Keteduhan di matamu meluruh bak peluh.
Mengejawantahkan keluh yang rapuh.
Ada yang tersembunyi entah, apa itu kau niati.
Melarungkan dirimu saat lalu sungguh sebuah keliru yang bertalu.
Membersamaimu dalam jentikan waktu, tak ubahnya menghadirkan banyak prilaku.
Dusta, kias, sejatinya itu yang pantas untuk lakumu. Kau tahu, mengatakan ini itu sebuah kelegaan bagiku
Dan menulismu itu, aku!
Published with Blogger-droid v2.0.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar