Senin, 14 Januari 2013

Malas ya... hayoo



Malas ya?

Setiap orang ada kalanya berada di titik itu. Rasa rajin saya yang dulunya membahana seiring jalannya waktu pada masanya gugur juga. Satu demi satu semangat itu kandas. Lalu siapa yang harus disalahkan dan harus mempertanggungjawabkan itu semua? Jawabannya ya saya sendiri. Siapa suruh semangat luntur? Sebenernya kalau mau dipikir-pikir juga siapa yang mau semangatnya luntur? Maunya tuh semangat on terus tapi apa daya rasanya lingkungan nggak atau lebih tepatnya kurang mendukung.Ya gusti pangeran. Seandainya saja saya nggak berada di masa ini lalu berada di masa yang mana?
Kesannya seperti meratapi hidup. Tapi memang kenyataannya demikian. Apa sih yang dicari dalam hidup ini? Yang pasti yang bakal datang tuh kematian. Mati ya… mati harga pasti nggak bisa ditawar-tawar lagi. Sebelum mati apa yang mau dipersiapkan? Sudah punya bekal untuk penerangan selama di kubur nanti? Bukannya kamu takut gelap?
Ya gusti kalau saja saya tahu saya mati kapan mungkin ada masanya saya bersenang-senang dulu baru benar-benar beramal. Pada kenyataannya mana? Yang ada saya nggak tahu mati kapan dan yang pasti saya harus segera siap sedia.
Masya Allah maafkan hamba yang senantiasa kufur nikmat. Beneran deh ini mah. Makasih loh Allah hamba udah diingetin lewat kalimat-kalimat hamba sendiri. Ini nih yang kadang memicu kelahiran semangat baru dalam hidup. Alhmdulillah. Nggak sia-sia ya nulis asal-asal kaya gini barusan. Yuk sa… persiapkan amal terbaik untuk nanti di sana. Bukankah menjalani hidup dan menghadapi persioalan hidup sebagai salah satu bentuk Ibadah. Dan di sini terbukti manusia itu sering dan senang berkeluh kesah. Termasuk saya…. Termasuk saya…

Ampun Gusti Pangeran Allah. Ampunn… 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar