Jumat, 06 Juli 2012

24

24 tahun yang lalu
(kisah mama)


Ada kekhawatiran yang teramat sangat ketika perut ini mulai terasa berkontraksi. 
Padahal sepertinya bukan hari ini. 
Aku teringat kata-kata bidanku bahwa kemungkinan aku akan melahirkan antara dua atau tiga hari lagi. 
tapi mengapa aku khawatir dan cemas sekarang. 
bukan... aku tidak takut melahirkan. 
hanya saja di rumah sekarang sedang tidak ada orang. 
anak pertamaku sedang sekolah.
dan sekarang belum juga pulang. 
padahal sekarang adalah hari jumat. 
biasanya ia pulang cepat.
suamiku masih di kantor tentunya. 
apakah hari ini waktunya
yang ingin kulakukan saat ini hanyalah salat.
terlebih sudah berkumandang azan jumat
setelah salat aku merasa tidak kuat
kuputuskan untuk menghubungi suamiku
agar menemuiku di bidan tempatku biasa periksa
matahari melewati setengah hari.
kata bidan aku harus operasi. 
bayiku terlilit ari
aku sedih tak terperi
Tapi keajaiban datang menghampiri
Kuasa Ilahi selalu pasti
bayiku mengecap udara bumi tanpa operasi 
meski sedikit loncat dari tempat tidur bayi
meski dahinya tergores gunting operasi
ia cantik seperti bidadari.











123
tangan-tangan trampilmu tak mau berhenti
menguncir rambutku ala buntut kuda
atau tanduk kambing
sesekali kau kepang dua
lalu diberi pita merah muda
bedak penuh tak rata di muka
lalu kau bilang
senyum
1 2 3
kau foto aku
kau cetak
kau pajang
kau pamerkan
saat usiaku jauh
kau buka
kau tertawa
kau menangis
merasa banyak yang terlewat
tak selami hidupku
sepenuh 24
lalu kau bilang
waktu terlalu cepat






Sketsa Hujan
sudah kubilang
aku tak suka dijemput
terutama olehmu ma
aku takut kau hilang 
dibawa seseorang
dalam hujan
membawamu tak menemuiku
lalu aku bersandar pada kaca di ruang TK
menangis sejadi-jadinya
jangan kau jemput aku lagi ma
aku bisa pulang sendiri
dan kini saat aku sudah besar
kau benar-benar diambil seseorang





Kini
meski wajah tak bercermin usia
ia selalu berusaha semampunya
menjadi yang semestinya
dengan ciri dan kekhasan semata
kini
meski raga tak dekat dengannya
ia selalu berujar menyebut namanya
tanpa mengais sejejak rindu
tanpa mencari seklumit kasih
hatinya selalu berpaut
pada raga yang pernah setubuh
meski tak selama 9 purnama





USIA
Bila usia sudah tiba
ia tak bisa bernegosiasi
berbayar dengan waktu
bertambah meski berkurang
lalu
apa yang sudah saya lakukan?


Mama
Menjadi sejuk dalam panasmu
menjadi hangat dalam dinginmu
klise ditelinga
tapi itu lontaran hati
yang selalu berteriak saat melihat wajahmu
gurat-gurat yang selalu kau sembunyikan dalam tawa
kerinduan yang kau gantungkan
tak kauberikan langsung padaku
kau tutupi dengan selambu
aku mengintipnya
diam-diam kuambil
kusimpan dalam kotak cinta
setiap doa selalu kau sebut namaku
secara berulang untukku... untukku kebahagiaanku
Mama...



Selamat hari mama melahirkanku... :)
24 tahun yang lalu: Jum'at penuh cinta kasih i love you ma :)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar