Semoga senantiasa dalam keadaan sehat dan bersyukur karena kita telah diberi kesempatan untuk menikmati hari ini. Aamiin. Hari ini saya akan cerita tentang hari bahagia. Yap... kapan lagi coba kalau bukan hari ini ^_^
Hari ini suasana PAUD Komunitas Menara ramai sekali... Selain karena memang adik-adik PAUDnya yang memang sudah ramai juga disebabkan kehadiran kakak-kakak relawan yang senantiasa berbagi ceria bersama. Alhamdulillah hari ini ada Kak April, Kak Aufa, Kak Shinta, Kak Selvi, Kak Nini, dan Kak Hari :D
Banyaknya relawan yang datang membuat Bu Tika mengagendakan adik-adik di kelas B untuk bermain sentra bahan alam. Seru-seru banget. Sebelumnya kami berbaris berolahraga dan berdoa bersama agar kegiatan hari ini berjalan lancar. Relwan terbagi atas dua kelompok. Ada yang bantu di PAUD A dan ada yang membantu di PAUD B.
Kebetulan saya membantu kegiatan sentra bahan alam :D melalui sentra bahan alam anak-anak diajarkan untuk berkegiatan yang dilakukan dalam kemasan bermain nampun tetap belajar. Mereka diajarkan untuk bermain mengkocok sabun, mencuci kain, menghitung biji-bijian, memancing ikan, memasukan air ke dalam botol, serta berkegiatan menyiram tanaman :D
Dari sekian banyak anak PAUD B entah kenapa hari itu hati saya tertuju pada Alya. Seorang gadis kecil yang mengenakan bando bertuliskan namanya :D Ada satu kisah tentang Alya yang akan saya bagi di sini. Dia adalah seorang Yatim... Dia hanya tinggal bersama ibunya. Namun semangat belajarnya terbilang luar biasa. Dalam berkegiatan sentra alam tadi dia terlihat sangat aktif sama seperti teman-teman lainnya :D
Alya Saat di kelas |
Dia sudah bisa membaca dan berhitung. Takaran dalam memasukan air ke dalam botol menurut saya juga sudah pas. Suaranya pelan namun terlihat tegas. Setelah selesai bermain di satu bagian dia juga senantiasa antre untuk berkegiatan di bagian lainnya. Ini semua tak terlepas dari pengaruh guru-guru pendidik yang senantiasa mengajarkan murid-muridnya untuk mengantre.
Ada satu bagian dari kegiatan sentra bahan alam yang tadi sempat membuat saya tertegun sesaat yakni, saat dibagian mencuci kain. Kebetulan saat itu saya yang mendampingi Alya. Saya tanyakan padanya tentang warna kain yang ia cuci. Dengan semangat dia menjawab "Warna Biru" Lalu kemudia saya menanyakan bahasa Inggrisnya warna biru. Sambil terus mengucek di atas papan kayu ia mengatakan "blue, kan Kak?" Saya pun mengangguk. Sambil terus memperhatikannya mencuci kain tiba-tiba dia berujar.
"Kak, kalau di rumah waktu mama lagi sakit aku bantuin mama nyuci. Tapi, aku nyucinya sedikit." Ungkapnya tersenyum. Aku ikut tersenyum mendengarnya lalu kubilang Alya hebat :D dia senang sekali mendapat pujian itu. Saya jadi ingat cerita Pak Wani. Bahwa Ibunya Alya kalau tidak salah terkena penyakit kanker. Saya tidak ingat pastinya kanker apa. Tapi begitulah kondisinya saat ini. Entah bagaimana rasanya berada di posisi Alya. Si kecil yang senantiasa menjadi pelita di rumahnya ini semoga senantiasa mendapat lindungan dan keberkahan dari Rabb Yang Maha Sempurna. aamiin
Kadang kita sebagai manusia merasa cobaan yang kita alami adalah cobaan terberat dalam hidup kita. namun lihatlah... Alya... ia masih anak usia dini. Tanpa Ayah dan dengan penjagaan seorang bunda yang dalam kondisi sakit ia tetap bisa tersenyum, bermain, dan belajar di sekolah. Ingat... Rabb tidak pernah menzalimi hamba-hambanya. Semoga kita senantiasa jadi pribadi yang bersyukur.
Kata-kata Alya juga membuat saya mengingat atas apa yang telah saya lakukan. Kapan terakhir kali saya membantu mama saya? Mungkin memang karena kondisi saya yang sudah tidak satu atap dengan mama sehingga saya pun hari ini tidak membantu mama melakukan apa-apa. Namun, alhamdulillah doa-doa senantiasa terkucur agar Rabb senantiasa melindung mama saya :D aamiin. Dan saya harus terus berbakti kepada semua orangtua saya (orangtua saya banyak) :D semoga bisa...
Malam ini... saya bahagia sekali. Saya mendapat kiriman sekotak makanan berbentuk cinta dari mama. Isinya? Sederhana saja. Sekotak nasi berisi lauk telur dadar campur tahu dengan irisan daun bawang di dalamnya. Nasinya masih hangat. Rasanya enak. Terlebih itu buatan mama saya. Tadi kakak saya yang mengantar ke kosan. Ini sebagai pengingat... sejauh apapun saya, mama tetap ingat. (Yaiyalah reisa sayang) heheh.
Kiriman cinta dari mama |
NB:
Hari ini saya juga mau mengucapkan terima kasih untuk Bu Tika. Kemarin waktu di PAUD saya sempat menanyakan prihal roti buaya. Eh tahu-tahu pagi-pagi tadi Bu Tika memberikan saya bungkusan berisi roti buaya mini. Kemarin-kemarin hanya rasa penasaran. Namun hari ini rasa penasaran saya terlampiaskan :D
Roti Buaya dari Bu Tika |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar