlulah bersiap jangkar
tak perlulah bersiap jaring
bahkan nelayan-nelayan sudah pulang kembali
menemukan jalan pintas di laut yang sudah mati
khusus untuk seseorang yang tak pernah tahu ke arah tujuan jalan hidupnya.
Jumat, 01 Juni 2012
Pagiku belum mati
Ia tertidur dalam rumpun yang bergema
Menarikan tarian bulan yang akan tenggelam
Lalu berlari lagi dan menghilang
Sekali lagi, pagiku belum mati
Bahkan dalam lelap fajar yamg berkesudahan. Damai, damai, damai
Aku tak pernah main-main
Hanya sesekali kadang kuingkari
Lalu aku hanya bisa apa lagi?