Sabtu, 09 Maret 2013

Tuhan, aku nelangsa

Tuhan, aku nelangsa

Laraku di ujung tudung

Sudah kubolak-balikan tapi tak kunjung reda

Nelangsaku parah, separah awan hitam pekat yang berujung hujan

Apa aku harus mati, Tuhan?


Tuhan, aku nelangsa

Merasa tertinggal atau lebih tepatnya ditinggalkan.

Seperti sungai hitam pekat yang tak mengalir karena mampat.

Apa hatiku harus cekat?


Tuhan, aku nelangsa

Bahagiaku sudah tergilas lapisan ozon yang kian banyak bolong

Lebih seperti gosong, tak enak, pahit.


Tuhan, aku nelangsa

Kuminta pada Engkau dengan teramat sangat. Aku bersujud meminta pada dzat yang laik kuminta. Engkau laik kuminta karena Engkau pencipta segala, ya segala dan asa

Kembalikan hatiku yang dulu Tuhan

Atau jika tidak terpaksa, berikan aku hati yang baru


Tuhan, aku tidak ingin nelangsa. Sedih rasanya, hidup seperti tiada guna. Jangan biarkan aku nelangsa. Maaf Tuhan, jangan sedih membacanya.


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar