Kamis, 13 Desember 2012

Ayah: boleh kupinjam, tubuhmu?

Ayah, boleh kupinjam tubuhmu?

Badanmu sudah merapuh

Lelahmu sudah berlabuh

Bolehkan kupinjam tubuhmu saat subuh?

Saat ayam-ayam membangunkanmu untuk memulai hari, diawali dari memuja Rabbi berlanjut mencari sesuap nasi. Kupinjam sebentar saja agar tubuh dan pikiranmu lebih leluasa bersandar dengan rajutan asa yang ingin kau sampaikan pada Nya


Ayah, boleh kupinjam tanganmu?

Urat-urat tanganmu sudah merekat

Kulitmu yang halus sudah berkerat

Boleh kupinjam tanganmu sesaat?

Sebentar saja kupinjam agar bisa kupijat dan kuobati luka di tanganmu secara cermat. Luka yang muncul saat tangan-tanganmu bergerak mengais rezeki hingga senja habis kau susuri


Ayah boleh kupinjam kakimu?

Telapak kakimu kini melepuh

Menerjang waktu bepuluh peluh

Boleh kupinjam kakimu yang kini sepuh?

Yang senantiasa kauandalkan dalam menghabiskan masa.

untuk melanglangbuana berbagai benua. Pinjamkan aku sesaat saja, untuk sekadar kuraba dan kurasa

Sudah sejauh mana benua-benua yang telah kau kunjungi dan kuasai

Untuk menghidupi kami: anak-anakmu ini.


Dear ayah yang kurindukan tapi jarang kutemui. Yang kucintai meski sering meleset janji. Yang menua meski berjiwa muda. Yang kami cintai dengan segenap relung hati

^_~√


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar