pengakuan atas dasar suka
katanya seperti cerita zaman dahulu. ada yang tertawa ketika kubagi tentang sepenggal kisah. mau bagaimana lagi tapi nyatanya memang itu kok yang terjadi. katanya masih tak berubah. seperti anak kecil. tadinya tak mau terakui tapi semua terbantahkan dengan sebutan nilai diri. bukan berarti murah lantas jadi murahan. Hanya saja bersahaja pada setiap orang ternyata bisa mendatangkan tali silahturahmi yang baru.
ikatan yang tak pernah disangka-sangka. lagi-lagi dan ternyata memang harus belajar lagi. sikap dan kiat semua yang tercurah saat senja tadi sedikit demi sedikit membuka mata dan hati. apa iya karena sikap acuh yang selalu dibentengi untuk mengingkari rasa suka hanyalah sebuah kesia-siaan belaka? ataukah memang ternyata ini jawaban atas semua?
lagi-lagi jangan pernah sekalipun bertanya pada rumput yang bergoyang ditiup angin karena ia tak akan pernah tahu jawabannya. tanyakan pada hati nurani yang punya jawaban atas segala. lalu terus kenapa harus berdiam diri lagi? ini sedikit demi sedikit mencoba membuak peluang. salah! peluang sudah didapatkan yang belum hanyalah mencoba memanfaatkan kesempatan yang ada.
Baginya mungkin kemarin bukan apa-apa. tapi bagiku kemarin sebuah pelajaran berharga tentang sebuah rasa yang tak ejawantahkan dalam bentuk sikap dan perilaku yang menyiratkannya secara tersirat. lagi-lagi secara tersirat. bukan tersurat sebagaimana kenyataan yang terkadang diekspresikan secara lebai. mawas diri dan sikap antisipasi memang perlu... tapi semua sekali lagi tak lebih dari rasa muram yang tergambar dengan sikap dan perilaku luar biasa judes. tak perlulah meminjam topeng. Tuhan toh sudah memberikan kelebihan pada umat manusia menyampaikan beberapa ekspresi diri melalui bentuk wajah yang tak pernah bisa disamai persis atau bahkan ditiru dengan yang lain. Berbeda! itu pilihan.
dan kamu yang sudah tenggelam dalam penglipur lara
kuselamatkan kau dengan sebuah tali simpul yang tak akan kulepas
semua ada di tanganmu
melanjutkan atau meninggalkan
sebuah dan sebening cinta
tanpa kata-kata dan tanpa suara
hilang bukan berarti meninggalkan
sekali lagi semua ada di tanganmu
Aku tak akan kalah dengan esok :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar