Sabtu, 23 April 2011

tentang kamu part1

Tentang Kamu part 1(cerbung)

Ini semua tentang kamu.. ya hanya tentang kamu. Kamu ingat, kita sudah lama berteman lewat yahoo messanger mungkin sekitar 5—6 tahunan. Ya pertemanan kita lewat dunia maya telah berlangsung saat pertama kali aku memiliki email “biscute_yummy” tepatnya saat aku duduk di kelas dua SMA. Saat itu pikiranku masih polos dan semua orang yang aku ajak chating selalu aku jadikan teman dalam list messangerku. Walaupun ketika aku sedang online dan kamu sedang online kita jarang bertegur sapa bahkan untuk menyapa hai saja rasanya enggan. Hal ini hampir berlangsung hampir selama empat tahun… sampai akhirnya aku duduk di perguruan tinggi di semester empat atau lima akhirnya kamu menyapa aku duluan. Dan tetap seperti biasa sapaan hanya berakhir dengan sapaan “ok terima kasih”.
Jujur saat itu aku masih saja selalu lupa tentang kamu… bahkan untuk sekadar mengetahui nama umur dan lokasi keberadaanmu aku saja tak pernah ingat kecuali nick emailmu. Tapi anehnya kamu selalu ingat siapa aku, umurku, bahakan menanyakan kuliahku. Semuanya biasa saja benar-benar biasa saja. Sampai akhirnya ketika aku duduk di semester delapan. Saat itu aku baru punya modem internet jadi aku selalu online, entah mengapa sampai saat ini aku setia mempertahankan nick yummy_bicute yang mungkin menurut orang-orang nick ini agak alay. Hahahahahahaha. Tapi aku juga punya email yang benar-benar profesional kok.
Aku masih ingat malam itu, malam saat aku sedang suntuk oleh skripsiku yang mandeg karena berbagai masalah keluarga yang sedikit mengganggu pikiranku. Setiap suntuk aku selalu menghabiskan waktuku dengan chating… ya… aku suka sekali dengan chating… berkenalan dengan orang melalui dunia maya hanya untuk sekadar pembuang rasa bosan dan penat. Dan entah kenapa saat aku masuk atau bergabung dalam room layanan dalam yahoo messanger tak kutemukan orang yang asyik untuk aku ajak mengobrol. Dan entah mengapa saat itu mataku tertuju pada nick yahoomu. Aku pun langsung mengklik dua kali pada namamu dan tiba-tiba saja aku menyapamu seperti ini “masih inget gue”
Nggak sampai dua menit kamupun langsung membalas “masih, anak UI jurusan Sastra kan?” wah… ingatanmu sangat kuat. Akhirnya kita pun mengobrol saat itu. Bahkan obrolan yang kurasa ngalor ngidul bisa kamu imbangi dengan mudah. Setidaknya kamu tahu segala-galanya tentang aku, walaupun tidak semua. Sedangkan aku?hmm mengetahui namanu saja tidak. Yang aku tahu kamu sudah kerja saja dan belum menikah.
Semenjak saat itu aku menganggapmu sebagai sahabat dunia maya paling berharga yang aku punya. Kamu agak sedikit tertutup sedangkan aku begitu sangat terbuka denganmu. Setiap aku ada masalah apapun kamu selalu bantu cari solusi… masalah skripsiku tentang orang difabel pun kamu tahu dan ngerti banget…bahkan kamu bantu aku nyari bahan-bahan untuk itu. Bahkan untuk masalah pacarku saja kamu mau dengar dan kadang ngasih nasehat. Pokoknya aku ngerasa deket dengan kamu walau sekalipun kita nggak pernah ketemu, bertatap muka bahkan tukeran foto. Semua hanya pyur sahabat lewat media itu.
Karena kesibukan kuliah dan berbagai macam hal hampir seminggu kita nggak pernah chat lagi. Sampai akhirnya saat itu aku masih ingat tanggalnya, 28 februari 2011… aku diputusin pacarku (padahal kami berencana melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius setelah aku lulus nanti) yah awalnya sih agak berat menerima itu… tapi aku beryukur juga sih… karena sekarang aku tahu dia yang sebenarnya… lelaki pengecut, pecundang, dan tak bermoral. Saat itu aku langsung curhat ke kamu… dan tumben-tumbennya kamu hanya menanggapi itu dengan sederhana. Hmfff kamu memang aneh dan sulit ditebak… kupikir dengan aku cerita ke kamu, kamu bisa kasih solusi atau sekadar nasehat. Tapi entahlah kamu hanya jawab secara singkat. Agak kesal sih tapi ya sudahlah. Hingga akhirnya, pagi-pagi aku terbangun aku mendapat tiga rangkaian pesan darimu—sebelumnya kita telah bertukar nomor—yang membuatku agak aneh dan bingung. Kamu bilang kamu telah melakukan kebodohan dalam hidupmu, kamu bilang kamu menghancurkan cita-citamu, dan kamu bilang kamu laki-laki terplinplan sedunia. Aku jelas nggak ngerti waktu itu maksud smsmu apa. Ketika aku balas smsmu… kamu malah tidak membalas.
Kamu memang aneh… malamnya ketika aku online buru-buru aku mempertanyakan itu… dan saat itulah sedikit demi sedikit aku tahu tentang kamu. Kamu bilang kalau kamu habis ditolak oleh cewek… bahakan kamu sudah berniat melamarnya… saat itu habis-habisan kamu curhat ke aku. Aku mendengarkan, merasakan karena pada saat itu posisiku juga sedang sakit hati. Walaupun beda ya. Entah kenapa tiba-tiba suatu hari kamu ngajak aku untuk ketemuan dan aku ingat kamu bilang sendiri ke aku kalau kita hanya sahabatan, nggak boleh kecewa saat ketemuan walaupun tampang kita nggak sesuai dengan harapan. Dan akupun setuju, niatku benar-benar lurus hanya sahabatan denganmu. Nggak lebih. Kamu ingin kita ketemu agar persahabatan yang terjalin di dunia maya ini benar-benar terealisasi di kehidupan nyata. Tak seperti orang-orang kebanyakan yang biasa ngajakin orang ketemu di suatu tempat seperti mal kafe dsb. Kamu tiba-tiba saja minta alamat rumahku karena kamu berniat menemuiku secara baik-baik di rumah. Ya akhirnya seminggu setelah itu kamu ngajak aku ketemuan. Kebetulan saat itu aku sedang berkunjung di rumah orangtuaku di daerah yang amat sangat kau ketahui. Kupikir kau tidak akan datang, tapi ternyata kau datang juga.
Rasanya saat itu kaku… kalimat-kalimat guyonan yang biasa keluar di media messanger tak keluar sepatahpun. Kita sama-sama kaku, dan untuk memecah kekakuan itu kau mengajakku pergi ke luar mencari tempat untuk sekadar mengobrol setelah sebelumnya kau berpamitan ke keluargaku untuk mengajakku pergi.
Obrolan itu pun akhirnya pecah… kau cerita tentang wanita pujaanmu… dan aku yang biasanya cerewet saat itu hanya bisa terdiam mendengarkan dirimu bercerita… tentang dirimu… ya hanya tentang dirimu… rasa sakit yang kau rasakan. Entah aku ngerasa kamu sedikit lebai… padahal aku juga lebai sih… kamu bilang sakit hati banget… iya sih aku tahu… pasti sakit hati banget. Tapi, aku pikir kalau cowok bisa dengan mudah aja ngilangin rasa patah hati, ternyata enggak juga toh. Kamu saat itu terlihat sedikit hancur… putus asa dsb. Aku bsaat itu hanya bisa memberikan motivasi semampuku. Sampai akhirnya mukamu sedikit cerah dank au bilang sudah agak bisa melupakan rasa sakit hati itu. Akhirnya kita membicarakan hal lain, tapi tetap saja kamu yang menjadi topik utamanya.
 Kamu ternyata lulusan teknik perguruan tinggi negri di Bandung. Makanya aku sedikit paham betapa kaku dan tidak terbukanya kamu. Kamu cerita sedikit tentang keluargamu dan sampai akhirnya kau menanyakan rencana hidupku setelah lulus nanti. Entah kenapa dengan tiba-tiba dan sedikit dengan nada bercanda kau bilang ingin menikahiku. Aneh… kamu orang teraneh yang pernah aku temuin. Untung waktu itu aku hanya menganggap kata-katamu sebagai banyolan belaka. Tapi entah kenapa kamu selalu mengulang-ngulang perkataan itu bahkan sampai saat ini. Memang aku pernah bercerita bahwa aku ingin menikah setelah lulus… tapi waktu itu rencanaku bukan sama kamu. Hmfff. Kamu memang aneh
Sebenarnya banyak kisah yang mau aku curahkan tentang kamu… tapi aku ingin tahu dulu ini endingnya kaya apa? Aku nggak mau gegabah menulis seperti cerpen-cerpenku yang kubuat dengan akhir cerita bahagia. Takutnya nanti ini malah berakhir duka lara… Tapi setidaknya aku bisa mencurahkan sedikit tentang kamu… walau jujur sebenarnya aku ingin tahu kamu punya maksud apa? Sampai ini ditulis pun aku masih nggak tahu maksud kamu apa,  terima kasih karena kamu selalu menemani akhir pekanku sampai saat ini. Aku takut jadi berharap dan sebaliknya dengan kamu… Please… semoga waktu ini dan itu cepat berlalu. Biar aku tahu jawabannya…

                                                                                                                                 Depok, 17 April 2011




Tidak ada komentar:

Posting Komentar