Kali ini saya akan membahas terkait skala Prioritas.
Prioritas di sini akan berkaitan dengan Penting dan Mendesak.
Apa itu Penting?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "Penting" berarti utama; pokok; perkara; sangat berharga. Dalam hal ini hal yang penting tentu berkaitan dengan MANFAAT.
Apa itu Mendesak?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "Mendesak" berarti memaksa untuk segera dilakukan karena dalam keadaan darurat atau genting.
Dalam hal ini hal yang mendesak berkaitan dengan WAKTU.
Dari pemaparan di atas skala prioritas dapat terbagi menjadi empat kuadran.
- Penting Mendesak
Manfaatnya besar dan harus segera dilakukan.
Beberapa hal yang wajib masuk dalam kategori
ini adalah melaksanakan perintah Tuhan (Salat, Puasa, membayar zakat dsb).
Akan tetapi banyak sekali manusia mungkin termasuk diri saya yang sering lalai
dalam menjalankan perintah tersebut dalam kuadran prioritas ini. Contohnya saja
sering menunda waktu salat.
Seharusnya
begitu mendengar azan, telinga kita yang mendengar sudah memberikan respon
kepada pikiran untuk segara melaksanakan ibadah. Namun ada kalanya pikiran
tersebut kalah dengan pemahaman bahwa waktu salat masih panjang/lama. Jadilah
salat tertunda. Padahal kita tidak pernah tahu umur kita sampai kapan. Bisa
jadi saat kita menunda beribadah tiba-tiba malaikat maut mengintai. Tahulah
apa yang terjadi selanjutnya jika berlaku demikian?
Beberapa contoh lain
yang dapat digolongkan dalam kuadran ini, yakni menolong orang yang
kecelakan/akan melahirkan serta melakukan perbuatan kebajikan lainnya.
- Penting Tidak Mendesak
Manfaatnya besar namun dapat dilakukan dalam
waktu yang panjang/tidak diburu). Segala sesuatu yang masuk dalam kuadran ini
adalah kondisi yang ideal. Artinya kita melakukan sesuatu yang bermanfaat namun
memiliki waktu yang cukup lama. Hal yang saya golongkan dalam kuadran ini
adalah belajar.
Belajar merupakan sesuatu yang sangat
bermanfaat. Tanpa belajar kita tak pernah tahu apa pun dan mungkinjuga tidak
bisa melakukan apapun. Belajar merupakan sesuatu yang bermanfaat. Tapi waktu
yang dibutuhkan dalam belajar ini sangat panjang.
- Mendesak Tidak Penting
Harus segera dilakukan
tapi manfaatnya tidak begitu besar. Sesuatu yang termasuk dalam kuadran ini lebih
sederhananya saya contohkan seperti menerima undangan teman untuk ikut lomba
memancing. Lomba memancing berkaitan dengan waktu yang terbatas. Tetapi
sebenarnya kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat yang besar buat kita.
Hanya saja karena
undangan biasanya kita menerima ajakan tersebut. Kalau kita menolak di hari itu
kesempatan lomba memancing tidak akan terjadi di kemudian harinya. Jadi hanya
bisa dilakukan di hari itu.
·
Tidak Mendesak dan Tidak Penting
Waktunya panjang/tidak diburu dan manfaatnya tidak begitu besar. Sesuatu
yang dapat digolongkan dalam kuadran ini menurut saya contohnya bermain game dan pacaran.
Bermain game dan pacaran yang dilakukan secara terus menerus sama sekali tidak
mengandung manfaat dan termasuk ke dalam orang yang senang menyia-nyiakan
waktu. Eh bisa saja sih kalau pacaran itu jelas, jika sudah menikah. Hehehe
Oke…
Setiap manusia itu memiliki sifat dan pemikiran yang berbeda. Begitu pula dalam
melakukan segala kegiatan, masing-masing orang memiliki skala prioritas
sendiri. Bagian yang terpenting dari pemaparan di atas sebenarnya untuk sekadar
mengingatkan saja bahwa jangan sampai waktu 24 jam yang diberikan Tuhan pada
kita habis tersia dan percuma.
Contoh
yang saya berikan jangan dijadikan sebagai acuan. Hal ini tentu karena
prioritas saya dengan yang lain tidak sama. Bisa saja bermain game masuk dalam kuadran Penting dan Mendesak (Posisi ini bisa saja terjadi pada seseorang yang
sedang mengikuti lomba bermain catur/apapun. Profesinya memang sebagai pecatur/
grand master. Di satu sisi itu adalah profesi dan dia sedang bertanding
mewakili suatu negara. Bermanfaat buat dirinya dan juga negara).
Pemaparan
terkait skala prioritas di atas amatlah beralasan. Dalam Al-Quran, Tuhan banyak
berfirman dengan mengatas namakan masa/waktu, seperti Demi masa (Al-Asr), Demi waktu dhuha (Addhuha),
Demi Fajar (Al-Fajr) dsb. Hal ini seolah menjadi pengukuhan bahwa sejatinya
waktu itu amatlah penting. Penting diisi dan digunakan dengan hal-hal yang
bermanfat karena kita hidup di dunia ini hanya sebentar saja. Tak lama karena
sejatinya kehidupan yang sebenarnya dan kekal itu ada di akhir(at).
Demikian
pembahasan kali ini. Senangnya berbagi ilmu dan inspirasi.
Waktu itu ibarat pedang. Kalau kita tidak menebasnya maka dialah yang akan menebas kita.
BalasHapusSalam kenal ^^,
Yap benar sekali maka berhati-hatilah dalam menggunakan waktu... Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak Farida Durrotun Nasihah :D salam kenal kembali ^^
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus