Senin, 14 September 2020

Komprod 12: Feeling

Bismillah masuk tantangan hari ke-12 dan sekarang komunikasi produktif dilakukan baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.


Jadi sedikit horor ceritanya karena masih ada sangkut pautnya sama yang kemarin. Feeling seorang anak gak pernah meleset.


Dari pagi resah dan gelisah di rumah aja. Akhirnya teralihkan oleh domestik yang gak kelar-kelar karena kebanyakan ditunda. 


Lepas kelar baca ponsel. Ada pesan, 3 huruf saja. Nes!



Kata itu berarti banget buat saya. Ada kalimat yang tak tersampaikan dan justru bikin penasaran dan gak tenang. 

Langsung saja saya hubungi sang pengirim pesan yang tak lain dan tak bukan adalah mama


Ya mama

Mama mengabarkan dirinya akan diantar supir ke rumah kami di cilacap. Sepersekian detik saya menarik napas panjang dan menyatakan dengan perlahan serta ketegasan bahwasannya mama tidak usah datang ke rumah.


Ya Allah saya mengatakan itu demi kebaikan bersama. Terlebih mama dari zona merah. Mungkin iya mama tidak bawa virus tapi kan gak menjamin kalau beliau tidak membawa.


Iya ma, aku tahu mama kangen sama anak-anak (jagoan) aku pun kangen sama mama. Tapi apa boleh buat. Di sini ada peraturan baru kalau orang dari luar wilayah harus lapor dulu ke balaidesa. Apalagi dari Jakarta atau Tangerang.

Terlebih kalau tahu mama dari zona merah. Nanti bisa panjang urusannya. Apalagi di desa beuh gosip lebih pedes nanti urusannya jadi panjang kaya kereta api.🙈


Sebebarnya aku menangkap nada kecewa dari suara parau mama. Sungguh kami pun rindu tapi pandemi ini membuat kerinduan jadi lain ceritanya. Kami menjaga orang-orang di sini meski aku yakin sih mama gak terjangkit.


Corona ini lebih parah dari virus zombi. Parahnya karena dia gak kelihatan mana yang postif bahkan bisa gak begejala sekalipun. 


Apalagi orang-orang terdekat sendiri. Orangtua sendiri. Ya Allah ampunilah aku dan dosa-dosaku. Sungguh bukannya aku menolak silahturahmi mama. Tapi pernyataanku ini sesuai dengan anjuran pemerintah dan kisah teladan di zaman Umar saat ada wabah.


Aku berharap mama bisa paham
Mama bisa ngerti dan semoga perkataanku tidak melukai dan menyakit hati mamaku.

Aamiin aamiin aamiin

Ya Allah kalimat-kalimat penolakan dan larangan kunjungan yang kulontarkan sesungguhnya bentuk kasih sayangku pada keluarga kecil dan keluarga besarku. Semoga Engkau senantiasa meridhoi aku serta melindungi keluargaku dimanapun mereka berada.



Sedari tadi aku menyakinkan diri dan mengatakan pada diri bahwa semua yang kulakukan sudahlah tepat meski mengganjal hati karena aku membuat silahturahmi tak terjadi.


Its oke Reisa
Semua akan baik-baik saja

Aamiin aamiin aamiin Ya RabbalAlamiin



#harike12
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar