Tuhan, aku nelangsa
Laraku di ujung tudung
Sudah kubolak-balikan tapi tak kunjung reda
Nelangsaku parah, separah awan hitam pekat yang berujung hujan
Apa aku harus mati, Tuhan?
Tuhan, aku nelangsa
Merasa tertinggal atau lebih tepatnya ditinggalkan.
Seperti sungai hitam pekat yang tak mengalir karena mampat.
Apa hatiku harus cekat?
Tuhan, aku nelangsa
Bahagiaku sudah tergilas lapisan ozon yang kian banyak bolong
Lebih seperti gosong, tak enak, pahit.
Tuhan, aku nelangsa
Kuminta pada Engkau dengan teramat sangat. Aku bersujud meminta pada dzat yang laik kuminta. Engkau laik kuminta karena Engkau pencipta segala, ya segala dan asa
Kembalikan hatiku yang dulu Tuhan
Atau jika tidak terpaksa, berikan aku hati yang baru
Tuhan, aku tidak ingin nelangsa. Sedih rasanya, hidup seperti tiada guna. Jangan biarkan aku nelangsa. Maaf Tuhan, jangan sedih membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar