Menjauhkan diri sendiri dari Tuhan
Bodoh... Perlakuan itu sepatutnya dienyahkan jauh-jauh.
Pemikiran terkontaminasi dengan hal-hal yang jauh karena posisi diri yang semakin lama semakin dehidrasi
Bukankah dulu aku sendiri yang menggebu?
Lalu karena hal bodoh aku mundur begitu saja
Ini bukan soal pemikiran yang tak ada ujungnya
hanya saja sebuah perenungan tentang hal diri yang menjadi pasif
Kehilangan sesuatu bukan berarti kehilangan segalanya
Bukankah kamu selalu bilang bahwa Tuhanmu ada senantiasa menjaga
Lalu kali ini kenapa kau bersedih?
Satu langkahku hari ini terhenti. Memang hal itu sedikit membuatku terkejut
Kupikir jalanku di situ.
Tapi yakinlah... Tuhan tidak ingin kau berada di situ karena alasan yang nanti akan kau temukan
Selama yang kau gantungan diriNya maka habislah sudah segala resah dan gelisah
Kamu merasa jatuh karena pikiranmu sendiri
Kalau kamu bisa bangkit itu karena sekitar yang senantiasa mendukungmu
Teman?
Sejak dalam posisi seperti ini aku sendiri yang menjauhkan diri
Bermaksud tidak ingin mengganggu yang lain karena keadaanku
Tapi justru aku yang tertinggal dan ditinggalkan
Lambat laun baru kusadar bahwa aku tak memiliki siapa-siapa selain Tuhan
Tapi yasudah toh itu pilihanku
Jika memang selama ini aku memanfaatkan dan kalian terasa dimanfaatkan olehku
berkenanlah membuka hati dan menerima maafku
Tak kuanggap ini sebagai kehancuran kecil atau besar
Ini adalah tikungan kecil yang tak bisa kulewati dengan mulus dan lancar
Perlu kehati-hatian untuk melaluinya secara perlahan
Hari yang lalu bagiku sudah mati
Kenangan terhadap sesuatu tetap akan kubagi sebagai sejarah pembelajaran
Bukan untuk ditangisi atau diratapi tapi untuk dipelajari agar bisa lebih baik lagi nanti
Sepenggal doa dalam seperempat malam yang kunikmati sendiri
Selama aku masih kerdil seperti ini semoga langkah dan jejak senantiasa terberkati
Bahkan ketika nanti aku menjulang tinggi. Izinkan aku untuk memayungi yang lain dengan segala kepunyaanku
#untukkusajaagartaksedih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar