Minggu, 01 Juli 2012

Kisah saya

Tulisan ini saya buat sebagai proses latihan untuk mulai jujur pada diri sendiri dan orang sekitar tentunya. :)


Percayalah ketika kamu punya keinginan dan tanpa lelah kamu meminta, berusaha, serta kamu yakin pada Dia Yang Esa... kamu pasti akan mendapatkannya tanpa disangka-sangka bahkan dengan cara yang cantik dan elegan.


Setelah lulus kuliah beberapa bulan lalu, saya sempat mengutarakan banyak hal kepada teman-teman terdekat saya. "Gue pengen banget, diskusi sama orang-orang baru, dapat ilmu baru, teman baru, terus jalan-jalan bareng. kaya kuliah lagi gitu."
pernyataan itu sering saya lontarkan secara berulang-ulang terutama kepada Dia Sang Maha Pendengar. Meski rasanya kok tidak mungkin merasakan seperti kuliah lagi.Keinginan untuk melanjutkan sekolah sebenarnya ada tapi ya itu tadi sepertinya belum akan terealisasi sekarang-sekarang ini karena tuntutannya adalah bekerja terlebih dahulu.
Suatu ketika saat di Lenong--tempat saya berwirausaha bersama kedua sahabat saya Rina dan Samiah-- saat saya sedang membuat kata-kata mutiara untuk twitter Lenong tanpa sengaja melihat rettweet salah seorang adik kelas tentang rekrutment program pelatihan IADP. Kepanjangannya saja waktu itu saya tidak tahu. Saya pun memberitahu teman-teman yang lain untuk ikut serta mengikuti proses seleksi tersebut. Saya katakan dengan jujur saya hanya berniat "iseng".
Saya mendaftar di tanggal terakhir penutupan. kalau tidak salah tanggal 16 Mei. itupun mengirimnya sedikit asal. Tanpa ijazah, serta kelengkapan yang lainnya. Hanya bermodalkan cv. Itupun saya sudah pasrah karena persyaratannya harus lengkap.
Ya itulah semua berproses begitu saja, tanpa harapan apa-apa hanya sekadar coba-coba karena sebenarnya pada saat itu saya sudah melamar kerja di salah satu harian nasional dan sekolah alam. Ya itulah... Rencana Allah memang tiada yang bisa menerka. Semua berjalan sesuai keinginan-Nya. dan tahukah kalian... saya menikmati setiap pemberian HADIAH yang memang saya perlukan dan saya inginkan.
Singkat cerita, saya diterima di IADP meski dengan jalur yang berbeda (dalam hal ini prosesnya) dengan para peserta lainnya. Saya tidak sendiri, ada sahabat saya Isnaini (inai) yang saat itu juga diterima. Jujur, kami berdua punya rencana aneh yang nyeleneh saat awal-awal kami dinyatakan diterima.
Allah memang segala Maha. Kalimat yang pernah saya lontarkan kepada beberapa sahabat dan saya torehkan dalam buku harian saya terwujud semua. Apa? Saya bertemu dengan orang-orang baru. Yup... Orang-orang hebat yang sama sekali tak pernah terbayangkan untuk menemukannya bahkan dalam mimpi sekalipun. Kenapa saya bilang hebat? ya karena menurut saya mereka memiliki kompetensi dibidangnya dan yang lainnya. intinya hebat dari berbagai sudut deh. Orang-orang di sini bermacam-macam, dari yang merekrut yang mewawancara,peserta lainnya yang terpilih, dan juga para pakar yang memberikan materi kepada kami (saya dan tentu teman-teman saya yang lain). Fokus di sini saya akan menceritakan teman-teman baru saya yang hebat yang tentu saja secara tak langsung keinginan saya sama Allah dipenuhi: bertemu orang-orang baru. Program IADP mendapatkan 9 peserta. sebenarnya lebih tapi kalau tidak salah ada yang menundurkan diri. Kedelapan peserta tersebut menurut hemat saya adalah orang-orang hebat dan terbaik yang bisa saya temukan dan jalin persahabatan meski belum seperti kepompong dan kupu-kupu. loh? apa sih? hahahah
ya... sahabat-sahabat saya adalah orang yang berkompeten dan memiliki dedikasi tinggi. Latar belakang dari universitas yang terkemuka dan yang pasti jiwa-jiwa mereka adalah jiwa-jiwa pejuang yang memang berniat berjalan di jalan Allah. sekali lagi saya katakan saya hanya iseng (pada waktu itu). parah kan. Oh tidak... saya tidak sendiri saya dengan sahabat saya Isnaini. Yah tapi saya tidak tahu isi hati dia. jadi saya hanya ungkapkan isi hati saya saja. (Wilda (UI), Yana (UIN Jkt ), Ery ( IPB), Wawan (UIN Cirebon), Reza (UIN Jkt), Isnaini (UI), Sani (Perwakilan Rumah Yatim), Rian (Al-Azhar Kairo) mereka adalah teman-teman saya eh... sahabat ding. wew... hebat-hebat ya... sebagian besar dari mereka memang sudah mengenal dunia perzakatan. sedangkan saya dan sahabat lama saya Isnaini... hanya tahu dunia penyastraan. loh maksa. hahahah
Oke..oke... saya punya cerita lengkap versi lain untuk 8 pendekar yang menurut saya terus mendukung dan memotivasi saya untuk terus melangkah di dalam jalur dan lajur kebaikan. yah sesuai kata-kata hebat. Kamu akan menjadi bagian dari lingkunganmu. ih itu mah kata-kata saya sendiri. maksudnya... kalau lingkunganmu baik... ya secara nggak sadar maupun sadar kamu juga akan menjadi baik tentu menjadi bagian dari mereka. Nah sama seperti saya. selama satu bulan lebih saya berkumpul dengan orang-orang baik, hebat, cerdas, unik... dan segalanya lah ya... saya merasa banyak perubahan dalam diri. tapi yang utama adalah niat saya yang tadinya iseng berubah lambat laut menjadi Belajar. Meskipun untuk saat ini saya tidak  belum bisa mengatakan bahwa saya juga baik atau hebat atau apalah yang penting saya bahagia bisa berada di antara sahabat-sahabat saya itu.
Oh iya... sebelum terlupa... saya merasakan bahwa selama satu bulan kemarin... bulan Juni 2012... bagi saya seperti kuliah. bukan-bukan. sekali lagi salah saya. Saya memang kuliah. Bukan seperti. Tentunya alasan saya logis... saya setiap hari menerima materi dari pembicara yang biasa saya bilang dosen-dosen hebat berkompeten yang membagi ilmunya kepada kami semua. Setidaknya saya yang tidak tahu apa-apa jadi tahu meski tak  belum menguasai semuanya. tapi jujur saya selalu berusaha melakukan apa yang saya mampu dan saya bisa. 
Allah itu memang SO SWEET... kenapa saya bilang demikian? Yah setidaknya dari ulasan cerita saya di atas kalian (yang baca tulisan ini) bisa lihat atau setidaknya membayangkan atau merasakan deh Hadiah yang saya dapatkan secra Cantik dan Elegan. Hadiah yang dibungkus dengan sederhana tapi mengena. Selama sebulan pelatihan saya merasa menjadi orang kaya. Kaya akan ilmu dan membuat saya semakin haus dan haus lagi. Tahukah kalian... saya berpikir... Ini merupakan salah satu cara Dia agar saya bisa selalu dekat dan mencari tahu banyak hal tentang Dia. Saya mendapatkan apa yang saya inginkan. Bahkan saya dibawanya berwisata hati dengan berwisata fisik di pertengahan Juni kemarin. 

ini saya lampirkan foto kami meski aneh-aneh... tapi saya sukaaa

(foto ini diambil saat kami melakukan napak tilas di lereng merapi)

saya punya banyak kisah yang nanti akan saya tuliskan atau mungkin paparkan dalam cerita lain. mudah-mudahan bisa jadi tulisan panjang. tentang 8 pendekar (teman-teman saya itu). Semoga lekas saya wujudkan ya. hehehehe


Tidak ada komentar:

Posting Komentar