Menikah. berasal dari tujuh huruf sederhana yang dirangkai sedemikian rupa. menjadi kata yang akan membuat rona merah bagi yang ditanya atau bahkan mendengarnya. ya ya... tiada yang salah dengan kata-kata ini. tiada juga yang salah bagi yang menyinggung atau mempertanyakan hal ini kepada siapapun. termasuk kepada diri saya maupun kamu atau bahkan dia. pernah kutulis tentang jodoh: seperti es batu bertemu sirup tapi ternyata belum membuat banyak pemahaman berarti bagi siapapun yang membaca. Baiklah sejujurnya saya merona saat ditanyakan hal itu. sejujurnya pula saya bertanya pada hati saya apakah saya sudah siap dihadapkan dengan hal itu.
Perempuan.
Perempuan diumur-umur seperti saya kebanyakan sering banyak mendapat perhatian lebih di keluarga terutama bagi yang belum menikah. Bahkan tetangga atau saudara pun demikian halnya sering menyinggung dan mempertanyakan. saya selalu punya jawaban yang pada akhirnya meminta kepada mereka "doaain ya... semoga dapat yang terbaik" (meminta doa) ketika dijawab ini bukannya mereka diam dan paham tapi terkadang melanjutkan rentetan tanya lagi. "sudah ada calonnya belum?" dengan yakin dan mantap saya menjawab "Udah. tapi paketnya belum sampe. masih disimpen Allah" beuh... jawaban saya bikin dag dig dug sendiri. Habis itu pertanyaanpun berlanjut. "rencananya kapan?" sambil senyum kinyis-kinyis "insha Allah tahun ini atau tahun depan ^^. mantep dah. jawaban saya sebenarnya doa untuk diri saya sendiri. Saya yakin kok... Allah yang Maha Baik pasti kasih yang terbaik untuk saya. Di waktu yang tepat di saat yang tepat dengan orang yang tepat pula. Aamiin
kenapa saya bilang tahun ini atau tahun depan. setidaknya saya punya target untuk kebaikan diri saya sendiri. terlepas dari keinginan dan harapan mama yang sering banget bilang ingin cepat-cepat punya mantu dan melihat saya menikah. hahahaha ini kok jadi curhat ya. biarin. inikan untukku saja. #apasih
untuk sesuatu yang niatnya karena Allah maka perlu direalisasikan dong jangan hanya diniatkan. Salah satu bentuk realisasinya ya punya target (kalau doa dan usaha mah harus!) tercapai atau tidak serahkan sama yang Allah Sang Maha Penentu. kalau target belum tercapai lalu dianggap gagal gitu? ya enggaklah... itu namanya belum waktunya. yang gagal tuh yang gak berani nargetin dan memang nggak berani "nyoba". lagian jangan pesimis juga... Allah itu sesuai prasangka hambanya. kalau doa itu optimis dan yakinlah akan dikabulkan :) lagian kalau doanya baik masa iya Allah nggak kasih? ya nggak. Tapi alhmdulillah sejauh ini setia doa selalu dikabulin. eh ralat gak sejauh ini... selama ini dan seterusnya :) aamiin
Hahahahaha ini pelampiasan diri. nggak galau kok. hanya mempertegas bagi yang sering nanya. untuk yang terdekat ini Idul Adha. makasih buat yang udah doaain saya selama ini. insha Allah Idul adha ada jawabanya :) jawaban apa nih? hanya Allah yang tahu. Saya dan kamu tetap mendoa ya. target saya dua berarti. semoga dua-duanya terpenuhi. yah paling tidak yang satu terwujudlah. aamiin ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar