Catatan.
Ini adalah kisah, yang kadang bisa berujung kesah. Baginya yang ingin dilakukan hanya satu. Bercerita
Tokoh gadis itu.
Aku, delapan bulan yang lalu terorientasi pada sikap pemuda. Lalu berlalu beraneka rupa bergonta ganti tiada miskin hati.
Pujian terhadapnya senantiasa kutorehkan. Lewat kata-kata dengan namanya yang dapat terbaca secara vertikal.
Sukaku berlebihan, lalu aku meninggalkan, dengan bimbingan Tuhan dan aku benar-benar melupakan.
Perubahan pada tokoh gadis itu, begitu drastis. Bahkan sikap dan cara pandang bertolak miris. Cinta semu katanya palsu. Ia tiada lagi membanding-bandingkan dan tiada lagi mengharapkan. Pada manusia jadinya kecewa. Hingga akhirnya ia temukan cinta yang setia.
Cinta yang menjaganya dari segala rupa yang teralpa. Tuhan, tempatnya meminta
Gadis itu masih sering mencinta. Bahkan ia bisa luluh oleh sebaris kalimat semata. Tapi itu semua dibungkus dengan mempesona. Tuhan sebagai garda dan sandaran utama.
Tak ada lagi yang lain, tak ada lagi yang pain.
Jika Tuhan sudah berkehendak, yang terbaik bisa menjadi miliknya. Bahkan pemuda sederhana yang sempat dipujinya. Dalam bingkai secangkir teh hangat dengan wangi vanila.
Selama Tuhan ingin, di mana pun dia pasti akan dikembalikan padanya. Dan itu mungkin takdir
Atau jika memang bukan dia, di sebrang sana mungkin orangnya. Senatiasa meracik kesukaan sang gadis. Secangkir cokelat panas dengan sedikit gula perasa.
Nuansa merah yang senantiasa menghangatkan mata. Meski baru bertemu saat kelopak mata tertutup keju. Tuhan punya seribu cara, elegan dengan banyak rupa.
Jika bukan di dunia, dipastikan penggantinya 7 bidadara dari surga utama. Lalu yang lain berjalan sebagai mana aturannya.
Kita sekarang masing-masing tapi jangan sampai asing karena aku tahu Tuhan pasti tidak suka. Jangan saling tak mengenal tak berkawan. Karena kita bukan hewan tanpa akal.
Aku kembali lagi pada kecintaanku
Penuh hormatku untuk Sang Maha Pencipta dan pecinta...
Aku delapan bulan yang lalu, berlalu. Kini jadi aku yang baru. Mencari ilmu dengan kecintaanku. Kecintaanku yang tak semu. Pada sewaktu- waktu hingga lima musim berlalu.
Kos-kosan
Untuk cinta yang tak habis saat senja gerimis
QS Al-Baqarah (2): 165
BalasHapus"Dan diantara manusia ada yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat besar azab-Nya (niscaya mereka menyesal)."
Alhmdulillah... Allah kembali memberikan jalan itu padaku ^_^
BalasHapus