Sore selamat dan selamat sore...
Lagi-lagi setelah absen sehari menulis hasrat saya berbagi cerita membuncah.Kali ini pembahasan saya terkait moda transportasi :)
Kemarin sore saya berada di Stasiun Gambir. Tidak... bukan saya kok yang pergi. Saya bersama keluarga Om mengantar keberangkatan Bude yang akan menuju Malang. Sudah lama tidak mengenakan jasa kereta api jarak jauh ternyata banyak perubahan yang terjadi. Apa itu? Ternyata penumpang hanya boleh di antar oleh satu orang pengantar. Padahal saat itu keluarga kami terdiri dari 4 orang pengantar (Om Tante aku dan Chia) alhasil akulah yang mengalah. Tante dan chia berhasil masuk tanpa dimintai surat keterangan atau KTP atau apapun. Sementara om ku harus menyerahkan tanda pengenal berupa KTP.
Saya jadi berpikir sebenarnya kebijakan ini sangat bagus. Jadi tidak akan banyak orang yang menumpuk di peron stasiun. Stasiun jadi terlihat lebih bersih dan lebih lengang. Oke baiklah kebijakan itu saya akui bagus. Tapi... saya jadi berpikir apa semenjak kebijakan itu berlangsung bertepatan dengan kebijakan KRL yang tidak berhenti di Stasiun Gambir? Saya masih ingat sekali tahun 2012 lalu saya sempat memanfaatkan KRL dari depok yang berhenti di Stasiun Gambir. Namun saat ini kebijakan itu sudah tidak berlaku lagi. Padahal pemberhentian KRL dari arah Depok ke Jakarta Kota ataupun sebaliknya yang berhenti di Stasiun Gambir cukup menjadi angin segar bagi para penumpang saat itu.
Entahlah... ini karena sayanya yang mungkin tidak mengikuti perkembangan transportasi KRL dengan kebijakan-kebijakan barunya yang diberlakukan atau memang hal ini sudah pernah disosialisasikan namun saya yang tidak pernah dengar dan paham. Selain hal di atas saya juga sempat mendengar kebijakan terkait penghapusan KRL ekonomi yang akan dijadikan ac semua dengan perubahan harga yang disesuaikan dengan jarak stasiun. Memang sampai saat ini hal tersebut belum diberlakukan akan tetapi upaya sosialisainya saya sudah pernah lihat di televisi.
Terkait KRL mungkin bisa kita lihat nanti bentuk perwujudan nyatanya. Saya akan sedikit bahas terkait kereta ekonomi jarak jauh yang sekarang sudah mengalami perubahan. Apa itu? Pernah dengar kereta api Matarmaja? Itu kereta api ekonomi jarak jauh yang mengakut penumpang dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Malang. Mau tahu perubahan apa yang terjadi? Yap... perubahan harga karcis yang naik fantastis. Dari lima puluh satu ribu sekarang menjdi seratus tiga puluh ribu. Wow... mantap banget ya? Ternyata telusur punya telusur gerbong-gerbong yang biasanya diisi olenh angin cepoi-cepoi ini sudah berubah menjadi gerbong ber AC (Air Conditioner).
Wudih... bagi sebagian orang hal ini menjadi angin segar karena tidak perlu berpanas-panas atau berkipas-kipas selama perjalanan kereta karena sudah ada ac yang membuat keadaan dingin. Namun bagaimana dengan rakyat kecil? Pedagang kecil yang terbiasa menggunakan kereta api ini? Kasihan sekali mereka. Cukup dengan mengakasihani? Saya rasa tidak. Di Malang kabarnya mereka sudah melakukan demo terkait kenaikan harga karcis yang mencekik leher. Namun entahlah... sampai sekarang lagi-lagi saya belum tahu perubahan pastinya. Tinggal googling saja sih. seperti yang saya dapatkan beritanya berikut ini (silakan klik) Somasi Kenaikan Tarif KA Matar Maja
Saya akan ke Malang nanti. Semoga di dalam kereta saya masih setia untuk berbagi cerita. Rasanya tak sabar memulai peualangan lagi menggunakan transportasi kereta api. :)
Semoga wajah perkeretaapian Indonesia semakin baik. Selain meningkatkan mutu dan pelayanan bagi para penumpangnya tentu harus melihat kondisi masyarakat dan kemampuan mereka dalam menggunakan moda transportasi yang murah aman dan nyaman.
Sekian cas cis cus saya terkait kereta api. Ingin curhat dengan saya? silakan (klik) @reisadara :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar