Senin, 19 Desember 2011

Kembali bersama kalian kemarin


Kembali bersama kalian kemarin
Berterima kasih sekali kepada sahabat saya, Dita S. yang tanpa angin dan hujan mengajak kami bertemu untuk sekadar melepas rindu. Ajakan yang mendadak tanpa rencana jauh-jauh hari sebelumnya ternyata malah membuat kebersamaan tak terduga ini terjadi. Saat itu aku baru saja selelsai mencetak foto-foto wisudaku. Sudah lama sekali memang aku ingin mencetaknya tapi belum sempat-sempat. Sampai akhirnya ditanggal 12 desember kemarin ketika aku sedang kosong alias tidak ada jadwal mengajar aku mewujudkan keinginanku untuk menctak foto-foto indah itu. Foto-foto bersama keluarga dan teman tercinta. Sengaja aku mencetaknya agar bila sewaktu-waktu rindu aku bisa segera melihatnya tanpa perlu membuka file melalui laptop.  Dana untuk mencetak foto pun sudah aku siapkan. Aku ambil dari sebagian gajiku di bulan November kemarin. Aku menghabiskan sekitar 120 ribu rupiah untuk mencetak lebih dari 120 foto. Saat menunggu  hasil cetakan selesai iba-tiba dita, teman akrab yang biasa kusapa dicil mengirimi aku pesan mengajakku bertemu dan berkumpul dengan Rissa dan meri. Wah sudah lama sekali setelah lulus kuliah kami tidak pernah kumpul berempat. Karena kebetulan aku sedang berada di luar dan lokasi ketemuannya yang berdekatan akupun segera mengiyakannya. Tak sampai setengah jam foto yang kucetak selesai. Sebelum sempat melihat satu-persatu hasil foto aku pun segera menyetop angkot untuk segera menuju ke gramedia, tempat aku janjian dengan meri karena ternyata meri sudah sampai di sana duluan.  Tak sampai setengah jam aku pun sampai ke gramedia. Segera saja aku menitipkan tas dan menyusul meri yang sudah berada di lantai atas. Aku menemukan sosok meri. Masih setia ia dengan tas ranselnya. Dandanannya sedikit berubah… ia terlihat lebih rapi menurutku. Kulihat ditangannya tergenggam sebuah buku. Ronggeng dukuh paruk karya ahmad tohari dengan cover pemain filmnya. Ketika kutanya dia  bilang untuk hadia ulang tahun sahabatnya. Ketika kutanya ternyata dia sendiri belum sempat membaca karya itu. Dia menyesal karena selama berkuliah di program studi Indonesia belum sekalipun membaca karya itu. Aku sedikit tertegun karena aku pun demikian. Maksudku, banyak karya sastrawan terkenal yang belum sempat aku sentuh selama berlkuliah. Bahkan aku berkenlan dengan ronggeng dukuh paruk saat aku sedang menjalani masa-masa skripsiku. Itupun berkat bantuan Pak Sunu Wasono selaku dosen pembimbingku.
Selain membeli buku itu, meri juga membeli buku hujan dan teduh karya wulan… akh aku lupa wulan siapa. Ya…. Aku memang tahu, bahwa meri suka sekali segala sesuatu yang berkaitan dengan hujan, gerimis, dan keteduhannya. Sama seperti gifani… temanku yang lain. Selesai membayar dua buku itu di kasir entah kenapa kami berdua merasa sangat haus. Sempat bingung mau melepaskan dahaga ini sampai akhirnya pilihan kami tertuju pada dunkin donat di samping gramedia. Meri mentraktirku donat coklat. Rasanya memang nikmat. Harganya juga lumayan mahal menurutku. Hmm…. Tak berapa lama rissa mengirimi pesan. Dia sendirian sudah ada di margocity… kami pun akhirnya menyusulnya. Saat menemuinya, kulihat ia sedang asyik memilih-milih sepatu. Dandanannya sedikit banyak perubahan. Hiasan di mata dan pipi terlihat begitu nyata. Yaaaa memang teman-teman semenjak lulus kuliah banyak berubah. Memang harus berubh sepertinya. Aku pun juga nantinya entah kapan pasti berubah. Tak berapa lama saat kita berkumpul, dicil, sang pencetus ide pun muncul. Kami pun sedikit sibuk mencoba-coba sepatu tanpa kami sadari lupa tujuan awal… mau makan atau karokean… ya… meri memang telah menjanjikan untuk mentraktir kami setelah kepulangannya mengikuti acara seagames.  Muter-muter tidak karuan, tapi entah kenapa kami senang teruatama aku. Sudah lama aku merindukan mereka. Aku memang seperti anak kecil. Kami bingung mau makan apa. Pilihan dari makanan yang sudah pernah terasa dilidah samapai belum. Akhirnya setelah sempat berdisusi panjang, kami memutuskan untuk makan di sebuah rstoran di lantai dasar ujung. Aku lupa namanya… tapi, aku hapal tempatnya. Sangat nyaman dan sepi. Ya iyalah pengunjungnya Cuma kami seorang. Tapi entah kenapa suasananya memang cukup nyaman dan menyenangkan. Kami memasan berbagai macam makanan. Dari nacos, spageti, pizza hingga sweet pizza. Kami memilih makanan yang memang terekomendasi. Makanan pertama datang, nacos… seingtku harganya sekitar 19 ribu rupiah. Kami semua tertawa saat makanan itu tiba. Yang kami hayalkan adalah kentang yang berlumur saus khas meksiko… tapi yang datang adalah kerupuk pangsit dengan saus sambal dan keju mozarela. Hahahahahhaha kami berempat tertawa dan mngatakan bahwa kami bisa membuat makanan seperti ini. Tak lama kemudian…. Salad ayuran datang. Kami lebih tertawa lagi karena ternyata saladnya hanya terdiri dari daun selada dengan irisan bawang Bombay yang diberi mayonnaise…. Kami pun mengatakan lagi bahwa bisa menghasilkan makanan itu. Spageti pun datang… rasanya memang enak sekali karena taburan lada hitam begitu terasa nikmat di lidah. Pizza kami pun datang, dengan lapisan yang super tipis dan irisan daging yang super tipis pula kami mulai mencoba. Rasanya menurut rissa seperti oncom, kadang berubah rasa menjadi tempe. Dasar….. kami memang lidah Indonesia. Hahahahahahahah sweet pizza pun datang, taburan nanas yang tertata rapi dengan taburan kismis dan keju menggugah selera kami. Makanan kami habiskan secara berebutan. Seperti suku bar-bar. Tapi kami senang… karena sampai kekenyangan. Hahahahah beberapa makanan masih menyisa… diam-diam kami pun membungkusnya dan memasukkannya ke dalam tas… tapi itu kerjaannya rissa sih… heheheheh… dicil sang pencteus ide pun tetap pada pendiriannya ingin karokean. Dan akhirnya kami pun mengiyakan terlebih ia memang ingin mentraktir.  Assyiiiikkkkkkkk kami menyanyi mulai pukul empat hingga menjelang magrib. Sebelumnya kami berpisah duluan dengan meri karena ternyata ia ada tugas. Dan tinggal kami bertiga menghabiskan lagu. Kami bertiga sempat duet menyanyikan lagu tanga. Lagu terakhir. Heheheheh
Sebelum keluar dari tempat karokean, teman rissa datang. Rissa ada janji dengan temannya setelah menghabiskan waktu bersama kami. Tapi sebelumnya kami sempat mencari-cari dan mencoba sepatu karena rissa memang sedang ingin membeli sepatu dan belum sempat mendapatkannya tadi. Bukannya rissa duluan, tapi malah dicil duluan yang dapat. Heheheeh dasar. Oke cukup sekian cerita kemarin. Hari ini aku di rumah saja…. Menghabuiskan siangku dengan memanjakan mata, perut, dan hati J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar