Kamis, 03 September 2020

Jurnal Komprod 1

Bismillah setelah belajar tentang Materi Komunikasi Produktif baik kepada dirinsendiri, pasangam, anak, maupun keluarga akhirnya masuk ke sesi tantangan.


Semoga bisa konsisten menjalankan tantangan selama 15 hari ke depan.
Kali ini komprod yang saya lakukan objeknya ke diri sendiri dan anak-anak.


Tantangan yang saya hadapi adalah anak-anak yang tak lain dan tak bukan adalah jagoan Nusa N Tara suka sekali melempar-lempar mainan. Pertama yang suka melempar adiknya. Lalu sang kakak malah ikut-ikutan.


Berkali-kali saya ingatkan jangan melempar mainan. Namun mungkin komunikasi yang saya gunakan kurang efektif dan produktif. Karena saya menyampaikannya kebanyakan bumbu alias panjang lebar dan bertele-tele.


Aha, karena kemarin sudah belajar komprod saya mengusahakan berpikir dulu bagaimana caranya agar saya bisa menyampaikan pesan kepada dua jagoan agar mereka bisa menerima pesan saya dengan baik. 


Setelah saya berpikir barulah saya sampaikan kalimat efektif secara terang atau jelas, singkat, lugas dan mudah dipahami anak.

"Mabun nggak suka kalau Mas sama adik lempar-lempar mainan. Kalau kena kan sakit"

"Mabun minta tolong banget, Mas sama Adik jangan lempar-lempar mainan ya, kalau kena sakit."


Saya sampaikan kalimat itu berulang-ulang dengan bahasa yang halus sambil membelai-belai mereka. Biasanya kan pakai esmoni tingkat kecamatan apalagi kalau sudah riweh. Alhamdulillah sekali 2 kali diberitahu dengan tatapan mata dan ekspresi penug cinta seketika itu juga dua jagoan minta maaf 😂😂😂.


Alhamdulillah.


Meski beberapa jam kemudian mereka ingin melakukan lempar-lempar mainan lagi tapi Mas nya tiba-tiba inget dan kasih tahu adiknya. 


"Jangan lempar-lempar mainan dek, kata mabun kalau kena kita nanti sakit"


Alhamdulillah... Masnya udah paham. Kalau adiknya masih setengah-setengah. Kadang ingat kadang khilaf 😂


Tapi satu hal yang saya sadari ternyata memang jika ingin menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang lembut sampainya ke mereka akan lebih enak. 


Biasanya saya kalau menyatakan rasa tidak suka atau tidak boleh senantiasa dikemas dengan intonasi tinggi dan kalau hilaf mata pakai acara mau keluar segala 🙈


Semoga saya bisa konsisten dan selalu ingat untuk menyampaikan pesan dengan kalimat yang jelas dan bahasa yang lembut dan menyenangkan. InsyaAllah anak akan paham.


Oh iya satu lagi temuan yang saya temui ketika akan belajar bersama si sulung. Selalu saja Mas tidak menyiapkan peralatan belajarnya secara lengkap. Misal hanya sedia pensil tanpa penghapus. Jadi ketika ada kesalahan yang dibuat saya selalu terus bertanya penghapusnya mana? Dan Mas akan menjawab Gak tahu 🙈


Akhirnya saya mencoba memulai komunikasi produktif. Sebelum memulai pelajaran kami terbiasa dhuha berjamaah. Setelah salat dhuha saya mengingatkan mas untuk menyiapkan peralatan belajarnya.


"Mas siapakan alat tulisnya lengkap ya. Semuanya ada di tempat pensil kan. Nanti kalau sudah selesai dikembalikan lagi ke tempatnya".


Alhamdulillah hari ini saat belajar dia sudah siapkan alat tulisnya lengkap. Jadi saya tak perlu tanya-tanya lagi dimana alat tulisnya macam penghapus dll.


Alhamdulillah memang harus jelas, lugas, dan optimis juga agar pesan yang saya sampaikan dapat diterima dengan baik. Alhamdulillah.

Semoga besok saya lebih terbiasa menggunakan komunikasi produktif lagi. Aamiin ternyata dengan komunikasi produktif bisa menghemat energi dan kata-kata. 


Bintang saya hari ini 
⭐⭐⭐⭐


Alhamdulillah masih ada yang harus diperbaiki lagi. Belum bisa bilang sempurna karena masih belajar.

Khusus untuk adik karena usianya 2 tahun jadi memang harus lebih ekstra lagi. 



#harike-1
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar