Sabtu, 12 September 2020

Jurnal Komprod 10: Semua Baik-Baik Saja Rei

Bismillah

Afirmasi positif terhadap segala sesuatu memangbdirasa perlu. Terlebih pada diri sendiri.

Temuanku hari ini

Ada yang belum selesai dengan diri ini. Kejadian kemarin dan kemarinnya lagi seolah menjadi beban yang dibawa pada keesokan harinya.


Tadinya semua baik-baik saja namun karena sikap seseorang rasanya jadi tak baik dan tak nyaman.


Aku jadi tidak mengenali diri sendiri yang terkadang mudah emosi dan nanis menjadi-jadi.

Prilakuku terhadap jagoan dan ayahnya pun seolah luntur dengan kebaikan. Entah kenapa hari-hari diisi dengan bernyanyi 8 oktaf atau lebih.


Sudah berkali-kali kuingatkan dan kukatakan nampaknya memang belum ada jalan untuk penyelesaian terhadap sumber masalah utamaku.


Ada yang salah dengan cara berkomunikasiku bahkan sampai berkali-kali membuat jagoan tak paham atau berujung dengan kalimat penolakan atas pernyataan yang kulisankan.


Iya masalahnya ada pada dirikunsendiri dan berbuntut melebar kemana-mana.


Emosi pecah, tangis luruh, dan harmoni kebaikan mengupa sudah.


Tak ada ada sesungging senyum walau suami sudah kooperatif bersama anak-anak memberikan hiburan yang bahkan memcoba menarik ujung-ujung bibir agar tersenyum. Namun tak mampu.


Pelarian dari tenaga esmosi yang tak terbendung akhirnya disalurkan dengan bebikinan.


Yap, pagi ini bebikinan cilok seolah menjadi penyaluran emosi dan komunikasi yang tak bisa disampaikan dengan kata-kata.

Namun mood dan situasi ternyata mempengaruhi hasilnya juga. Biasanya nikmat dicerna namun hari inj jadi lain cerita dan rasanya.


Ada energi kesombongan yang diolah sehingga terpancar dalam setiap gigitannya. Ya Allah ....


Mampukah aku menjalanji kehidupan yang hanya sendagurau dan permainan belaka ini. Atau terkadang ini bagian dari titik terendah dalam kekuatan dan perjalanan. Hidup yang memang tak selalu mulus dan kadang terjal.


Andai saja waktu dapat diputar aku lebih memilih tak menjejak di sini dan nyaman dengan kehidupanku di Balaraja dulu.

Namun nasi telah menjadi bubur, komunikasi yang dulu tak produktif akhirnya menghasilkan kelaraan yang aku sendiri belum tahu sampai dimana ujungnya. Apakah kebahagiann yang menjadi penyambung dan penutup cerita.


Ayolah reisa semua akan baik-baik saja. Sebaik engkau menjalanintakdirmu dengan suka cita dan tanpa jera. 

Kapan aku bilang aku tak jera? Ah sudahlah.

Diriku dalam keadaan tak baik-baik saja. Begitu pula dengan hatiku. Dan bintangku hari ini adalah ⭐️ aku masih jauh tertingg dan terkubur dalam kelaraan. Semoga aku segera bangkit dan mulai perjuangan meski dimulai dari awal.


Lara yang sepi, hilang, dan kembali menjelma suka cita. Kunantikan kau datang, sekarang Jua


@reisarengganis



#harike10
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar