Malam ini super sekali. Kemarin habis tergantung dalam kesedihan dan ketidakjelasan emosi yang melambung #tsaahhh
Canda kok.
Oh iya, malam ini mendadak pindah rumah tinggal. Selama satu bulan ke depan terhitung dari malam ini badan ini akan berpijak di daerah Kuningan, tepatnya di apartemen Taman Rasuna Said. Beuh... gaya bener. Enggak, nggak gaya kok. Memang dikasih kesempatan tinggal di sini. Maklum, belum punya rumah sendiri. Masih ikut sama om dan tante. Menjalani kebersamaan bersama mereka selama sebulan lagi sebelum mereka pindah ke Malang. Huwaaaa
Ini mendadak, harusnya besok. Tapi, tadi sore saat raga ini usai menghadiri pernikahan Sahabat IKSI, Nurul Fitriany dan Eki, mendadak dapat kabar dari om untuk segera bertemu di pasar festival. Mendadak pindah. Yup... tadinya kesel banget. Beneran deh! Ternyata malam kemarin adalah hari terakhir menginap di kamar tercinta, di rumah Depok yang sudah di singgahi selama lima tahun lebih.
Melankolika melanda, ternyata berpisah dengar kamar tercinta begitu menyesakan jiwa. Belum pamitan sama tembok yang senantiasa menjaga di kala hujan. Belum pamitan sama jendela kamar yang selalu membawa angin kesejukan. Pastinya, belum juga pamitan dengan kasur empuk yang menjadi tumpuan di kala senang, susah, sedih, bahagia, dan tentu saat lelah menghadang. Semua begitu berharga untuk diabaikan tanpa dipamiti begitu saja.
Lebai? Saya rasa tidak. Itu sebuah kewajaran terhadap segala sesuatu yang telah membersamai selama ini. Menghargai sebuah kebersamaan bukankah hal yang wajar, meski dengan benda mati sekalipun.
Di depok, di kamar itulah saya merasakan punya kamar sendiri. Kamar yang bebas saya atur dan kuasai sesuka hati. Kamar yang senantiasa menjaga dikala tumpah segala rasa. Meski kamar kecil sederhana namun kaya akan pesona, cita, dan rasa.
#sudahlah
Ya memang sudah. Wong saya sudah di sini (Barang dan baju juga sudah di bawa om ke sini). Kesedihan dan kebahagian semua selalu ada kadarnya, tidak berlebih dan tidak juga kurang. Semua pas dengan porsi saya. Jadi saatnya menikmati, menjalani, dan mensyukuri nikmat tinggal yang telah diberi.
Okeh, selamat datang kamar baru. Kamar dengan jendela-jendela besar yang senantiasa mempertontonkan gedung-gedung sebagai pemandangan. Kamar yang mendinginkan diri dengan begitu iri akan kehangatan (terlalu banyak ac).
Merasakan hidup di tempat baru, belajar beradaptasi lagi dengan hal-hal baru dan mungkin penuh dengan tantangan seru. Rata-rata orang yang tinggal di apartemen ini kebanyakan bule yang bekerja di Indonesia. Tadi di lift, sempat bertemu dengan bule eropa, meski lebih banyak melihat bule India. Lho... haha yasudah. Besok rencana mau ngelilingi tower lain. Kebetulan, eh kebenaran maksudnya saya dan keluarga om tante berada di tower 1. Jadi sekalian lihat-lihat siapa tahu dapat inspirasi. #tsahh
Kamar baru tentu penuh tantangan dan kisah baru. Saya siap menjalin keakraban denganmu. Meski cuma sebentar. 30 hari saja. Kisah hari pertama sudah dimulai. Nantikan kisah selanjutnya ya kawan :)
Aku rindu kamarku...
Published with Blogger-droid v2.0.4
Ayo, semangat!
BalasHapus