Rabu, 06 Juni 2012

Belajar dari gadis kecil :D

saya tak ingin sekadar curhat. seriusan. Tapi ingin berbagi cerita. Cerita pagi yang menginspirasi di malam hari. lho kok bisa? ya bisalah... orang saya jago sekali bercerita. Mau percaya atau tidak itu sih terserah. Yang jelas semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita yang akan saya jelaskan berikut ini. Akan tetapi... kalau dari kisah saya tak ada yang bisa dipanen hikmahnya ya sudah. Anggap saja saya sedang mendongeng untuk anda. Tidak panjang kok ceritanya hanya saja saya ingin sekali berbagi ini. seriusan. yuk kita simak.

Suatu pagi... seorang anak berseragam merah putih naik angkot yang saya naiki juga.  Kalau saya taksir umurnya kira-kira sekitar 8-7 tahun yah mungkin kelas dua SD lah. Rambutnya ikal sebahu. Tangan kanannya membawa sebuah tas berbahan kain berwarna biru muda yang terlihat berisi tempat minum dan sebuah kotak makanan. saya melihat karena memang tas kain tersebut diletakkan persis di sebelah saya.
 Tak ada yang spesial dari gadis kecil itu hingga suatu ketika seorang anak laki-laki naik dengan kecrekan tutup botolnya. Tanpa aba-aba dan komando dari siapa pun ia menyanyikan lagu cinta... saya lupa judulnya. pokoknya yang saya ingat intinya sih kasih tak sampai. Pengamen kecil berkaos coklat lusuh tersebut menyanyi dengan suara yang lantang dan keras sehingga mau pura-pura dengar atau enggak yang jelas suaranya mampu membuat ke empat penumpang dalam angkot termasuk saya terperangah. Pagi-pagi semangat pengamen kecil ini boleh juga. 
Saya segera saja menyiapkan uang dan sepertinya ibu-ibu yang duduk di depan saya pun berlau demikian. Setelah pengamen kecil itu mengakhiri alunan suaranya ia pun segera mengeluarkan kantung kresek berwarna hitam dan menyodorkannya kepada kami semua. setelah memasukkan uang ke dalam kantong... tiba-tiba... anak perempuan berseragam SD tadi membuka suara dan melakukan tindakan yang sungguh di luar nalar saya.
"Kamu udah sarapan belum?" pertanyaan itu dijawab dengan gelengan kepala oleh pengamen kecil tersebut. seketika gadis kecil tadi memberikan tas kain yang berisi tempat minum dan bekal tadi kepada pengamen tersebut. Yang diberi tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih. lalu kemudian turun begitu saja setelah angkot berhenti di dekat perempatan yang memang super macet.
Seketika itu juga pertanyaan yang ada di benak saya... berbondong-bondong terlontar menanyakan perihal tindakan yang ia lakukan. Saya ingin tahu apa sih yang ada di pikiran gadis kecil itu.
"Loh... itu di kasih semua?" 
"iya... habis kasihan pasti tadi dia belum sarapan. Kalau aku udah sarapan di rumah. Itu buat bekal makan siang tadinya. Tapi dia kayanya laper. sedih ngelihatnya harusnya kan dia sekolah kaya aku." jelasnya polos sekali. aku tersenyum. Wah... hatinya lembut sekali. beruntung orangtua yang punya anak sebaik dan sepeka dia hatiku membatin.
"Tempat makannya juga?" tanyaku lagi ingin tahu alasan apa yang membuat ia juga rela menyerahkan kotak tempat makanan dan tempat minumannya.
"Kemarin kata bu guru aku kalau kita bisa memberikan apa yang paling kita sukai ke orang lain... kita belajar untuk membuat orang lain bahagia. aku sih belum ngerti maksudnya. tapi yang aku rasain pasti dia seneng dapat sesuatu yang aku juga seneng kalau aku punya. di rumah masih banyak tempat bekal yang bisa dipakai kok" jelasnya sambil tersenyum.
 saya bersorak gembira dalam hati... berteriak hebat kepada prilaku gadis kecil ini. Alhmdulillah masih ada guru-guru hebat yang bisa mendidik dan mengajarkan kebaikan kepada seorang anak. entah bagimana caranya tapi saya dapat sekali gregetnya. Sang gadis kecil turun di halte setelah pertigaan rel kereta api. saat gadis kecil itu mengatakan "kiri" bermaksud untuk menghentikan angkot... seorang ibu di depan saya tiba-tiba memberikan bungkusan untuk gadis kecil itu seraya berkata.
"Nak... ini buat bekal siang ya" ucap ibu tersebut sambil menyerahkan bungkusan berwarna putih bening berisi beberapa jenis kue. Gadis kecil itu pun tersenyum berusaha menolak tapi sang ibu memaksa hingga ia pun mengucapkan terima kasih. Saat turun... dan bermaksud ingin membayar angkot pak supir pun enggan menerima uangnya.
"Udah nggak usah neng." ujar abang angkot lalu berlalu begitu saja. Subhanallah....

Lihat... ceritanya mungkin biasa aja. atau bisa juga luar biasa. Tergantung siapa yang membaca atau siapa yang dapat mengambil hikmahnya. selama ini kita kalau memberi paling-paling memberi sesuatu yang mungkin sudah tidak kita perlukan. contoh... kalau ngasih baju buat baksos ngasihnya yang udah nggak bagus atau layak pakai. Ngasih uang ke pengamen ngasih uang recehan kaya seratus dua ratus dan soon. Pernahkah kita memberikan sesuatu yang terbaik yang kita punya dan kita suka atau cintai untuk orang lain yang mungkin saja membutuhkan? mungkin sudah kita lakukan atau juga mungkin sebaliknya. Yuk belajar dari gadis kecil ini. Dia masih kecil loh... tapi lihat apa yang dia lakukan. kita yang sudah besar? sudah melakukan hal apa? sudahkah melakukan hal kecil? atau malah kita membuat masalah kecil hingga besar? haduh jangan sampai deh. masalah nggak perlu dibuat juga datang dengan sendirinya. hahahaha
yasudah ceritanya cukup sekian semoga bermanfat.

Depok 6 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar