Malam ini kedua mata tak ingin menutup, ia masih setia dengan cahaya lampu kamar yang berpendar.
Ada kerinduan dalam telinganya untuk mendengar.
Ada kerinduan dengan mulutnya untuk berbicara.
Ada kerinduan yang pecah secara berlebihan.
Parah! Ini seperti candu.
Dan memang rindu itu candu!
7-8 November 2013
Saat pagi berjalan merayap, saat angin berhembus mengalir, saat mata saling memandang, saat mulut bergantian berujar, saat telinga setia mendengarkan, saat kebersamaan mencoba melambatkan waktu, dan saat gerimis membubarkan masa itu
Dan di pagi ini, bagian dari tangan untuk mengisahkan semua yang tertahan dalam hati dan pikiran.
Melegakan yang haus, dan mengenyangkan yang lapar. Tulisanku kali ini adalah penawarnya. Sementara lanjutan kisah nanti adalah obatnya.
Candu itu harus dimusnahkan
Agar tak ada lagi serpihan sedih yang tertanggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar