Televisi di kosan |
Seharian ini saya
memutuskan dan pada akhirnya melakukan hal yang semenjak dua hari lalu saya
pikir dan renungkan. Menonton Tv. Kok menonton Tv sih? Tenang jangan berpikir
macam-macam terkait niat saya. Saya hanya ingin memastikan bahwa acara yang
ditayangkan di Tv layak ditonton atau tidak.
Kok Tiba-tiba?
Iya ini tiba-tiba
saya lakukan mengingat kejadian dua hari yang lalu.
Kisah…
Malam itu di depan
kosan saya banyak anak-anak berkumpul
dan bermain. Rata-rata umur mereka berkisar antara 7-14 tahun. Awalnya mereka
berkumpul sembari bermain kejar-kejaran. Lalu lambat laun kejar-kejaran
tersebut berubah menjadi sebuah obrolan. Saya yang berada di dalam kosan
terpaksa mencuri dengar obrolan mereka. (kebetulan saat itu saya sedang
mengetik seperti yang saya lakukan saat ini.
Pada akhirnya
obrolan tersebut menjurus ke arah pacaran. Rata-rata yang mengobrol memang
anak-anak perempuan. Kalau yang lelaki hanya beberapa. Di antara mereka ada
yang mengaku sudah punya pacar. Padahal kalau dilihat secara sekilas mereka
agaknya masih duduk di bangku sekolah dasar. Obrolan tersebut lantas berlanjut
ke acara-acara televisi yang mereka tonton. Alamak. Mereka banyak yang suka
nonton FTV dan sinetron-sinetron lainnya. Dan agaknya mereka ketagihan.
Buktinya mereka bisa menceritakan beberapa kejadian di sinetron tersebut.
Tadinya saya mau
nimbrung iseng. Tapi bukan iseng mau ngobrol hanya mau tahu lebih dalam
terhadap apa saja yang ada di pikiran anak-anak seusia mereka. Namun langkah
saya terhenti ketika salah satu ibu dari mereka menyuruh anaknya pulang untuk
belajar. Bukannya menanggapi agar melaksanakan panggilan Ibunya eh anak
tersebut malam menolah dan membentak dengan amarah. Malah dia bilang ibunya
ganggu. Astgfirullah ya… anak zaman sekarang.
Ya.. akibat
kejadian tersebut pada akhirnya semenjak pagi dan sampai saya mengetik tulisan
ini Tv di kosan saya belum mati alias masih terus menyala (Duh hati-hati panas
Sa). Oke… jadi bagaimana penelusuran dan pengamatan saya terkait acara di Tv
kita. Simak lanjutannya sebagai berikut.
Pagi hari semenjak
pukul 05.00 alhmdulillah beberapa acara di stasiun Televisi dapat dikategorikan
manfaat. Dimulai dari berita pagi bahkan acara siraman rohani. Saya rasa tak
masalah untuk menonton TV di jam-jam seperti ini. Banyak pengetahuan dan
informasi baru yang di dapat. Juga beberapa acara kartun turut hadir dan
mengisi.
Tak berapa lama
acara-acara di televisi berlanjut. Bayangkan saudara-saudara habis nonton
berita… beberapa stasiun televisi menyuguhkan acara gosip para selebritas. Oke
sip… bagi saya ini sudah mulai nggak sehat. Alias nggak layak ditonton bagi
anak-anak maupun saya sendiri. Masa pagi-pagi kita sudah disuguhi acara untuk
bergunjing. Kepoin orang lain. Ah pokoknya bagi saya acara-acara tersebut tak
laiklah. Beritanya sama udah gitu diulang-ulang. L
Masih di jam yang
sama ada sebuah acara Tv yang masih menyiarkan terkait berita dan wawancara
dengan narasumber secara live. Nah ini masih dibilang oke. Akan tetapi di jam
yang sama pula saya melihat ada sebuah stasiun Tv yang mempromosikan sebuah
prodak. Saya akan sangat suka jika yang ditampilkan adalah prodak alat masak
atau alat pembersih. Masih mending maksud saya. Tapi… sayangnya promosi barang
tersebut terkait sebuah alat yang secara sekejap dapat melangsingkan bentuk tubuh.
Alamak… ini masih pagi dan secara gamblang gambar perempuan-perempuan bule yang
mengenakan alat itu secara jelas terlihat tanpa ada sensor sedikit pun. Parah.
Adanya promosi
penjualan alat tersebut seolah menjadi hal yang biasa bila tubuh seorang
perempuan diperlihatkan ke jutaan pasang mata. Oke memang dia pakai baju tapi
yang lebih sering dishoot adalah saat
perempuan tersebut menggunakan alat yang dipromosikan terlihat begtiu ketat dan
memang fungsinya mengencangkan beberapa bagian tubuh (geleng-geleng kepala)
Lanjut ke jam
berikutnya sekita pukul 8 ke atas. Saya tak kaget dengan acara musik di
beberapa stasiun TV. Musiknya sih saya suka namun agakanya para presenter
selalu menampilkan suatu komedi yang bagi saya tak laik untuk dijadikan bahan
bercandaan. Dengan entengnya para presenter tersebut menjelek-jelekan para
penonton yang menonton. Misal ada penonton yang memiliki tubuh besar dan
berisi. Para presenter itu dengan mudahnya membuat sang penonton menjadi korban
ejek-ejekan dan tertawaan mereka. Astagfirullah dan itu biasa dilakukan. Jelas
acara ini tak laik dan tak patut dilihat bagi anak-anak.
Anak-anak itu mudah
meniru. Jika saja setiap hari mereka menonton acara tak sehat seperti ini bisa
saja mereka membawa hal ini ke ranah sekolah. Menjadikan jam istirahat sebagai
jam memperolok teman-teman mereka nantinya. (Nauzubillah) Untungnya saya ingat
bahwa anak-anak jam segitu berada di sekolah. Syukurlah.
Lanjut pengamatan
saya hingga menuju pukul 10.00. Beberapa acara musik telah selesai dan acara
berlanjut ke Gosip lagi. Eh entahlah ya itu bisa dikategorikan sebagai gossip atau
tidak yang pasti acara tersebut menyangkut selebritas terkait kasus-kasus dan
problematika yang mereka alami. Sementara beberapa stasiun TV lain menampilkan
FTV cinta-cintaan. (Cinta-cintaan anak remaja SMP sampai SMA sampai kuliah
lengkap) Adegan pegangan tangan/berpelukan/cium pipi kanan kiri seolah menjadi
biasa saja) Padahal mah parah sangat! Zaman saya kecil dulu ngak akan ada ditemukan
adegan anak-anak SMP pegangan tangan mesra tuh apalagi pelukan L
Jam 12 beberapa
stasiun televisi serentak menampilkan acara berita. Nah kalau ini tak apalah
ditonton karena member informasi teraktual dan terus berkembang. Setelah
berita? Mulai beberapa stasiun Tv menampilkan FTV lagi. Otomatis berkisah
tentang cinta-cintaan juga –-“. Kacaulah itu… seolah mengajarkan bahwa pacaran/
cinta-cintaan di usia “dini” seperti hal yang biasa dan gaya hidup. Helooooo
mereka itu masih berseragam putih biru. Tapi… tapi ada stasiun Tv yang
menampilkan berita menarik seputar
berbagi inspirasi dari mulai bisnis/hobi/hal-hal inspiratif lainnya. Bahkan
menjelang jam 14.00 sebuah acara Tv menampilkan informasi bagi anak-anak yang
saya rasa patut dan laik untuk ditonton karena berkisar seputar dunia hewan
air. Seru deh (Saya nonton bagian ini sampai habis).
Beberapa stasiun Tv
sampai jam 16.00 sore masih ada yang setia menampilkan promosi penjualan
berbagai bentuk barang. Ada pula yang setia dengan acara gossip dan tentu acara
FTV ada juga yang belum habis. Ow…ow…
Sekitar jam 17.00
ada stasiun TV yang sudah mulai menampilkan berita petang. Oke ini sampai di
sini tidak ada masalah yang signifikan hanya saja saya agak menyayangkan bahwa
informasi yang disampaiak para pewarta lebih banyak berisi informasi yang negative.
Meski ada beberapa juga yang memberitakan terkait hal-hal yang postif di
Indonesia. Jadi agaknya sedikit menyayangkan. Kalau saja berita-berita yang
disampaikan secara terus menerus positif tentu kita sebagai penontonnya akan
tertular positif.
Sampailah setelah magrib hampir seluruh
stasiun TV menampilkan sinetron. Jeng-jeng… hampir secara serempak Bo! Dan itu
berturut-turut! Akhirnya saya pun menonton juga. Meski ceritanya sudah ketebak
namun saya tetap menonton dan secara tidak langsung saya merasa “ketagihan”.
Ini nih yang pada
akhirnya saya sadari bahwa tontonan acara-acara di TV bisa membuat candu
padahal yang ditonton tidak laik dikatakan bagus. Ada beberapa cerita yang
nggak akan sampai dengan nalar berlogika. Bahkan adegan-adegan antara anak
kecil yang salaing mengejek dan menjatuhkan terlihat jelas di sana. Memang ada
juga peran yang baik namun yang banyak ditonjolkan adalah peran jahat terutama
terkait balas dendam/pilih pilih teman. Termasuk yang tak bisa lepas dari
pandangan saya adalah cara berpakaiannya. L
Inilah beberapa hal
yang disuguhkan berbagai media televisi bagi generasi penerus bangsa. Secara
terselubung dan tanpa sadar mereka menanamkan kerusakan atau kebobrokan mental.
Membangun sebuah presespsi dan citra terkait gaya hidup yang seolah patut untuk
ditiru dan dicontoh padahal itu tak baik dan salah.
Namun demikian…dari
pengamatan saya sejak pagi terdapat sekitar tiga buah stasiun Tv yang tidak
menampilkan acara sinetron ataupun gossip. Salut! (pada awalnya) Kebanyakan yang
ditampilkan seputar berita/ informasi-informasi aktual seputar gaya hidup/ kesehatan/
bisnis/ ekonomi . Kalaupun ada acara hiburan hanya berupa talk show dengan pembicara-pembicara yang hebat. (Tapi juga
lama-lama saya bosan) Selain bosen agaknya masih banyak berita-berita negatif yang
ditampilkan meski masih ada beberaa yang selalu memberitakan hal-hal yang
positif juga) *lagilagi terulang*
Jujur saya
merindukan acara anak-anak seperti zaman saya ketika masih kecil. Acara music anak
serta kartun-kartun anak. Kalau saja sekarang ini saya punya anak mungkin saya
akan memberlakukan jam menonton Tv. Ya itu akan saya lakukan! Karena apa yang
mereka tonton akan terekam di otak dan bisa jadi mereka terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Jika acara yang ditayangkan berkualitas mungkin saya
akan memberikan remot Tv secara bebas padanya. Namun jika acara yang
ditampilkan seperti sekarang ini tentu saya akan melakukan hal yang berbeda.
Lebih baik saya mengajak anak saya berkreasi atau melakukan aktivitas seru/berkarya.
Seperti mengajaknya menulis seperti ini mungkin. Termasuk mengajaknya
berimajinasi terkait hal-hal hebat yang memantik kinerja otak agar lebih
kreatif lagi.
Oke… baiklah
mungkin ini seklumit kegiatan yang saya lakukan di hari ini. (Menonton TV seharian
ternyata mampu membuat mata saya pegal) Sepertinya saya tak tertarik lagi
menonton Tv di jam-jam tertentu. Sudah hapal polanya.
Semoga saya para
pemilik media televisi lebih bijak dan baik lagi dalam menampilkan acara-acara
di stasiun Tv mereka. Aaminn
Untuk para pembaca sebaiknya Waspadalah teradap tontonan yang menjadi konsumsi mata dan pikiran Anda. Jadi Menonton acara TV? Waspadalah Waspadalah *gaya Bang Napi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar