Sabtu, 17 November 2012

Allah Sayang Padaku

Semangat Malam


Ini sebenarnya pemaksaan tangan. Nggak ada alasan untuk nggak ngetik karena Allah sudah kasih fasilitas dengan berbagai macam cara. Oke2 baiklah kisah ini dimulai saat saya menaiki angkutan umum 03 jurusan parung-depok hari ini. Semua biasa saja dan tak terjadi apa-apa sampai akhirnya saya berpikir betapa sayangnya Allah pada saya.


Kenapa berpikir kaya gitu telat, eits lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Hampir selama dua minggu ini saya merutuki nasibku sendiri. Nasib? Lebai amat. Biarin suka-suka sayalah ya.


Hampir dua minggu ini saya sudah tidak lagi mengendarai motor. Yup, motornya udah nggak ada alias dijual, lagian motornya juga bukan motor saya. Hohoho. Awalnya berat banget nggak ada motor. Apa-apa harus naik angkot. Angkot yang mengalami berjuta alasan untuk tidak tepat waktu. Maksudnya? Yah kalau naik angkot risikonya bisa tua dijalan karena kelamaan entah kelamaan ngetem atau kelamaan macet. Kalau naik motor kan enak bisa salip sana salip sini.

Beberapa minggu lalu sedih nggak ada motor serasa dunia berakhir (lebai.com) yah nggak gitu juga sih, intinya ke mana-mana jadi nggak praktis lagi. Tapi itu kemarin-kemarin, lalu-lalu, dan dulu-dulu. Di angkot tadi saya seperti menemukan jawaban atas pertanyaan saya ke Allah. Kenapa saya nggak ada motor lagi? Dan Allah Maha teliti Maha mengetahui. Tahu nggak, Dia sayang banget sama saya dan kita semua. Bayangkan saudara-saudara, dengan tidak adanya motor sekarang ini saya tidak cepat masuk angin, maklum kalau naik motor saya biasa kena angin selama satu jam (perjalanan depok-bintaro). Tapi sekarang sudah tidak lagi. Saya ngekos dan merasakan indahnya naik angkutan umum.

Dengan naik angkutan umum selain saya menjaga tubuh agar tidak cepat lelah karena bisa tidur saya juga memberi kesempatan pada pak supir untuk mengais rezeki. Sekarang udah jarang orang naik kendaraan umum karena rata-rata udah pada punya mobil dan motor.

Selain itu dengan tidak adanya motor saya menjadi orang yang tak lagi melanggar lalu lintas karena sampai sekarang saya juga belum memilki sim.

Dan semenjak saya naik angkutan umum saya terbiasa menikmati orang-orang di sekitar saya yang terkadang menjadi inspirasi dalam kisah fiksi yang saya buat.


Motor, dengan tidak adanya kamu awalnya saya memang kecewa tiada tara. Tapi sekarang saya yakin pasti ada sesuatu dibalik ini semua dan sedikit demi sedikit Allah akan membukanya untuk saya. MAKIN CINTA SAMA ALLAH, RENCANANYA SELALU INDAH. maaf ya Allah kemarin sempat marah-marah. Sekarang insha Allah paham. Engkau punya rencana indah untukku. Aamiin :')


"Kak reisa, apa kabar? Seorang gadis kecil tiba-tiba menyapa saya saat  sedang menerawang pikiran tentang motor. Sayapun membalas dengan tersenyum. Agak lupa-lupa ingat gadis ini siapa.

"Ini kara Kak, murid kakak di GO dulu"jelasnya sambil memperbaiki posisinya. Akupun mengangguk.

"Mau ke mana dan dari mana?"sayapun bertanya pertanyaan konyol sederhana. Dia tersenyum.

"Ke RS kak, temen aku kecelakaan motor kemaren. Sekarang di RS Mitra" jelasnya tersenyum simpul. Tiba-tiba saja hati berdegup. Ya Allah terima kasih atas lindungan Engkau selama ini kepadaku :')


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar