Rabu, 02 September 2020

KomProd Bunsay

Api Unggun komunikasi produktif
Oleh Kakawi : Tri Putri Yuniart dan Achya Nausatika
31 AGUSTUS 2020
Notulis: Reisa Dara 
Komunikasi Produktif (zona 1)

Komunikasi dilakukan oleh beberapa orang. Terkadang sesuatu yang disampaikan tidak diterima oleh baik oleh penerima. Jadi kita harus mengolah komunikasi jadi komunikasi produktif
Pesan yang disampaikan diterima dengan lawan bicara dan menghasilakan sestu sesuai tujuan.
Menyampaikan pesan dengan baik dengan mentransfer rasa kepada lawan bicara.
Tantangan dalam komunikasi produktif
Komunikasi dengan diri sendiri (misal berbiaca dengan diri sendiri yang merasa tidak bisa berkomunikasi dengan baik). Istilahnya mental block. Pemilihan diksi mampu membangitkan energy agar komunikasi bias berjalan dengan baik. Mengubah mindset pada diri dengan membicarakan hal-hal yang positif. Berpikir positif teruatama pada diri menjadi kunci.

(bagaimana pola komunikasi efektif dengan orangtua
Tetap menghilangkan mental block, belajar menggunakan diksi yang baik pada orangtua, dengan menghormati ortu. 

Kita sering kali dalam berkomunikasi terdapat tantangan misal respon dari lawan bicara tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Caranya memberikan jeda pada diri sendiri, telaah fakta, dan mendengarkan dan mencari respon terbaik dari si penerima. Lalu lanjutkan komunikasi.

Menggunakan konsep teko menuangkan sesuai isinya. Isilah diri kita dengan hal-hal positif agar kata-kata yang kita buat juga positif banyak yang bias dilakukan dengan cara membaca buku. Komunikasi produktif merupakan proses panjang yang terus dipelajari sampai menemukan formula yang tepat.

Tantangan bagi orang yang LDM terkait komunikasi dengan cara membuat program rutinitas berkomunikasi sesuai jam dan durasi yang ditentukan di waktu yang tepat

Menerapkan bahasa cinta yang dipenuhi verbal, sentuhan, dsb. Penuhi dan pupuk cintanya dulu agar komunikasi bias lebih produktif.

Tantangan: banyakin mengobrol, berbagi kebahagiaan bercerita dengan energi yang positif.



Respon orang lain adalah fakta yang kita terima dengan mengendalikan pikiran kita,beri kata-kata positif pada diri kita, jangan terlalu ddengarkan apa kata orang karena kita tidak bias mengendalikan omongan orang lain.

Gunakan teknik saklar pikiran dengan menitipkan hal-hal yang kita pikirkan dan belum selesai  melalui tulisan

Komunikasi produktif mampu mengembangkan hobi ngobrol yang positif.



Kakawi Tika

Komunikasi produktif bersama pasangan
Suami istri berasal dari budaya dan latarbelakang yang berbeda dan perlu dipahami bahwa 
1. suami adalah orang yang butuh kepastian. Sampaikan sesuatu yang jelas. Maunya apa. Inginnya apa?
2.Komunikasi dengan pasangan perlu sesuatu yang jelas dan waktu yang tepat.
Pasangan LDM butuh komunikasi yang jelas dengan cara membuat perjanjian dan menentukan pilihan waktu yang tepat kapan waktunya berkomunikasi. 
3.Gesture mempengaruhi komunikasi
4.Memastikan mata kita terfokus hanya pada suami
5.Selesaikan masalah sampai tuntas

Komunikasi dari dua kepala yang berbeda ketika ada dalam suatu masalah kedeankan nalar dibanding emosi. Jeda dulu pada saat emosi agar kita bias berikir apa yang bias kita lakukan.


Berkomunikasi bersama anak
Unik karena kita berbicara dengan sosok yang pandai mengkopi apa yang kita lakukan. Sampaikan dengan jelas kesalahannya apa dan memperhatikan emosi. Berikan jeda pada ddiri agar intonasi yang disampaikan tepat
Sampaikan apa yang kita inginkan : contoh 
Fokus pada solusi ketika anak melakukan kesalahan. Maka anak akan lebih berpikir lebih logis
Fokus pada masa depan
Senantiasa menyemangati anak dengan kata Bisa. Karena anak terlahir baik dan harus gunakan kata-kata yang baik. Pisahkan antara sosoknya terkait apa yang kita puji.
Contoh
Ibu bangga banget sama prestasi kamu (pujian)
Ibu tidak suka kamu berbicara seperti itu (kritik)
Focus pada prilaku.

Nasehat dan refleksi masa lalu.
Contoh: Dulu ibu juga pernah seperti ibu, ibu menyesal dan tidak akan mengulanginya
Mengalihkan perasaan dengan empati (kamu gagal tak apa nanti bias dicoba lagi)
Mengganti perintah dengan pilihan dulu.
Kak sebentar lagi mandi. Mau makan dulu atau mandi

Tantangannya
Anak tidak tahu apa yang kita mau. Tapi kita memahami apa yang anak kita inginkan dan tidak memaksa keinginan kita.


Gesture yang baik
Gesture yag baik saat mata kita dan suami sejajar atau berhadapan.

Jujurlah dengan anak bahwa apa yang diterapkan di rumah bisa juga tidak diterapkan orang lain. Perlu banyak komunikasi. Missal sampaikan dengan jelas bahwa 

Anak laki-laki tidak perlu kalimat yang panjang “ibu ingin kamu bersihkan mainan” di usia 4 tahun anak memang difase ego ingin dipahami dan diperhatikan.

Menjelaskan konsep nanti atau tunggu
Jika usia 5 tahun konsep nanti dan tunggu memang anak belum paham. 

Ke web bahasa kasih ada kuisoner terkait bahasa cinta kita dan bahasa cinta suami.
www.5lovelanguages.com

Biarkan anak berkreasi
Sebelum tidur ngobrol bareng anak flashback apa yang sudah dilakukan dengan memberikan pujian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar