Jumat, 01 Februari 2019

NHW 1 BudanTriha






Kalau ditanya tentang jurusan ilmu yang akan saya tekuni di Universitas Kehidupan ini jawaban saya adalah menjadi BudanTriha singkatan dari Ibu Teladan dan Istri Soleha. Pertanyaan yang cukup sederhana namun tak ringan juga dalam menjawabnya. Tapi, saya mantap menjawab demikian. Ini jawaban dari apa sih? Ini lho, saya sedang mengerjakan tugas NHW (Nice Home Work) yang diberikan oleh Institut Ibu Profesional. Saya sudah orat-oret membuat jawaban ini menjadi impian. Impian itu untuk apa? Untuk diwujudkanlah. Masa hanya dilamunkan saja?

Alasan kuat apa yang membuat saya memilih jurusan ilmu tersebut? Banyak sekali alasannya. Pertama karena saya makhluk ciptaan Allah. Tentu terciptanya saya di dunia ini memiliki tujuan. Bagi saya menjadi seorang BudanTriha merupakan salah satu jurusan ilmu yang akan membawa saya ke Allah sebagai tujuan dengan segala bentuk pertanggungjawaban besar. Apalagi jika saya sudah benar-benar menjadi BudanTriha Allah akan ridho ke saya. So, kelak saya akan masuk ke dalam surgaNya dengan rasa bahagia luar biasa.

Kedua, karena keluarga. Yap sekarang saya berpredikat sebagai seorang istri. Tentu saya tidak mau menjadi istri yang biasa-biasa saja. Saya ingin sekali menjadi istri Soleha seperti tuntunan Al-Quran dan hadits. Apalagi tugas seorang suami amatlah tak ringan, yakni menyelamatkan keluarga dari siksa api neraka. Saya ingin sekali membantu meringankan tugas suami saya salah satunya dengan menjadi Istri Soleha (Jadi pengen nangis karena sampai saat ini belum soleha seutuhnya 😭 . Selain berpredikat sebagai istri saya juga sudah berpredikat sebagai seorang Ibu alias Mabun (ini panggilan saya bagi dua anak saya). Saya juga tak ingin predikat sebagai ibu ini hanya biasa-biasa saja. Saya mau jadi ibu teladan bagi mereka. Ibu yang selalu membersamai, mendidik, dan membuat mereka menjadi generasi salih aamiin. Sebab, yang saya ketahui ibu merupakan tombak peradaban. Ibu juga sebagai madrasah utama bagi anak-anaknya.

Catatan saya


Ketiga, jurusan ilmu tersebut belum ada di universitas yang ada sekalipun bergengsi. Hanya ada di universitas kehidupan. Jadi, dalam menjalani kehidupan inilah saya akan terus belajar agar impian saya menjadi seorang BudanTriha terwujud. Aamiin Dengan mengambil jurusan BudanTriha saya berharap akan ada perubahan diri menjadi lebih baik lagi karena saya belum punya ilmu dan bekal sepenuhnya dalam menjalani hidup sebagai seorang istri dan ibu. Semua masih meraba dan menjalani saja dengan berusaha maksimal. Meski yang saya sadari bahwasanya menjadi seorang ibu harus ada ilmunya.

Dulu saya seorang guru yang mengajar murid dan harus berpredikat sarjana dengan menempuh pendidikan S1 selama 4 tahun. Padahal saya hanya mengajar mereka beberapa jam saja. Apalagi menjadi seorang ibu yang harus mengajar, mendidik, membersamai anak dari lahir sampai mereka dewasa kelak tentu saya harus terus banyak belajar lebih dari S1. Meski tidak melulu mengejar gelar tapi ilmulah yang harus dikejar dan diamalkan. Terlebih saya masih punya pr yang tak ringan dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu sekaligus istri dari mulai pr mengelola emosi, mengelola hati, mengelola keuangan dan lain sebagainya sehingga peran tersebut kurang maksimal dikerjakan. Oleh karena itu, jurusan ilmu BudanTriha amatlah penting buat saya.

Keempat, jurusan ilmu BudanTriha merupakan jurusan yang menurut saya multitalenta! Predikatnya memang satu tapi bisa mengerjakan banyak hal. Bahkan menurut saya bisa memenuhi kebutuhan berkeluarga dan bernegara. Seorang BudanTriha bisa menjadi apa saja yang dia inginkan dan sukai. Tak akan menghambat prestasi dan passion dan justru menjadi teladan bagi semua. Rasanya jika lulus dari jurusan ilmu BudanTriha bahagia dunia akhirat. Allahuma Aamiin.



Strategi menuntut ilmu yang saya rencanakan dalam bidang tersebut antara lain:

1. Mendekatkan diri pada Allah. Saya merasa ilmu tersebut tidak akan masuk jika dengan Sang Empunya Kehidupan tidak dekat. Beribadah kepadaNya melalui berbagai cara akan saya lakukan. Saya sadari kedekatan bersamanya kurang. Padahal Dia sudah memberikan saya waktu 24 jam. Saya merasa kurang dekat selama ini karena selalu saja ada alasan dan godaan.

2. Meluruskan niat dan hanya berharap Allah ridho dengan saya agar semua berjalan secara harmoni, selaras, dan mudah bagi saya dalam mewujudkan impian menjadi lulusan BudanTriha.

3. Saya akan mengedepankan akhlak agar dalam menuntut ilmu tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Akhlak mulia merupakan kunci utama dalam menuntut ilmu. Beberapa akhlak mulia yang harus saya tanamkan dan tumbuh kembangkan dengan subur di dalam jiwa antara lain, sabar, syukur, rendah hati, disiplin, tidak marah, patuh pada pemimpin, bersuka cita, tidak mengeluh, mudah memaafkan, mengakui kesalahan dan lain sebagainya. (Kalau nulisnya gampang banget rasanya tapi prakteknya tidak mudah tapi harus dimulai!) Dengan akhlak mulia ini tentu semua dapat dikerjakan dengan baik terutama dalam menuntut ilmu. Selain itu akhlak mulia akan berperan penting sebagai jalan yang akan mengantarkan saya mewujudkan impian untuk menjadi BudanTriha. Terlebih jika akhlak mulia dalam diri ini terwujud tentu akan menjadi duplikat bagi buah hati saya. Karena anak itu cenderung meniru.

4.  Mulai menata diri dengan mengelola waktu semaksimal mungkin. Menjalankan manajemen waktu yang sudah saya buat baik melalui agenda harian. Saat waktu 24 jam saya penuhi dengan berbagai hal-hal bermanfaat tentu hal ini akan membuat saya merasa nyaman menjalani kehidupan.

5.  Mencari ilmu dalam menjadi seorang ibu teladan sekaligus istri Soleha salah satunya dengan mengikuti Institut Ibu Profesional, berbagai kuliah WA ataupun seminar yang berkaitan dengan cara mendidik anak dan menjadi istri Soleha (ilmu kepatuhan, ilmu tentang memasak, manajemen keuangan keluarga dll) Mengembangkan minat dan bakat saya di dunia menulis dan dunia pendidikan anak sebagai kunci bagi saya dalam mewujudkan impian bermasyarakat salah satunya untuk mewujudkannya mimpi saya membuat taman kanak-kanak sebagai wadah aktualisasi diri.

6. Membaca buku-buku yang menunjang ilmu jurusan BudanTriha. Mencatat kembali, serta mengaplikasikan dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.

Berkaitan dengan Adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang saya perbaiki dalam menuntut ilmu?

Wow banyak sekali! Ini agaknya menyentil saya agar senantiasa mendahulukan Adab dalam menuntut ilmu itu sendiri. Saya senang menjalani segala sesuatu dengan disiplin oleh karena itu kekenduran sifat disiplin saya dalam menuntut ilmu baik dalam dunia nyata maupun onlie akan saya ketatkan lagi. Saya akan hadir lebih awal ketimbang guru saya.

Sebelumnya tentu saja meluruskan niat untuk mendapatkan ilmu dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selalu mengosongkan gelas saat akan menerima ilmu baru. Karena terkadang saya merasa sok tahu akan ilmu yang akan disampaikan. Sekarang akan lebih baik lagi agar ilmu yang dituangkan dalam diri saya tak luber dengan sia-sia.

Senantiasa menghormati guru tak peduli usianya lebih muda dari saya atau bahkan latar belakang pendidikannya lebih rendah di banding saya. Karena sekali lagi ilmu itu tak melulu soal gelar. Bahkan seorang tukang becak pun terkadang punya ilmu ikhlas yang lebih tinggi dari saya. Toh, semua orang bisa menjadi guru bagi saya. Bahkan ketika saya sedang mengajar pun murid saya adalah guru saya juga. Saya pun belajar!

Berkaitan dengan ilmu dari buku, saya yang terbiasa membawa buku ke kasur karena untuk dibaca di sela-sela membersamai bocah terkadang memang menyepelekan buku tersebut. Menyepelekan di sini maksudnya tidak menjaga dengan baik. Harusnya setelah selesai saya kembalikan ke rak buku dan menatanya dengan rapi. Bukan asal geletak begitu saja. Ini menjadi pelajaran berharga juga bagi saya :)

Demikianlah NHW 1 yang telah saya kerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Semoga tidak hanya menjadi tulisan lalu dilupakan namun justru menjadi pengingat dan penyemangat diri yang sering alpa kini. Allahuma aamiin.

Calon BudanTriha
Mabun NusaNTara
Reisa Dara Rengganis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar