Selasa, 22 Juli 2014

Perjalanan


Jeng-jeng…. Hayo ngaku pasti di antara kalian ada yang merindukan tulisan saya. Sama… saya pun begitu. Oleh karena itu di malam indah nan penuh cahaya bintang yang gemerlapan (Lihat di atas langit dari tanah Ciloning Desa Karanganyar) saya akan menorekan kisah kasih perjalanan sang biduan pemuda dan pasangannya. Ceilah…

Pemuda itu sebut saja namanya Wira. Naman aslinya Tri Wiranto yang tak lain dan tak bukan adalah pangeran belahan jiwa sang penulis, yakni saya sendiri xixixixixi. Oke lanjut… kenapa saya buat judulnya sebagai perjalanan? Hal ini tak lain dan tak bukan karena memang pada tulisan saya kali ini akan membahas seputar perjalanan yang telah dilalui oleh sepasang kekasih dengan penuh gelora dan semangat membara untuk menjalin tali silahturahmi pada keluarganya.

Perjalanan…

Lalu hanya sendiri
Kini ada yang temani, menjaga, dan melindungi

Oke… setelah resmi menyandang status sebagai seorang istri dari Ny. Wira, niat saya untuk melakukan perjalanan akhirnya terlaksana juga. Tentu dengan dukungan moril dan materi dari suami, perjalanan yang berlangsung dari 21 April 2014— 21 Juni 2014. Wew sungguh perjalanan yang cukup panjang bukan?

Rute perjalanan kami Alhamdulillah masih kisaran Pulau Jawa. Tempat mana saja yang kami pijaki? Ini dia: Jakarta Kota, Sidareja, Gandrungmangu, Purwoketo, Jogjakarta, Solo, Surabaya, Malang, Tumpang.

Weitssss lumaya juga perjalanan ini. Selain membutuhkan banyak tenaga ekstra (karena kami banyak numpang istirahat di sana sini) juga membutuhkan materi yang lumayan (Alhamdulillah karena niatnya silahturahmi jadinya rezeki mengalir tanpa henti) Allah memang Maha Kaya. :*

Semua perjalanan yang kami lalui tak lepas berkat dukungan doa dari orangtua yang senantiasa menaungi kami agar selamat sampai kami berpijak. Maksudnya selamat sampai mana saja gitu. Heheheh yang kedua semua perjalanan kami pun terdukung secara tidak langsung oleh alat transportasi masal yang murah meriah, aman, dan nyaman (Tanpa bermaksud promosi) secara khusus kami berdua mengucapkan terima kasih kepada PT Kereta Api Indonesia yang dengan setia mengantar kami ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Oh iya jasa bus juga namun tak sebanyak kereta api. Heheheh

Dulu, saya terbiasa menikmati perjalanan menggunakan kereta api sendiri. Ngebolang ke sana kemari sendiri (secara fisik) kalau secara batin saya ditemani oleh malaikat Raqib dan Atid. Kalau Allah mah udah pasti tentulah yah. Setelah prosesi 19 Maret 2014 itu terjadi maka ke manapun saya pergi (terutama untuk perjalanan yang jauh) Insha Allah harus dengan izin suami dan sudah barang tentu kalau suami bisa ikut ya dengan suami. Cieeeeee yang udah punya suami kayanya bahagia banget kalau kata suaminya disebut berualang kali. (Biar yang sebelah Geer… maklum nulisnya di samping suami sih) hehehehhe. Tn. Wira melirik

Dulu, kalau perjalanan paling lama seminggu atau dua minggu (tergantung lamanya menginap di rumah saudara) habis kalau kelamaan nginap nggak enak juga sih, apalagi kalau saudara sering tanya: Kapan nikah? Perasaan kalau udah denger pertanyaan ini dilontarkan kuping tetiba panas dan memerah kalau hati sih merapal doa.. “Ya Rabb kapan Engkau pertemukan hamba dengan lelaki soleh yang akan melengkapi hidup hamba agar dapat bersama-sama beribadah kepadamu.” Cesssss…

di ujung sana di waktu yang sama, Pemuda Wira pun sedang merapal doa " Ya Allah, Tuhan seluruh alam yang senatiasa memberi yang terbaik untuk hambaNya. Perkenankanlah diri hamba untuk melengkapi separuh agama hamba. Mudahkanlah hamba bertemu dengan tulang rusuk hamba yang soleha, Semoga Engkau mempertepat dalam mengabulkan doa hamba" Cesssss

pada akhirnya doa-doa tersebut bertemu dalam nyata yang berujung cinta... cinta untukNya, mengharap ridhoNya. aamiin

Sekarang…. Jeng-jeng-jreeeeeengggggg…. Setelah menikah… wussss wessss wossss ucapan selamat bergegas muncul mengiringi perjalanan kami dari rumah saudara yang satu ke rumah saudara yang lain (Maklum nggak semua saudara saya bisa menghadiri pernikahan kami yang jatuh tepat di hari Rabu yang tak lain dan tak bukan adalah hari kerja) Toh tidak semua saudara yang bisa kami beri kabar karena memang acaranya sederhana sehingga kami bersilahturahmi sekaligus memberi kejutan. Heheheheh

Awalnya niat kami ngebolang ke rumah saudara-saudara paling lama hanya dua sampai tiga minggu saja…. Namun ternyata semua bablas melebihi target kami karena kebanyakan dari mereka meminta kami untuk menginap lebih lama. Ya sudahlah karena tidak ingin mengecewakan ya kami iyakan saja. Alhamdulillah bahagiaaaaanyaaaaaaaaa

Perjalanan yang kami lalui, terutama saya sendiri merupakan perjalanan yang amat menyenangkan meski beberapa kali ada perbedaan pendapat diantara saya dan suami. Yah maklumlah namanya juga penganten baru… masa-masa penjajakan, lebih –lebih saya kenal dia tak sampai sebulan. Heheheheheh

Perjalanan…
Kami mencari tahu
Kami saling mengerti
Kami memahami
Dan indahnya perjalanan jika senantiasa mengingat Allah

Dari perjalanan itulah banyak pelajaran yang bisa kami ambil. Perjalanan yang kami lalui merupakan langkah awal kami dalam menapak perjalanan yang sesungguhnya. Dan menuju padaNya secara bersama-sama merupakan pelengkap jiwa tiada tara.

Suatu saat nanti mungkin kami akan melakukan perjalanan lagi, namun tidak hanya berdua… bisa saja bertiga atau berempat dengan anak-anak kami nantinya. Aamiin

-Desa KarangAnyar-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar