Sekujur kakiku kaku
Dingin tanpa bisa ditolak
Sementara suhu meningkat perlahan.
Cemas, ada yang kupikirkan.
Kutanggalkan sebentar ia di sana.
Kala itu semua lelap dalam mimpi di malam jelang dini hari. Mata tak lagi bisa dipejam. Dingin terasa dalam panas, entah terjadi peperangan apa dalam jasad ini.
Selimut cokelat yang hangat seolah menjadi penyelamat.
Aku beradu dalam hati, setelah sebelumnya berdialog singkat.
Mungkinkah dia mengintaiku, seperti saat lalu?
Kugerakkan secara paksa, badanku bergerak juga. Entahlah aku takut!
Tapi hatiku bilang kau pemberani.
Usai sudah niatku terjalani
Dalam sujud pada ka'bah yang terhampar di lantai aku merapal untaian ingin. Melabuhkannya dalam panas yang dingin.
Berharap ini semua usai, lebih cepat dari yang kuingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar