Senin, 25 November 2013

Skala Prioritas

Tuhan memberikan waktu 24 Jam dalam sehari. Adakah kita mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat? Minimal untuk diri kita sendiri... ya kalau pun bisa lebih bagus lagi jika bermanfaat untuk orang banyak atau lebih tepatnya umat.

Kali ini saya akan membahas terkait skala Prioritas.
Prioritas di sini akan berkaitan dengan Penting dan Mendesak.

Apa itu Penting?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "Penting" berarti utama; pokok; perkara; sangat berharga. Dalam hal ini hal yang penting tentu berkaitan dengan MANFAAT.

Apa itu Mendesak?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata "Mendesak" berarti memaksa untuk segera dilakukan karena dalam keadaan darurat atau genting.
Dalam hal ini hal yang mendesak berkaitan dengan WAKTU.

Dari pemaparan di atas skala prioritas dapat terbagi menjadi empat kuadran.

  •   Penting Mendesak
Manfaatnya besar dan harus segera dilakukan. Beberapa hal yang wajib masuk dalam kategori ini adalah melaksanakan perintah Tuhan (Salat, Puasa, membayar zakat dsb). Akan tetapi banyak sekali manusia mungkin termasuk diri saya yang sering lalai dalam menjalankan perintah tersebut dalam kuadran prioritas ini. Contohnya saja sering menunda waktu salat.

Seharusnya begitu mendengar azan, telinga kita yang mendengar sudah memberikan respon kepada pikiran untuk segara melaksanakan ibadah. Namun ada kalanya pikiran tersebut kalah dengan pemahaman bahwa waktu salat masih panjang/lama. Jadilah salat tertunda. Padahal kita tidak pernah tahu umur kita sampai kapan. Bisa jadi saat kita menunda beribadah tiba-tiba malaikat maut mengintai. Tahulah apa yang terjadi selanjutnya jika berlaku demikian?

Beberapa contoh lain yang dapat digolongkan dalam kuadran ini, yakni menolong orang yang kecelakan/akan melahirkan serta melakukan perbuatan kebajikan lainnya.

  •   Penting Tidak Mendesak
Manfaatnya besar namun dapat dilakukan dalam waktu yang panjang/tidak diburu). Segala sesuatu yang masuk dalam kuadran ini adalah kondisi yang ideal. Artinya kita melakukan sesuatu yang bermanfaat namun memiliki waktu yang cukup lama. Hal yang saya golongkan dalam kuadran ini adalah belajar.

Belajar merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat. Tanpa belajar kita tak pernah tahu apa pun dan mungkinjuga tidak bisa melakukan apapun. Belajar merupakan sesuatu yang bermanfaat. Tapi waktu yang dibutuhkan dalam belajar ini sangat panjang.


  •   Mendesak Tidak Penting
Harus segera dilakukan tapi manfaatnya tidak begitu besar. Sesuatu yang termasuk dalam kuadran ini lebih sederhananya saya contohkan seperti menerima undangan teman untuk ikut lomba memancing. Lomba memancing berkaitan dengan waktu yang terbatas. Tetapi sebenarnya kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat yang besar buat kita.

Hanya saja karena undangan biasanya kita menerima ajakan tersebut. Kalau kita menolak di hari itu kesempatan lomba memancing tidak akan terjadi di kemudian harinya. Jadi hanya bisa dilakukan di hari itu.

·         Tidak Mendesak dan Tidak Penting

Waktunya panjang/tidak diburu dan manfaatnya tidak begitu besar. Sesuatu yang dapat digolongkan dalam kuadran ini menurut saya contohnya bermain game dan pacaran. Bermain game dan pacaran yang dilakukan secara terus menerus sama sekali tidak mengandung manfaat dan termasuk ke dalam orang yang senang menyia-nyiakan waktu. Eh bisa saja sih kalau pacaran itu jelas, jika sudah menikah.  Hehehe


Oke… Setiap manusia itu memiliki sifat dan pemikiran yang berbeda. Begitu pula dalam melakukan segala kegiatan, masing-masing orang memiliki skala prioritas sendiri. Bagian yang terpenting dari pemaparan di atas sebenarnya untuk sekadar mengingatkan saja bahwa jangan sampai waktu 24 jam yang diberikan Tuhan pada kita habis tersia dan percuma.

Contoh yang saya berikan jangan dijadikan sebagai acuan. Hal ini tentu karena prioritas saya dengan yang lain tidak sama. Bisa saja bermain game masuk dalam kuadran Penting dan Mendesak (Posisi ini bisa saja terjadi pada seseorang yang sedang mengikuti lomba bermain catur/apapun. Profesinya memang sebagai pecatur/ grand master. Di satu sisi itu adalah profesi dan dia sedang bertanding mewakili suatu negara. Bermanfaat buat dirinya dan juga negara).

Pemaparan terkait skala prioritas di atas amatlah beralasan. Dalam Al-Quran, Tuhan banyak berfirman dengan mengatas namakan masa/waktu, seperti  Demi masa (Al-Asr), Demi waktu dhuha (Addhuha), Demi Fajar (Al-Fajr) dsb. Hal ini seolah menjadi pengukuhan bahwa sejatinya waktu itu amatlah penting. Penting diisi dan digunakan dengan hal-hal yang bermanfat karena kita hidup di dunia ini hanya sebentar saja. Tak lama karena sejatinya kehidupan yang sebenarnya dan kekal itu ada di akhir(at).

Demikian pembahasan kali ini. Senangnya berbagi ilmu dan inspirasi.







3 komentar:

  1. Waktu itu ibarat pedang. Kalau kita tidak menebasnya maka dialah yang akan menebas kita.
    Salam kenal ^^,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap benar sekali maka berhati-hatilah dalam menggunakan waktu... Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak Farida Durrotun Nasihah :D salam kenal kembali ^^

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus