Rabu, 24 Maret 2021

Pantul Warna Zona 7

Bismillah...
Alhamdulillah akhirnya sampai di tahap aliran rasa pantulan warna zona 7.

Sungguh zona ini membuat diri dan rekan-rekan grup hima menjadi lebih dekat dan berasa saling melengkapi satu sama lain.


Terlebih ketika parade live berlangsung semakin banyak ilmu baru yang direguk. Hal-hal yang dipelajari semangat yang saling menulari. Sungguh bersyukur bisa sampai di zona ini.

Semoga besok bisa ikutan di zona 8, zona terakhir kelas bunda sayang. Sambil menantikan kelahiran debay di bulan april nanti insyaAllah allahuma amiin aamiin aamiin


Semoga Allah mempermudah persalinan hamba kelak dan mempemudah diri menyelesaikan pembelajaran. Aamiin aamiin aamiin


#aliranrasazona7
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Rabu, 17 Maret 2021

Ketika Anak Bertanya

Bismillah

Alhamdulillah selesai nyimak Topik 10: Ketika Anak Bertanya (Common Question) yang dibawakan oleh 
Kelompok 33: IP Tangerang Kota. Meski beberapa kali putus-putus pada saat pemaparan materi namun tetap saja ada inshight ya g di dapat.


Jika anak bertanya terkait hal seksualitas jawablah sejujurnya, sesederhananya, dan bila kita belum bisa memberikan jawaban yang tepat sampaikan pada anak akan mencari jawabannya nanti dan menyampaikan jawabannya secara baik jika sudah menemukan.


Hal ini pula yang mabun temui saat Nusa 5y nanya. Debay keluar lewat mana. Jika pemateri tadi bercerita lewat perut karena sesar. Beda jawaban dong dengan mabun. Mabun jawab lewat vagina. 


Jagoan tanya lagi vagina itu anus? Beda! Vagina itu salah satu jalan keluarnya bayi dan tempat untuk pipis. Sedangkan anus untuk buang air besar. Begitu jawab mabun. Dan benar saja jawaban sesimpel itu bikin anak beroh ria dan merasa cukup.


Inti dari pemaparan materi ini adalah memberikan jawaban jujur. Sederhana dan apa adanya. Jangan merasa tabu memberikan jawaban yang tepat dan benar karena kita senagai orangtua adalah tempat bertanya mereka. Jangan sampai mereka mendapat jawaban yang tidak tepat dari orang lain. 

Oke sekian aja yang mabun dapatkan. Terima kasih dan sayang

#harike15
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Selasa, 16 Maret 2021

Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual

Bismillah,
Alhamdulillah meski gak bisa nyimaknsecara langsung tapi tadi sore sudah bisa menyimak siaran ulangnya.

Topik kali ini tentang Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual
yang dibawakan oleh Kelompok 31: IP Sumatera Utara dan Sungai Penuh

Banyak sekali kata yang mengacu jika berkaitan dengan kejahatan seksual.
Yang pasti kejahatan adalah perbuatan tidak baik dan berkaitan dengan perbuatan asusila baik yang dilakukan oleh orang terdekat dalam lingkup keluarga maupun orang lain.


Lagi-lagi yang disugugkan data. Data mengerikan 😰 betapa kita sekarang dihadapkan oleh sebuah kenyataan yang mencekam terkait kejahatan seksual yang bisa menimpa siapa saja.

Jujur mabun pernah menjadi korban tapi sampai detik belum bisa cerita kepada orang yang paling dekat dengan pelaku 😰

Memang seperti yang dipaparkan dalam materi bahwasannya keluarga menjadi garda terdepan dalam perlindungan dari kejahatan seksual lalu berlanjut ke masyarakat dan lembaga perlindungan dari negara terhadap pelaku yang memang harus dijerat agak tidak muncul banyak korban yang berjatuhan yang nantinya bisa saja menjadi pelaku itu sendiri. Naudzubillah.


Memang para korban kejahatan seksual pastinya mengalami trauma mendalam yang tak mudah untuk bercerita kepada orang lain. Di sinilah peran keluarga menjadi kunci untuk menyakinkan korban dan negara juga berperan menjerat pelaku agar tidak terjadi pengulangan lagi.

Tadi muncul pertanyaan terkait persoalan jika melakukan hubungan seksual atas dasar suka sama suka lalu pihak lelaki meninggalkannya. Apakah termasuk dalam kekerasan seksual?


Bisa ya bisa juga tidak. Karena tahu bahwa perbuatan yang dilakukan pasti akan ada konseskuensi yang didapat. Namun jika kasusnya seperti itu bisa saja sang perempuan melaporkan itubsebagai bentuk kejahatan seksual.


Tapi terlepas dari kejahatan seskual atau bukan hal tersebut merupakan perbuatan yang melanggar norma agama dan hukum. Kesadaran akan menjaga dirinsepertinyantidak kuat ditanamkanndalam diri kedua pelaku.

Lagi-lagi kembali lagi ke peran keluarga dan masyarakat yang punya kewajiban memberikan pengetahuan pendidikan seksualitas dari dalam rumah hingga lingkungan bermasyarakat.


Ya Allah semoga Engkaubsenatiasa melindungi keluarga dan keturunan kamindari kejahatan seksual yang mengerikan ini aamiin aamiin

#harike14
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Senin, 15 Maret 2021

Penyimpangan Seksualitas, Pencegahan, dan Solusinya

Alhamdulillah bisa menyimak materi di topik 8 siang tadi dengan judul Penyimpangan Seksualitas, Pencegahan, dan Solusinya yang dibawakan oleh Kelompok 27: IP Sidoarjo



Begitu denger judulnya udah ngeri-ngeri sedap. Dan ternyata saat mulai dipaparkan materi terkait data tentang penyimpangan seksual jadi ngeri bergidik. Banyak Bo!

Dan memang gak bisa dipungkiri lagi saat ini kita semua berada di zaman yang serba harus waspada. Ketika lgbt menggeliat dan menampakkan diri atau memploklamirkan diri dengan bangganya kita pun harus memperkuat iman dan takwa dari dalam rumah.


Sasarannya penyimpangan seksual bisa siapa saja termasuk anak-anak. Dan sungguh dari diskusi tadi sedikit tahu lebih banyak bahwa penyimpangan itu menular. Yap!


Ngeri ya... Berawal mungkin dari 1 orang dan dia berteman dengan orang yang dominan mengalami penyimpangan seksual baik itu karena kondisi masa lalu, bahkan menjadi korban kejahatan seksual akhirnya dia sendiri yang bisa menularkan penyimpangan itu ke orang lain.


Lagi-lagi peran pengasuhan tidak bisa dilepaskan. Dan tadi banyak sekali solusi yang ditawarkan dan dipaparkan. Dan memang keluarga jadi tempat kembali selain banyak pihak-pihak yang harus ikut mengambil peran dalam mengobati/terapi agar pelaku penyimpangan seksual bisa kembali ke jalan yang benar. Bukan malah disuditkan tapi dirangkul. 


Dalam materi tadi ada banyak terapi yang dipaparkan dari mulai terapi kognitif sampai ada yang komen untuk terapi ruqyah. Ya Allah... Mengembalikan fitrah memang tak mudah, oleh karenanya kita harus benar-benar bisa menjaga fitrah seksualitas anak-anak kita agar tumbuh sebagaimana mestinya dan tidak mengalami penyimpangan atau kelainan amiin aamiin aamiin


Khusus pelaku kejahatan seksual macam pedhofilia memang ranah hukum menjadinsalah satu senjata ampuh agar tak ada lagi korban-korban yang berjatuhan yang nantinya bisa menjadi "penyakit" menular bagi yang lain.

Semoga Allah senantiasa menjaga diri dan keluarga beserta keturunan kita dari segala macam mara bahaya dan hal-hal yang tidak baik termasuk penyimpangan seksual. Aamiin aamiin aamiin


#harike13
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Minggu, 14 Maret 2021

Menjaga Diri dari Kekerasan Seksual

Bismillah hari ini sedikit telat menyimak materi namun tetap saja ada inshigt yang didapat. 
Topik 7:
Menjaga Diri dari Kekerasan Seksual yang dibawakan oleh pemateri Kelompok 26: IP Semarang.


Banyak cara yaaa agar kita bisa menjaga diri dari kekerasan seksual. Sebentar, sebelum bahasa ini mabun ada sesuatu yang mengganjal dengan kata kekerasan. Karena ini sempat diperdebatkan. Memang yang lebih baik itu menggunakan kata kejahatan seksual. Karena entah mengapa itu lebih pas banget.


Sebuah keluarga harus membentengi diri dengan iman dan takwa terhadap apapun juga. Termasuk dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Apalagi saat ini kejahatan seskual marak terjadi terlebih bagi anak-anak yang notabenenya terkadang masih belum paham atas apa yang terjadi.


Keluarga menjadi madrasah pertama dalam menyampaikan pendidikan seksual bagi anak. Untuk anak usia dini banyak cara yang dapat dilakukan. Tak jauh beda memang materinya dengan apa yang pernah IPBR bahas yakni dengan mengenalkan anggota tubuh, menjelaskan jenis kelamin dan penyebutan yang tepat, mengedukasi anak dengan lagu. Seperti lagu sentuhan boleh dan sentuahan tidak boleh. (tadi ada nyanyi bareng) πŸ˜‚ jagoan emang suka banget. Membacakan buku edukasi pendidikan seks bahkan menonton video seperti yang dipaparkan pemateri.


Nah tadi ada pertanyaaan terkait anak usia 4 tahun yang memeluk lawan jenisnya. Memang anak-anakbsepertinya perlu diberi pemahaman mana yang boleh dan tidak boleh terutama batasan sentuhan. Apalagi jagoan sepupunya lawan jenis dan deket banget. Sepertinya sudah mulai harus disounding batasannya apa saja. Mungkin bagi mereka ekspresi sayang namun kalau tidak dijelaskan dari sekarang takut hal tersebut menjadi lumrah dan nanti jadi salah tafsir dan kaprah.


Masih peer nih tentang interaksi lawan jenis meski saudara. Lalu bagaimana jika anak mengalami kejahatan seksual namun anak-anak takut speak up.

Deng deng deng, naudzubillah ya. Semoga gak kejadian. Tapi, jika mang suatu saat itu terjadi antipasi yang dapat dilakukan antara lain memberikan kepercayaan dan rasa aman ke anak untuk bercerita kepada ortu sebagai orang yang dapat dipercaya. Jangan sampai ada rahasia. Yakinkan ke anak bahwasanya jika ada orang lain yang bernai berbuat tidak baik harus verani cerita dan bisa dilaporkan ke polis orang tersebut. Buat anak merasa aman dan nyaman dengan kita sebagai orangtua dan yakinkan kita bisa memberikan perlindungan untuk mereka.


Memang tak dapat dipungkiri kejahatan seksual bisa terjadi dan dilakukan oleh orang terdekat. Oleh karena itu harus hati-hati terhadap orang lain. Kenalkan batasan aurat ke anak agar anak paham. Ini lagi-lagi jadi peerπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚


Semoga bisa lebih baik lagi. Aamiin

#harike12
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Sabtu, 13 Maret 2021

Pengaruh Media Digital Terhadap Pemahaman Seksualitas


Bismillah...

Alhamdulillah tadi sempat menyimak pemaparan materu dari kelompok 22 tentang Pengaruh Media Digital Terhadap Pemahaman Seksualitas

Memang tak dapat dipungkiri media digital sekarang menjadi keseharian bagi kita dan tak trecuali anak-anak kita. Tidak bisa lagi memisahkan gadget dengan keseharian anak. Karena memang anak melihat apa yang orangtua lakukan. Mereka jadi ingin tahu dan penasaran. Mau tidak mau memang anak dikenalkan.


Jujur keluarga mabun sendiri masih pakai TV. Itupun TV dikasih. Ditolak jadi gak enak, dipasang di rumah tetap dengan protokol aturan ketat seperti hari sabtu dan ahad boleh sisanya no tv kecuali ada satu dan lain hal yang tidak bisa dikendalikan diri.

Teruntuk gadget memang ada waktu screen time nonton acara tertentu. Tentu dengan batas maksimal 1 jam dan diawasi ortu.

Media digital bisa jadi teman sekaligus musuh. Banyak dampak negatif dan positif memang. Tinggal bagaimana kita senagai orang tua bisa mengarahkan anak-anak kita mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Penanaman akidah memang jadi pondasi awal agar mereka kuat dan tidak mudah terpengaruh. Seperti tadi dijelaskan oemateri terkait serial kartun misal upin dan ipin yang menampilkan sosok lgbt seperti bang saleh yang melambai. Kita harus memberikan informasi bahwa sosok itu termasuk menyimpang karena toh anak anak tahu bagaimana sikap seorang laki-laki yang tidak melambai. Namun seoalah dengan kehadiran bang shale di upin ipin menjadikan tokoh tersebut biasa atau lumrah.


Meski tak dipungkiri jhga hadirnya media digital bisa jadi alternatif edukasi seksualitas bagi anak. Anak bisa menonton video terkait pendidikan seksualitas tentu dengan pendamipingan dan arahan bagi ortu 

Terkait penggunaaan gadget memang mabun di keluarga sudah ada kesepakatan bahwa boleh lihat film atau screen time di atas usia 2,5th ya. Meski tadi sempat ada yang mengatakan dinatas 3 tahun. Setiap keluarga tentu punya sudut pandang dan kebijakan yang berbeda-beda. Namun sejauh mana kita bisa menempatkan dan mengetahui dampak baik dan buruk bagi anak-anak. 


Alhamdulillah tetap semangat maaak


#harike11
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Jumat, 12 Maret 2021

Pentingnya Aqil dan Baligh Bersamaan

Bismillah hari ini masuk topik 5: Pentingnya Aqil dan Baligh Bersamaan yang disampaikan  Kelompok 20: Lamongan, Lampung


Alhamdulillah meski gak sempat nyimak live karena bablas tidur siang tapi akhirnya bisa nonton siaran ulangnya juga.

Banyaj hal yang didapat dalam materi aqil baligh kali ini. Karena ternyata aqil baligh memang lebih baik datangnya bersamaan dan jangan sampai terpisahkan. Akibatnya bisa runyam. 


Pengetahuan baru bagi diri yang dulu juga punya pengalaman seperti pemateri. Yang tidak disiapkan aqilnya namun balighnya datang duluan. Dalam artian akalnya tidak tahu menahu terkait menstruasi karena tidak ada yang memberitahu atau sekadar mengenalkan hingga ketika menstruasi datang bingung sendiri, takut sendiri, gelisah sendiri apalagi saat itu memang sudah tercabut dari orangtua. Tidak ada kelekatan. Karena memang tumbuh sendiri πŸ™„


Entah kenapa materi ini membawa diri ke masa lalu. Jadi merasa menyalahkan orangtua hingga memang berakhibat fatal. Ketidaktahuan yang akhirnya membuat diri pernah menjadi korban dari pelecehan.


Benar-benar mulai sekarang harus lebih dipersiapkan untuk generasi keluarga. Jangan sampai masa lalu terulang lagi. Anak-anak harus benar-benar dibekali dengan pengetahuan yang akan membuat mereka bisa berpikir dan mengendalikan diri. Agar mereka bisa menghadapi baligh mereka dengan lebih matang. 


Dari materi dijelaskan untuk anak laki-laki baligh minimal di usia 12 tahun sedangkan anak perempuan di usia 9 tahun. Dengan batas maksimal laki-laki 18th Noted banget.


Materi ini sepertinya memang harus ditonton bersama yayah. Karena kan yayah punya peran besar dalam pengasuhan seksualitas bagi 2 jagoan. Karena ternyata kalai aqil dan baligh tidak dipersiapkan atau distimulus dengan baik jadinya bisa ambyar bahkan negatifnya anak bisa mengalami penyimpangan atau bahkan jadi korban kejahatan seksual. Pengaruh ke depannya panjang sekali.

Oke sementara segini dulu. Harus berulang-ulang simak materi.

Semangat


#harike10
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Kamis, 11 Maret 2021

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Pendidikan Seksualitas

Bismillah

Hari ini materi yang dibawakan oleh IP Jakarta 2 berkaitan tentang 

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Pendidikan Seksualitas


Jujur materi ini sedap-sedap mantap jika menilik pengaplikasian dalam kehidupan keluarga Mabun.


Ternyata harus mengembalikan peran sesuai dengan porsinya. Saat ini memang mabun akuin yang banyak berperan dalam pengasuhan untuk pendidikan seksualitas kebanyakan dari mabun. Tapi jujur mabun sempat diskusi dan memang sebenarnya sudah memposisikan yayah sebagai kepala sekolah dalam madrasah rumah kami. Cuma memang dominan mabunnya πŸ˜‚ ini jadi peer banget.


Untuk kelekatan antara yayah dan 2 jagoan memang sudah mulai terbentuk. Meski awalnya tak mudah karena yayah sendiri tidak punya pola pengasuhan dengan peran ayahnya dalam kehidupannya dari kecil sampai dewasa. Yayah dan bapak tidak dekat. Karena memang bapak (mertua) tidak mengambil peran atau andil dalam pengasuhan yayah. Menjadikan yayah di awal-awal kaku dengan anak-anak jadi lebih dekat ke mabun padahal anak-anak jagoan yang notabene nya harus lebih dekat dengan sosok ayah.


Tapi, alhamdulillah lambat laun karena kami sering diskusi dan tidak ingin kejadian yang sama berulang akhirnya saat ini yayah cenderung lebih dekat dan mulai merasa nyaman bermain dengan anak. Yayah mulai berubah. Awalnya dari jadwal readaloud setiap sepekan 2 kali lalu ada jatah bermain bersama jagoan setiap hari kamis dan ahad.


Alhamdulillah setahun ini berjalan dengan baik. Jagoan juga lebih dekat dengan yayah. Berasa yayah sudah ambil peran pengasuhan. 😍


Tapi, dari materinyang disampaikan pemateri tadi (sobat petualang) serasa ada yang menampar-nampar terkait pemenuhan kebutuhan suami yang kadang kurang terpenuhi. Maklum mabun serasa waktu habis sama anak-anak jadi serasa kurang optimal dalam memenuhi tangki cinta paksu πŸ™„ apalagi komunikasi yang dipakai antara masih kurang produktif. Masih harus terus belajar lagi

Satu lagi yang bikin noted banget agar kita sebagai istri mampu menjaga wibawa suami di depan anak-anak. Ini masih kurang buat mabun πŸ™„ plak plak dah rasanya.

Beberapa poin yang diingat bahwasannya peran ayah dalam pengasuhan pendidikan seksualitas amatlah penting. Karena jika tidak ada pernah ayah dalam diri seorang anak bisa jadi sang anak kedepannya akan memiki problem terkait seksualitas. Bisa menjadi pelaku kejahatan atau bahkan penyimpangan orientasi seksual, naudzubilahmindalik. Semoga keluarga kami bisa menjaga, mendidik, dan mengarahkan anak-anak sesuai dengan fitrahnya dengan memenuhi hak hak anak. Aamiin aamiin aamiin


Ya Allah, harus banyak belajar lagi dan lagi πŸ€—

Alhamdulillah


#harike9
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Rabu, 10 Maret 2021

Peran orangtua dalam membangkitkan fitrah seksualitas


Orangtua punya peran penting. Iyesss dong. Dalam parade live ketiga kali ini temanya seputar peran orangtuandalam mebangkitkan fitrah seksual.

Ketika menyimak live beberapa ingatan muncul kepada materi-materi sebelumnya yang saling berkaitan.

Pentingnya pendididkan fitrah seksual keberadaan sosok ayah dan ibu harus ada dari anak bayi sampai akil baliqh.

Wow baru tahu bahwa anak yang tercabut dari ortunya sejak dini kelak berpengaruh pada seksualitas anak saat dewasa.

Iya banget. Ini kerasa banget sama mabun πŸ™„. Semoga mabun bisa membangkitkan fitrah seksual anak dengan baik. Gak kaya mabun dulu πŸ˜‚

Peran ayah dan peran bunda sangat penting.

Ayah sebagai vision dan mission sedangkan ibu sebagai pelaksana kegiatan harian. Bagian ini noted banget buat mabun. 

Ayah sebagai the person on tega.
Kalau ibu sebagai pembangun rasa dan hati serta pembasuh luka.

Perlu kedekatan yang berbeda dalam tahapan pendidikan seksualitas anak

Beda-beda usia beda cara dan tahapan lainnya.

Usia 0-2 memberi hak menyusui ekslusif.

Ternyata kalau mau membersihkan alat vital anak harus minta izin dulu.

Kalau single parent cari sosok pengganti seperti rasulullah ketika ditinggal ayahnya dia mendapat sosok dari kakek dan pamannya.

Laki" 75 persen maskulin 25 persen feminitas. Jika laki-laki sebaliknya dengan perempuan.

Usia 7-10 tahun 
Melatih menutup aurat.
Etika meminta izin
Anak laki-laki dekat ayah dan sebaliknya anak perempuan dekat ibu. Ajak anak laki-laki naik gunung dll
Mendidik anak membersihkan alat kelamin. 

Alhamdulillah beberapa hal yang ditangkap mabun dan menjadi inshight bagi mabun.

#harike8
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Selasa, 09 Maret 2021

Pendidikan Seksualitas Usia Dini

Bismillah

Masuk parade live hari kedua alhamdulillah bisa ikut meskinsempat terlambat.

Inshight yang mabun dapat selama penyampaian materi yang ngena banget tentang tidur terpisah untuk anak usia 7 tahuan ke atas dan sudah mulai disounding sejak mereka usianya di bawah itu.

Alasannya tidur sendiri mengajarkan anak tentang privasi. Hikmah dari memisahkan tempat tidur 

Kapan sebaiknya ank tidur sendiri kumpulkan data, kapan jam tidur, kesepakatan kapan anak mudah tidur.


Nah ini akan jadi tantangan tersendiri buat mabun dan yayah mengingat sekarang pun kami tidur sekamar. Meski memang mas masih usia 5 tahun mau ke 6. Sudah mualai di sounding dari beberapa bulan lalu tapi anaknya sedikit penakut. Semoga saja akan bisa dan terbiasa nantinya. Pastinya sih harus siapkan kasur baru dulu. Heheheh.


Memisahkan tempat tidur akan berpengaruh kepada prilaku seksual anak.



Trus tentang waspada terhadap orang sekitar, ternyata akan ada masanya anak ingin mengenal orang lain. Ajarkan ke anak org dewasa yg dikenal bisa baik. Belajar untk percaya naluri.

Bagaimana caranya anak mau mengatakan rahasia yang disuruh orang lain simpan. Anak-anak bisa mempercayai kita untuk mengatakan rahasia itu. Buat kedekatan. Alhamdulillah jagoan apa-apa selalu cerita. Jadi insyaAllah gak akan ada yang dirahasiakan. Aamiin

#harike7
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Senin, 08 Maret 2021

Pemahaman Perbedaan Gender

Bismillah

Hari ini parade live hari pertama yang diisi oleh kelompok 1. Senang sekali bisa menyimak dari awal meski ada beberapa dalam penyampianannya yanga banyak miss terutama dalam penyampaian materi melalui slide, suara yang kecil, dan sempat putus-putus namun sama sekali tidak menyurutkan mabun untuk mendengarkan secara saksama.

Berikut insight yang mabun tangkap dan tuliskan

Pemahaman Perbedaan Gender

Gender terdiri dari 3: 
biologi-> laki-laki dan perempuan

Identity->identitas

Ekspresi->karakteristik dari masyarakat
(maskulin dan feminin)

Seks: bersumber pada pemberian Tuhan dan terbentuk dari organ reproduksi.

Gender: apa yang diajarkan melalui karakteristik terbentukndari sosial budaya

Peran seks: fungsi reproduksi tidak dapat dipertukarkan

Peran gender: sifatnya dapat ditukarkan.


Orintesi seksual: rasa tertarik secara seksual maupun emosional. Ada 3,
Fitrah ada hetroseksual sisanya penyimpangan.

Pentingnya perbedaan gender antara lain:

-Anak mampu memahami identitasnya sendiri. Pd tahap awal usia 2-6th harus dekat pada ortu.
-Mengenal area pribadi
-Paham peran yg berbeda antara laki-laki dan perempuan. Misal perempuan dikasih leran untuk reproduksi misal untuk hamil dan menyusui.

Agar perannya benar dan  heteroseksual tidak menyimpang

Bisa bergaul dan diterima lingkungan sosial

Tahapan strategi mengenalkan perbedaan gender.

-mengenalkan
-anak-anak mulai tertarik dg alat kelamin (mengenalkan area privasi) menyebut alat kelamin sesuai dg namanya
-mengenalkan pd perempuan haid 
Anak laki-laki misal mimpi basah (didikan ayah diperlukan)
Mengenal bahasa cinta: bagaimana menamai rasa jika berhadapan dengan lawan jenis

Strategi mengenalkan gender

Anak usia dini dengan metode modelling- misal anak melihat ibu mencuci piring, menyapu, memasak, ank perempuan nnt akan mencontoh peran ibunya

Metode perlakuan
Misal ortu melihat anak laki-laki menangis. Misal ortu melarang, padahal anak laki-laki juga bisa menangis.

Metode permainan peran
Mengajak anak bermain peran


Dari yang didapat jadi sedikit memahami tentang perbedaan gender yang sudah bisa mualai dikenalkan untuk anak usia dini.

Sepertinya cara mengenalkan perbedaan gender harus dengan praktek-praktek dan praktek lagi seperti yang dijelaskan dalam materi. Apalagi untuk anak-anak usia dini. Tak jauh berbeda memang dengan materi yang ipbr cari dan tuliskan di topik ke dua. 


Alhamdulillah meski sedikit yang bisa didapat dari apa yang mabun tangkap semoga bisa menambah ilmu bagi mabun. Aamiin


#harike6
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Minggu, 07 Maret 2021

Hari ke-5

Bismillah, masuk tantangan hari ke-5 alhamdulillah kemarin sudah diinfokan kelompok mana saja yang terpilih untuk live di acara paradelive. 

Meskipun IPBR tidak terpilih namun sungguh kami merasakan grup kami sangat hangat dengan saling mengisi satu sama lain.

Terlebih di detik-detik pengumpulan.
Banyak sekali hal yang didapat dari diskusi terkait pendidikan seksualitas kepada anak usia dini.

Oh iya untuk penerapan di rumah anak-anak sudah dibacakan buku terkait pendidikan seksualitas yang difokuskan untuk mengenal tubuh mereka sendiri. Mana yang harus ditutupi atau aurat dan bagian mana saja yang boleh disentuh orang lain dan yang tidak.


Masih jadi peer bagi Mabun untuk Adik usia 2y yang setelah pipis tidak mudah untuk langsung pakai celana. Ada drama dulu. Perasaan malu masih belum ada meski sudah dikondisikan berusaha untuk pakai celana setelah pipis namun tetap tidak mudah.

Makanya melalui media bacaan harapannya memang adik gak akan pakai drama lagi. Semoga bacaan dari Tulodo Indonesia bisa mempengaruhi adik. Apalagi sebentar lagi usia 3 tahun. Aamiin


#harike5
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Sabtu, 06 Maret 2021

Menyelesaikan Tugas

Bismillah

Masuk tantangan hari ke 4 para bunda shalihah di grup IPBR semenjak pagi riweh mempersiapkan materi untuk disetorkan ke kakawi sebagai pelengkap tugas.

Alhamdulillah saling melengkapi satu sama lain dan bahu-membahu memperbaiki beberapa sub judul yang dirasa masih janggal seperti di bagian E.


Lalu giliran sudah siap setor ternyata harus menyusun skenario live yang hampir semunya belum tahu maksudnya πŸ˜‚ alhamdulillah di detik-detik terakhir akhirnya tugas kelompok selesai juga. Terima kasih banyak semua bunda IPBR


Untuk penerpan berkaitan dengan materi pendidikan seksualitas di rumah mabun sudah memberitahu istilah alat kelamin kepada jagoan dari usia 2 tahun. Bacaan kami seputar pendidikan seksualitas didapat dari berbagai buku kesehatan dan juga buku Itu Bukan Salahmu yang mengisahkan tentang pengalaman seorang anak yang mengalami kejahatan seksual.


Semoga anak-anak kita senantiasa terlindungi dari keburukan dan niat buruk orang lain dan dijauhkan dari marabahaya. Aamiin aamiin aamiin

 
#harike4
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Jumat, 05 Maret 2021

Pendidikan Seksualitas dan Pendidikan Seks

Bismillah


Alhamdulillah gak terasa masuk tantangan hari ketiga. Grup Hima IPBR sudah dalam tahap pengeditan dan penggabungan dari materi yang telah dikumpulkan oleh para sobat petualang. 


Ternyata kerjasama kelompok seru juga ya meski gak tatap muka tetap bisa dikerjakan bersama. Saling bahu membahubagar semua selesai terlaksana.


Semua bunsol saling mengerahkan kemampuannya. Ada yang jago editing canva, ada yang jago editing video, ada yang bagian editor, ah semuanya kerja dah pokoknya.


Semoga besok sebelum jam 12 tepat sudah bisa dikumpulkan. Harapannya sih gak muluk-muluk amat. Semua peserta paham tentang materi yang akan disampaikan. 


Ada sekitar 12 halaman yang grup IPBR kerjakan. Dan sampailah pada satu hal tentang pendidikan seksualitas dan pendidikan seks yang memang seperti kakawi sampaikan bahwasannya keduanya berbeda. Yang satu orientasinya fokus pada banyak hal dari mulai cara berpikir, lingkungan, pengenalan secara sederhana yang bahkan berkaitan dengan budaya. Sedangkan pendidikan seks yang berfokus pada hal yang berkaitan dengan reproduksi. 


diingatkan lagi sama Mbak Anggi. Dan memang jadi ingat dengan materi zona api unggun kemarin. 

Semangat πŸ€—
#harike3
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Kamis, 04 Maret 2021

Menyusun Materi bersama

Bismillah

Setelah akhirnya diskusi berjalan sampailah pada pembagian untuk membuat materi. Dalam grup Hima setiap sobat petualang bebas ingin menambah atau memilih materi mana yang akan mereka tulis tentu dengan berbagai sumber baik cetak maupun internet.


Mabun ikut opsi D membuat materi terkait berbagaibcara yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam mengenalkan pendidikan seksualitas bagi anak usia dini.


Berikut materi yang mabun rangkum dari membaca referensi.


Orang tua memiliki peranan penting untuk mengenalkan pendidikan seksualitas kepada anak sejak usia dini.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk memberikan pendidikan seksualitas untuk anak usia dini diantaranya

1. Mengenalkan anggota tubuh anak dan fungsinya. 
Hal ini bisa dilakukan dengan permainan dengan menunjukkan anggota badan bisa dibantu dengan alat peraga seperti gambar atau boneka. 

2.Mengajarkan anak untuk merawat tubuh mereka. 
Misalnya saat  mengajak anak mandi memberikan alasan untuk menjaga kebersihan tubuh sambil menunjuk dan menyebutkan anggota tubuh. Bisa juga saat menemani anak ke toilet dengan mengenalkan alat kelamin dan mengajarkan cara menjaga kebersihannya.

3.Membacakan buku bertema pendidikan seksual.
Saat ini sudah banyak buku-buku cerita anak yang mengajarkan anak untuk mengenal anggota tubuhnya, cara menjaganya, dan mengajarkan kepada anak bahwa tubuh mereka berharga sehingga tak sembarang orang yang bisa menyentuh tubuh mereka. Melalui buku, anak akan memiliki pengetahuan bahwa mereka memiliki hak sepenuhnya atas diri mereka dan wajib menjaga serta melindungi tubuh mereka. 

4. Mengenalkan ke anak lagu-lagu yang mengedukasi terkait pendidikan seksual seperti lagu Sentuhan Boleh dan Sentuhan Tidak boleh  (https://youtu.be/uphffrhNqBo) serta video animasi yang bertema kesehatan, dan keselamatan anak.

5. Memberikan pemahaman ke anak untuk berani mengatakan "Tidak!" pada orang asing yang ingin menyntuh tubuh mereka terutama pada bagian yang tertutup pakaian dalam mereka. Kecuali orang-orang tertentu seperti orangtua atau tenaga medis (dokter, perawat) yang memeriksa tubuh mereka. 

6. Memberikan pemahaman dan keyakinan pada anak untuk berani bercerita kepada kita selaku orangtua,  jika ada orang asing yang menyentuh dan menyakiti diri anak. Katakan pada sang anak jika ada yang berusaha menyakit mereka, kita sebagai orangtua akan senantiasa melindungi mereka dan melaporkan hal tersebut kepada polisi. 


Sumber referensi:
Siti Khasiroh(Pengasuh di BA ’Aisyiyah Bajong, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga).5 Cara Memberikan Pendidikan Seks untuk Anak Usia Dini. https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/m/index.php?r=tpost/xview&id=4812, 28 Mei 2018 11:13:32 
Kim Hyeon,Jeon,2020. Ini Bukan Salahmu!.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Dari saling share materi ternyata banyak juga yang sharing hal-hal yang ditemui bersama anak-anak. Terutama anak usia 2y-4y yang lagi suka banget pegangin penis. Gak terkecuali anak mabun sendiri. Meski katanya fitrahnya usia segitu lagi suka eksplor macem-macem terutama alat vital sebagai ortu perlu tetap mengenalkan kebenaran baik dari nama alat kelamin sampai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dg alat kelamin anak. 

Tentu dengan bahasa yang ramah anak. Semoga grup IPBR bisa menyusun dan menyelesaikan dengan baik materi untuk pengumpulan tugas di sabtu nanti. Aamiin. 

 
Hashtag:
#harike2
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Rabu, 03 Maret 2021

Diskusi Seru Tentang Pendidikan seksualitas Sejak Dini

Bismillah,

Setelah sebelumnya dapat materi di zona 7 terkait pendidikan seksualitas akhirnya setelah bincang tantangan grup IPBR memulai aksinya. Beberapa rekan sudah sharing beberapa materi dari yang ditemukan baik di internet maupun dibuku.


Mabun pun ikut urun ide dengan menyampaikan konsep menyampaikan ke anak tentang pendidikan seksualitas untuk anak usia dini ke grup menggunakan media lagu atau nyanyian sentuhan boleh dan sentuhan tidak boleh. 

Dan akhirnya setelah diskusi dapat beberapa poin yang akan dijabarkan

*Pendidikan Seksualitas Sejak Dini*


Poin:
- Alasan mengapa perlu mengenalkan pendidikan seks sejak dini
- Manfaat Pendidikan seks bagi anak usia dini
- Pendidikan seks yang tepat dan benar sejak dini
- Berbagai cara yang dapat dilakukan ortu dalam mengenalkan pendidikan seksualitas bagi anak usia dini.
-Tahapan mendidik fitrah seksualitas 


Alhamdulillah insyaAllah hari ini akan ada pembagian materi jadi semua terlibat. Aamiin



#harike1
#tantangan15hari
#zona7pendidikanseksualitas
#pantaibentangpetualang
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional